Warga Jateng Selatan diminta waspadai curah hujan ekstrem
Merdeka.com - Warga di wilayah Jawa Tengah bagian selatan diminta mewaspadai pada awal musim penghujan di bulan November ini. Dalam catatan Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap, pada akhir pekan lalu telah terjadi hujan ekstrem berintensitas 130 milimeter.
Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo mengemukakan hujan ekstrem tersebut terjadi, Jumat (6/11).
"Dalam 24 jam terakhir, intensitas hujan tercatat di kisaran 41 milimeter. Kami perkirakan curah hujan tinggi terjadi di bulan November untuk wilayah Jateng selatan," katanya, Selasa (10/11).
-
Kapan puncak musim hujan tahun ini? BMKG memprediksi bahwa puncak musim hujan akan berlangsung dari November 2024 hingga Februari 2025 dengan kategori normal.
-
Apa yang diprediksi BMKG tentang musim kemarau tahun ini? Musim kemarau tahun ini diprediksi akan lebih kering dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. BMKG memprediksi musim kemarau 2023 ini akan dibarengi dengan fenomena El Nino.
-
Kapan BMKG memprediksikan hujan akan turun di Jawa-Nusa Tenggara? BMKG menjelaskan pola tekanan rendah di laut China Selatan itu akan berlangsung hingga 3-4 hari ke depan. Namun trennya akan cenderung menurun. Sehingga akan terjadi potensi peningkatan curah hujan di wilayah Jawa-Nusa Tenggara mulai 23 Desember 2023.
-
Bagaimana cuaca ekstrem diprediksi? Diperpanjangnya penutupan berdasarkan informasi prospek prakiraan hujan selama satu bulan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
-
Kapan hujan tak menentu terjadi? Pancaroba antara musim penghujan dan musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Maret dan April, sementara pancaroba antara musim kemarau dan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan Oktober hingga Desember.
-
Kapan puncak musim kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
Lebih jauh, dia mengemukakan berdasarkan prakiraan curah hujan pada November akan mencapai 400 hingga 500 milimeter. Dengan demikian, dia meminta agar pemerintah kabupaten di wilayah Jawa Tengah bagian selatan untuk waspada adanya kemungkinan bencana longsor dan banjir.
"Kami minta kepada pemkab dan masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan bencana banjir dan longsor. Sebab, curah hujan diperkirakan cukup tinggi," ujarnya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara melaporkan adanya rekahan longsor yang terjadi pada Jumat-Minggu (6-8/11) mencapai 60 meter. Lebar rekahan mencapai satu hingga dua meter dengan kedalaman sekitar satu hingga dua meter. Hingga menyebabkan kemiringan sekitar 40 derajat.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah dan kementerian serta lembaga terkait diminta mengantisipasi serta mengedukasi masyarakat.
Baca Selengkapnya"Waspada cuaca ekstrem pada 29 Januari - 1 Februari 2024," imbau BPBD DKI.
Baca SelengkapnyaBNPB menyebut terdapat sekitar 39 kejadian bencana alam yang terjadi selama periode 4-10 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan disertai petir akan terjadi selama sepekan ke depan di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaBMKG Ahmad Yani memperkirakan cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga tiga hari ke depan. Kota Semarang yang dilanda banjir berpotensi dilanda hujan lebat.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki fenomena La Nina pada September 2024.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi selama periode 31 Desember 2023 hinggga 2 Januari 2024, hujan sedang hingga lebat berpotensi melanda sejumlah wilayah.
Baca SelengkapnyaAncaman cuaca ekstrem ini diprediksi terjadi hingga 18 Maret 2024 mendatang
Baca SelengkapnyaHujan dengan intensitas sedang hingga lebat ini diprediksi akan disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaPotensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca SelengkapnyaPada periode puncak musim hujan November – Desember 2024 diprakirakan terjadi yang antaranya di Sumatera, Pulau Jawa pesisir selatan, dan Kalimantan.
Baca Selengkapnya