Warga di Medan Marah Ada Demo Tolak Pemakaman Jenazah Terduga Teroris
Merdeka.com - Jenazah terduga pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Rabbial Muslim Nasution alias Dedek (24), segera dimakamkan, Senin (18/11). Sebelum pemakaman, suasana sempat ricuh setelah muncul sekelompok orang yang berunjuk rasa menyatakan menolak penguburan jenazahnya di Kota Medan.
Demo penolakan jenazah terduga teroris itu dilakukan belasan orang mengatasnamakan Garuda Merah Putih Community Sumut. Mereka membawa spanduk dan poster berisi penolakan penguburan di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sei Sikambing D, Kecamatan Medan Petisah, lokasi pemakaman Rabbial.
"Kami juga punya hak untuk menolak pelaku teror bom dikuburkan," kata Dede Harvi Syahari, salah seorang pengunjuk rasa.
-
Siapa yang dimakamkan di kuburan massal? Pak Darmadi mengatakan di sanalah letak kuburan massal para anggota PKI yang dieksekusi.
-
Siapa yang dimakamkan? Berdasarkan bukti kontekstual, dapat diasumsikan orang tersebut adalah seorang pejuang laki-laki, menurut Zagórska-Telega.
-
Siapa yang dimakamkan di kuburan? Para peneliti mengindikasikan benda tertentu yang ditemukan di situs itu mengindikasikan jasad manusia yang dikubur di sana adalah perempuan dewasa.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang mungkin dimakamkan di pemakaman? Menurut catatan manuskrip dari abad ke -11 'The Life of St. Cadoc' ada kemungkinan gundukan kuburan itu adalah tumpukan tanah yang besar yang ditinggikan di daerah tersebut dan digunakan untuk menguburkan orang mati.
Saat ditanyai awak media, Dede tidak menjawab lugas. Dia bahkan kebingungan saat ditanya soal alamat dan alasan mereka melakukan penolakan itu.
Aksi belasan orang ini tidak berlangsung lama. Warga sekitar marah karena mereka sama sekali tidak menolak pemakaman Rabbial di sana. Sempat terjadi perdebatan dengan pendemo yang kemudian membubarkan diri.
Salah seorang warga yang marah dengan aksi penolakan pemakaman itu yakni Amin Tanjung. Menurut dia, tindakan itu bertentangan dengan agama. "Insya Allah kami di sini menerima semua," ucap Amin.
Dia menegaskan, warga justru membantu semua proses pengurusan jenazah, karena itu kewajiban umat. Liang kubur pun sudah digali.
"Soal dosa, urusan dia (terduga pelaku). Tapi fardhu kifayah wajib kita lakukan sebagai umat Muslim," tegasnya.
Menurut Amin aksi penolakan pemakaman itu justru memecah belah persatuan dan memperburuk keadaan. "Insya Allah jenazah siapa pun kita terima di sini. Mr X pun kita terima di sini. Kalau mau bukti kalian bisa saya tunjukkan, ada kuburan tanpa nama. Secara syariat Islam itu wajib," pungkasnya.
Kepling X Kelurahan Sei Sikambing D, Dermawan Ginting juga menegaskan tidak ada warganya yang menolak jenazah Rabbial. "Kalau kita dari lingkungan sini enggak ada masalah. Warga khususnya lingkungan X dan juga warga dari kelurahan yang berdomisili Jalan Jangka tidak keberatan dikubur di sini," sebutnya.
Sebelumnya, Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto sempat angkat bicara soal penolakan warga terhadap jenazah terduga teroris. Menurutnya, hal itu bagian dari reaksi masyarakat.
"Saya tidak bisa mengomentari apa yang menjadi reaksi dari masyarakat. Itu tergantung pribadi masing-masing," sebut Agus.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses arak-arakan jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe diwarnai kericuhan.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMenyikapi hal tersebut, poling pun digagas di Kota Medan sejak Selasa (11/7/2023).
Baca SelengkapnyaRatusan massa terdiri dari pelbagai elemen masyarakat itu melakukan demonstrasi di depan gedung DPR sejak Kamis (22/8) pagi.
Baca SelengkapnyaMenurut Moeldoko, kericuhan tersebut merupakan emosi spontanitas dari massa.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaReaksi polisi kabur diskak advokat karena debat keras soal halangi bantuan hukum untuk para demonstran yang ditangkap.
Baca SelengkapnyaHingga kini belum diketahui secara pasti motif penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri menangkap seorang laki-laki inisial AB (30) diduga menjadi dalang kerusuhan pemakaman Lukas Enembe.
Baca SelengkapnyaDiduga rombongan pengantar jenazah tersebut menyerang rumah seorang anggota TNI akibat tersinggung setelah ditegur karena menggeber knalpot.
Baca SelengkapnyaMukadam diketahui merupakan anggota DPRD Lampung Tengah dari Fraksi Gerindra
Baca Selengkapnya