Warga Kaltim Peserta Ijtima di Gowa yang Diisolasi Bertambah Jadi 3 Orang
Merdeka.com - Satu lagi eks peserta Ijtima Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan masuk status pasien dalam pengawasan (PDP). Warga kabupaten Berau, Kalimantan Timur itu diisolasi di RSUD Abdul Rivai Berau. Total ada 3 pasien eks peserta Ijtima dari Kaltim yang berstatus PDP.
Sebelumnya, 1 PDP di Berau, diisolasi Minggu (30/3). Hasil tracing, yang bersangkutan usai dari Ijtima di Gowa, Sulsel. Tiga anggota keluarganya juga masuk PDP meski melakukan karantina mandiri di rumah.
"Jadi ada 2 warga Berau juga sama-sama peserta Ijtima berstatus PDP," kata Plt Kadinkes Kalimantan Timur Andi M Ishak, Senin (30/3).
-
Apa saja penyebab batuk dan pilek? Adapun penyakit seperti batuk atau pilek dapat terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya adalah: Daya tahan tubuh yang lemah, terpapar kuman dan bakteri akibat terlalu sering beraktivitas di luar ruangan, punya riwayat penyakit kronis, udara yang terlalu dingin, serta kebiasaan merokok yang sudah dilakukan sejak lama.
-
Apa gejala yang dirasakan dari Covid Pirola? Gejala Covid Pirola Lantas, seperti apa gejala covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Apa itu Bronkopneumonia? Bronkopneumonia, atau dikenal sebagai pneumonia lobularis, merupakan jenis pneumonia yang disebabkan oleh infeksi dan peradangan pada saluran napas utama, yaitu bronkus. Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
-
Bagaimana cara mengatasi batuk dan pilek? Untuk mengatasi kondisi tubuh yang terserang batuk dan pilek, maka kamu bisa memanfaatkan bahan-bahan alami ini, lho.
-
Apa itu bronkopneumonia? Apabila seorang anak dicurigai mengalami pneumonia, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan untuk memastikan diagnosis, salah satunya adalah dengan melakukan rontgen thoraks. Dari hasil rontgen thoraks, pneumonia yang paling umum terjadi biasanya terletak di area bronkus, yaitu percabangan dalam saluran pernapasan, sehingga disebut sebagai bronkopneumonia. 'Pada anak-anak paling sering itu yang mengenai bronkus, maka kondisi itu disebut dengan bronkopneumonia,' tambahnya. 'Jadi istilah bronkopneumonia itu hanya menunjukan lokasi peradangan paru,' jelas Wahyuni saat menjawab pertanyaan dari Liputan6.com.
PDP asal Berau ini diketahui kontak erat dengan pasien positif virus Corona (Covid-19) warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang meninggal Minggu (29/3).
"Pasien ini bergejala batuk, sakit tenggorokan, pilek dan punya pneumonia," ujar Ishak.
Dia menjelaskan, ada 1 pasien lain berstatus PDP di Kutai Barat, juga eks peserta Ijtima di Gowa. Meski, saat ini menjalan isolasi di rumah.
"Dua lagi tambahan baru kasus PDP di Kutai Timur, yang sebelumnya kontak erat dengan pasien positif Kutai Timur. Satu lagi, usai perjalanan dari Surabaya dengan gejala demam, batuk, pilek dan isolasi diri di rumah," ungkap Ishak.
Dalam kesempatan itu, Ishak juga menyampaikan per hari ini di Kalimantan Timur, ada 2.210 orang dalam pemantauan (ODP) dan 169 PDP. Hasil negatif tercatat 84 kasus dan positif tetap 17 kasus.
"Masing menunggu hasil laboratorium ada 68 kasus, dimana 30 diantaranya ada di Balikpapan," tandas Ishak.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun, penemuan pneumonia merupakan kasus lama yang terjadi pada Oktober dan November
Baca SelengkapnyaData itu berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaKasus ISPA di Jakarta meningkat akibat polusi udara yang memburuk.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaRumah sakit di Mojokerto kewalahan menampung pasien anak. Sejumlah anak sakit tak kebagian kamar.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengumumkan, terdapat enam kasus pneumonia misterius di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaRentan menyerang saat kualitas udara buruk, temukan langkah tepat penanganan ISPA!
Baca SelengkapnyaKemenkes menelusuri kontak erat enam pasien terkonfirmasi pneumonia misterius.
Baca SelengkapnyaPolusi udara yang buruk turut menjadi pendorong kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak.
Baca Selengkapnya