Warga duga Jembatan Gendong ambruk karena pondasi buruk
Merdeka.com - Robohnya jembatan Kali Gendong di Jalan Lagoa Terusan, Kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, diduga akibat buruknya pondasi konstruksi yang tidak sesuai dengan rencana pembuatan bangunan alias bestek.
Ketua Rukun Tetangga (RT) 03 RW 04, Kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, Ucu Nasruddin (46) mengatakan, sebelum dibuat jembatan, dirinya dan warga maupun ketua Rukun Warga (RW) tidak mendapatkan pemberitahuan mengenai perbaikan jembatan tersebut.
"Dibikinnya sih 2 minggu yang lalu, dikerjain selama 2 malam. Sebelumnya memang jembatan ini jaraknya sangat pendek dengan air dan saat selesai dibangun udah kelihatan jeblok tengah tapi mobil ini gak tahu. Saat pembuatan sendiri gak ada komunikasinya dengan kami, makanya pas truk itu lewat pagi-pagi ambruk dah tuh," ujar Ucu di lokasi, Selasa (4/11).
-
Kenapa jembatan bambu rapuh? Sayangnya, akses satu-satunya yang menghubungkan antara Desa Katulisan dengan Desa Panyabrangan ini kondisinya memprihatinkan karena sudah rapuh.
-
Bagaimana jembatan itu dibangun? Pondasi jembatannya terbuat dari batu andesit. Untuk penyangga di tiap ujungnya ada dua dan masing-masing penyangga terdiri dari empat seling besi.
-
Kenapa jembatan kaca itu pecah? Pecahnya wahana jembatan kaca di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus pada Rabu (25/10) mengundang perhatian banyak pihak. Apalagi pecahnya jembatan kaca itu menyebabkan satu orang wisatawan meninggal dunia karena jatuh dari ketinggian.
-
Bagaimana jembatan ini dibangun? Jembatan ini dibangun menggunakan rangka baja tipe Callender Hamilton dengan menggunakan dua profil siku ganda sebagai rangka jembatannya.
-
Apa yang rusak di jalan tersebut? 'Kami meminta agar segera dibangun jalan dari Dusun Juron sampai Dusun Dawung, karena ini adalah akses yang paling penting bagi warga kedua dusun. Terutama masalah anak sekolah yang harus mereka perhatikan. Kalau mereka pakai matic, kondisi jalan yang licin berbahaya bagi mereka,' kata Sugiyanto, warga Desa Pandanharum, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (5/2).
-
Bagaimana jembatan bambu dibuat? Terlihat di lokasi bahwa jembatan hanya ditumpuk menggunakan 3 sampai 4 batang bambu saja. Warga juga merekatkannya menggunakan paku dan kawat, yang kekuatannya jauh dari kondisi standar.
Menurut Ucu, seharusnya saat pembangunan jembatan tersebut kekuatan besi harus berukuran diameter 20 milimeter. Namun hal tersebut tidak dilakukan.
"Seharusnya kan minimal besi 20 ukurannya tapi ini ukuran 10. Bikinnya renggang, gak rapat dan dibikinnya manual aja gak pakai mesin molennya gak ada," geramnya.
Sementara itu, Kapolsek Koja, Kompol Simangunsong menuturkan, pihaknya akan segera melakukan penyelidikan terkait robohnya jembatan tersebut.
"Sementara kita tetap lakukan penyelidikan. Kalau melihat memang dari angka waktu, belum waktunya lah dilewati. Nanti kita koordinasi dengan pihak dinas terkait atas peristiwa ini," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akses jalan penghubung itu ditutup sementara sejak Kamis (25/1) kemarin untuk mengantisipasi hal tak diinginkan.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mendatangkan saksi ahli teknis dari Universitas Soedirman Purwokerto dan Dinas Pekerjaan Umum Banyumas.
Baca SelengkapnyaDari video detik-detik jembatan roboh, terlihat tali seling pada jembatan mendadak putus.
Baca SelengkapnyaSebuah video yang merekam jembatan ekstrim di Serdang Bedagai viral di media sosial. Jembatan itu terlihat sangat rapuh dan berbahaya bila dilewati kendaraan.
Baca SelengkapnyaBahkan dikabarkan pernah ada warga yang meninggal dunia usai terjatuh dari atas jembatan saat menyeberangi sungai tersebut.
Baca SelengkapnyaPembangunan jembatan kaca itu dilakukan hanya berdasarkan kesepakatan pemilik wahana dengan tukang bangunan.
Baca SelengkapnyaMeski sudah tak layak pakai, masih banyak kendaraan roda empat yang nekat lewat karena jembatan merupakan akses penghubung antara dua kabupaten.
Baca SelengkapnyaInsiden jembatan kaca "The Geong" itu terjadi pada Rabu, 25 Oktober 2023, sekitar pukul 10.00 WIB, saat 11 wisatawan dari Cilacap berada di atas wahana.
Baca SelengkapnyaTanggul peninggalan Belanda ini jebol mengejutkan warga karena berlangsung pukul 04:00 WIB dini hari.
Baca SelengkapnyaMereka membangun tenda darurat tersebut karena wilayah pemukiman mereka kerap dilanda banjir hingga ketinggian 1,5 meter.
Baca SelengkapnyaJembatan tampak usang dan hanya menyisakan dinding pondasi dengan tiga lorong cincin di bawahnya. Struktur mengalami pelapukan hingga dipenuhi semak belukar
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa terjadi, terdengar suara gemuruh cukup kencang hingga mengagetkan warga sekitar.
Baca Selengkapnya