Warga: Kalau FPI datang lagi, mereka jual kami beli
Merdeka.com - Saat ini kondisi warga di Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah sudah tenang pascabentrokan antara ribuan warga dengan ratusan massa Front Pembela Islam (FPI) di daerah setempat, Kamis sore kemarin (18/7). Menurut warga setempat, Benny Karnadi, aktivitas warga di Sukorejo kini mulai kembali normal.
"Sudah kondusif, endak ada warga yang kumpul-kumpul atau mau balas dendam. Ini saya dan warga lain mau takziyah ke rumah Ibu-ibu yang meninggal ditabrak mobil FPI kemarin," kata Benny kepada merdeka.com, Jumat (19/7).
Dia mengatakan, kemarin, gara-gara seorang Ibu tewas itulah warga Sukoharjo marah dengan FPI. Bila polisi tidak bisa menyelesaikan persoalan ini, dan mengamankan warga dari aksi kekerasan yang dilakukan FPI, maka otomatis warga akan mengamankan diri mereka sendiri. "Warga itu marah benar. Orang ibu-ibu tidak tahu apa-apa, tidak salah kok jadi korban," terangnya.
-
Apa bentuk kekerasan? Kekerasan seksual mencakup semua bentuk aktivitas seksual yang dilakukan tanpa persetujuan dari korban. Ini termasuk pemerkosaan, pelecehan seksual, pencabulan, eksploitasi seksual, dan memaksa korban untuk melakukan hubungan seksual dengan orang lain.
-
Apa yang dilakukan suporter PPSM saat kerusuhan? Aksi itu membuat seluruh suporter PPSM terpancing dan ikut masuk ke lapangan.
-
Bagaimana cara menangkis serangan? Teknik ini melibatkan penggunaan tangan, kaki, dan tubuh secara keseluruhan untuk menahan atau mengalihkan serangan lawan.
-
Apa tujuan gerakan menangkis? Tujuan gerakan menangkis adalah untuk menangkis serangan lawan dengan menggunakan anggota tubuh secara efektif.
-
Apa yang dilakukan TNI untuk mencegah pertikaian? Komandan Kompi (Danki) Alpha Mayor Inf Handi Wibowo segera melaksanakan prosedur tetap sebagai pasukan misi perdamaian PBB. Selanjutnya Danki Alpa melaporkan kejadian tersebut kepada Dansatgas dan menyiapkan Quick Reserve Team (QRT) yang berjumlah 23 personel untuk menghadang tank Markava milik Israel guna mencegah terjadinya pertikaian dengan tentara Lebanon.
-
Bagaimana STIP jamin tidak ada lagi kekerasan? Lebih lanjut menurut Subagiyo, untuk menjamin tidak ada lagi potensi tindak kekerasan di kemudian hari, langkah yang dilakukan BPSDMP yakni dengan penambahan CCTV pada blank spot di tiap kampus.
Benny berharap ke depan FPI menggunakan cara-cara lebih santun. Menurut dia cara-cara seperti sweeping yang dilakukan FPI tidak tepat, sebab orang Indonesia pada umumnya menolak segala bentuk anarkisme, termasuk warga Sukorejo, Kendal.
"Masyarakat Sukorejo itu menolak segala bentuk anarkisme. Kami tidak suka cara-cara kekerasan. Kalau FPI datang baik-baik, kami terima baik-baik. Sebaliknya. Pokoknya, mereka jual kami beli, apapun mintanya FPI akan kami layani. Mau cara kekerasan kami siap, mau cara baik-baik kami siap," terangnya.
Sebelumnya, bentrokan terjadi antara ribuan warga Sukorejo, Kendal dengan anggota Front Pembela Islam (FPI). Akibat insiden itu, seorang Ibu tewas karena ditabrak mobil FPI. Sekarang 26 anggota FPI diperiksa di Mapolres Kendal menyusul bentrokan antara massa radikal itu. Mereka diperiksa secara maraton sejak semalam hingga jam makan sahur. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengajak pembeli dan pedagang untuk cerdas menjadi pemilih di Pemilu, dengan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak benar.
Baca SelengkapnyaTidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Baca SelengkapnyaSaat menemui sang penjual, ada aksi lain dari polisi setempat yang begitu tak terduga.
Baca Selengkapnya