Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga Entikong Temukan Amunisi Meriam Sisa Perang 1962

Warga Entikong Temukan Amunisi Meriam Sisa Perang 1962 Amunisi meriam sisa perang. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Warga Dusun Peripin, Desa Entikong, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, bernama Jarus menemukan amunisi meriam sisa masa konfrontasi RI-Malaysia tahun 1962, saat mencarikan ikan di sungai.

"Beberapa hari lalu kami mencari ikan di sungai, jarak dari dusun sekitar tiga kilometer, saat asik mencari ikan secara tidak sengaja melihat sesuatu mencurigakan di dalam air, ketika diangkat ke permukaan ternyata sebuah amunisi meriam," kata Jarus saat dihubungi di Entikong, Kamis (20/6).

Ia menjelaskan, amunisi yang ditemukan itu langsung diangkat dari sungai dan diletakkan tidak jauh dari lokasi penemuan awal.

Menurut dia, dirinya tidak mengetahui amunisi meriam sisa masa konfrontasi itu masih aktif dan sangat bahaya jika salah penanganannya.

Diakuinya, amunisi meriam yang ditemukan saat mencari ikan dibiarkan begitu saja di tengah hutan. Keesokan harinya baru melaporkan temuan itu kepada Satgas Pamtas di Entikong.

"Awalnya saya tidak khawatir ketika mengangkat amunisi meriam itu, maklum tidak paham, tetapi setelah dijelaskan oleh anggota Satgas Pamtas ternyata barang temuan itu sangat bahaya," ungkap Jarus.

Sementara itu, Satgas Pamtas setelah mendapat informasi ada penemuan amunisi meriam sisa konfrontasi RI-Malaysia tahun 1962 silam langsung mendatangi lokasi penemuan tersebut bersama beberapa warga Dusun Peripin untuk melakukan evakuasi agar amunisi tersebut tidak disalahgunakan.

"Kami langsung mendatangi lokasi penemuan amunisi meriam itu, untuk mencegah jangan sampai diutak-atik warga karena kuat dugaan masih aktif meski pun sudah berusia sekitar 57 tahun," kata Anggota Satgas Pamtas, Letu CHK Budi Rudi.

Menurut dia, daya ledak dari amunisi meriam ini tergolong tinggi, sekitar 100 meter dari titik ledak daya hancurnya. "Beruntung temuan itu langsung dilaporkan oleh warga dan tidak diutak-atik," ujarnya.

Ia juga mengingatkan kepada warga agar berhati-hati ketika menemukan barang asing, seperti amunisi meriam tersebut, karena jika salah penanganannya, maka bisa meledak.

Secara historis Entikong dan Sekayam merupakan basis pertahanan TNI ketika kontak senjata masa konfrontasi sehingga kuat dugaan amunisi meriam itu sisa masa konfrontasi yang ditembakkan namun tidak meledak.

"Tidak menutup kemungkinan masih banyak sisa amunisi sejenis di hutan belantara yang belum ditemukan," katanya.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Warga Cimahi Temukan Senjata Api Penuh Lumpur dan Berkarat di Area Kolam
Warga Cimahi Temukan Senjata Api Penuh Lumpur dan Berkarat di Area Kolam

Warga menemukan dua pucuk senjata api laras panjang yang terkubur di dalam tanah di areal kolam warga

Baca Selengkapnya
Sejarah Meriam Honisuit, Saksi Bisu Perjuangan Rakyat Bengkulu Melawan Tentara Jepang
Sejarah Meriam Honisuit, Saksi Bisu Perjuangan Rakyat Bengkulu Melawan Tentara Jepang

Persenjataan berat ini datang bersamaan bersama pasukan lainnya ke daerah Bengkulu Selatan mulai dari truk hingga senjata.

Baca Selengkapnya
Kronologi Anggota TNI di Maros Sita Senjata Api Laras Panjang Milik Warga
Kronologi Anggota TNI di Maros Sita Senjata Api Laras Panjang Milik Warga

Senjata api tersebut berjenis Steyer tipe 1901 dan amunisi tajam kaliber 5,56 mm.

Baca Selengkapnya
Potret dan Kronologi Penemuan 3 Mortir Diduga Peninggalan Perang di Pantai Holtekamp
Potret dan Kronologi Penemuan 3 Mortir Diduga Peninggalan Perang di Pantai Holtekamp

Saksi menemukan tiga buah tabung tersebut saat melakukan aktifitasnya sebagai operator excavator yang bekerja di lokasi tersebut.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Penemuan Bom Sisa Perang Dunia di Sungai Malang, Beratnya Capai 45 Kilogram
5 Fakta Penemuan Bom Sisa Perang Dunia di Sungai Malang, Beratnya Capai 45 Kilogram

Bom jenis aircraft tak sengaja ditemukan warga saat bekerja

Baca Selengkapnya
Panglima TNI: Amunisi Meledak di Gudang Kodam Jaya Sudah Kedaluwarsa akan Di-disposal
Panglima TNI: Amunisi Meledak di Gudang Kodam Jaya Sudah Kedaluwarsa akan Di-disposal

Menurut Panglima TNI, amunisi itu memiliki masa berlaku maksimal 10 tahun sebelum disposal (dibuang) dan diledakkan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Fakta-Fakta Mencekam Ledakan Gudang Amunisi TNI AD, Sumber Ledakan Diungkap Pangdam Jaya
VIDEO: Fakta-Fakta Mencekam Ledakan Gudang Amunisi TNI AD, Sumber Ledakan Diungkap Pangdam Jaya

Lebih kurang terdapat 160 ribu jenis munisi maupun bahan peledak yang ada di gudang itu.

Baca Selengkapnya
Warga Poso Temukan Bom Lontong Saat Bersihkan Kebun Pakai Parang
Warga Poso Temukan Bom Lontong Saat Bersihkan Kebun Pakai Parang

Sejumlah benda diduga bom rakitan tersebut akhirnya diamankan tim Gegana Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama Unit Inafis Polres Poso.

Baca Selengkapnya
Warga Pasar Minggu Heboh Temukan Mortir di Lahan Kosong
Warga Pasar Minggu Heboh Temukan Mortir di Lahan Kosong

Barang bukti tersebut diamankan serta dibawa oleh Tim Gegana Polda Metro Jaya

Baca Selengkapnya
Bukan karena Human Error, Panglima TNI Beberkan Dugaan Penyebab Gudang Amunisi Kodam Jaya Meledak
Bukan karena Human Error, Panglima TNI Beberkan Dugaan Penyebab Gudang Amunisi Kodam Jaya Meledak

Panglima TNI mengatakan, ada 65 ton amunisi kedaluwarsa di gudang amunisi milik Kodam Jaya yang meledak hingga menyabkan kebakaran.

Baca Selengkapnya
Kronologi Lengkap Ledakan Gudang Peluru TNI Kodam Jaya yang Gegerkan Masyarakat, Berisi Amunisi Kedaluarsa
Kronologi Lengkap Ledakan Gudang Peluru TNI Kodam Jaya yang Gegerkan Masyarakat, Berisi Amunisi Kedaluarsa

Mulanya muncul asap dan percikan api di gudang nomor enam yang berisi amunisi kedaluwarsa.

Baca Selengkapnya
Kondisinya Masih Bagus, Ini Fakta di Balik Penemuan Amunisi Bekas PD II di Perairan Cilacap
Kondisinya Masih Bagus, Ini Fakta di Balik Penemuan Amunisi Bekas PD II di Perairan Cilacap

Diduga masih banyak lagi amunisi yang masih tersimpan di bangkai kapal perang.

Baca Selengkapnya