Warga Kediri Temukan Mortir dan Ranjau Aktif Era Penjajahan
Merdeka.com - Sebuah mortir dan ranjau aktif ditemukan oleh penggali tanah uruk di Kabupaten Kediri. Kedua bahan peledak tersebut diperkirakan peninggalan perang kemerdekaan.
Guna mengamankan keberadaan bom dan ranjau tersebut petugas jihandak untuk sementara mengubur di pekarangan Mapolsek Plosoklaten hingga nanti diamankan oleh Polda Jatim dan Kodam V Brawijaya.
Pengamanan bom dan ranjau ini bermula sesaat usai mendapat laporan dari warga atas adanya temuan bom jenis mortir dan ranjau pada Sabtu (11/1) pukul 22.00 WIB. Petugas Kepolisian Sektor Plosoklaten langsung mendatangi lokasi temuan di lahan milik Kasa’i warga Desa Jarak Kecamatan Plosoklaten.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Di mana perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
-
Kapan perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Tim Jihandak Brimob Kediri dipastikan bahwa bom yang diduga sejak jaman penjajahan Belanda tersebut masih dalam kondisi aktif," kata AKP Sudarsono, Kapolsek Plosoklaten, Senin (13/1).
AKP Sudarsono mengatakan kedua bahan peledak tersebut ditemukan oleh warga ketika sedang menggali tanah uruk di desa setempat. Untuk mortir dengan panjang 29,5 centimeter dengan diameter 9,5 centimeter sedangkan ranjau darat berdiameter 18,5 centimeter dengan tinggi 7 centimeter.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Tim Jihandak Brimob Kediri kedua bahan peledak tersebut langsung diamankan petugas.
Setelah diambil dari lokasi temuan ranjau dan mortir tersebut selanjutnya untuk sementara di kubur di pekarangan Mapolsek Plosoklaten dan untuk selanjutnya nantinya akan dibawa ke Mapolda Jatim dan Makodam V Brawijaya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Barang bukti tersebut diamankan serta dibawa oleh Tim Gegana Polda Metro Jaya
Baca SelengkapnyaSejumlah benda diduga bom rakitan tersebut akhirnya diamankan tim Gegana Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama Unit Inafis Polres Poso.
Baca SelengkapnyaSarno kemudian membawa granat itu menggunakan sepeda motor, dengan terlebih dahulu dibungkus dengan kain dimasukkan dalam kardus.
Baca SelengkapnyaBom jenis aircraft tak sengaja ditemukan warga saat bekerja
Baca SelengkapnyaWarga menemukan dua pucuk senjata api laras panjang yang terkubur di dalam tanah di areal kolam warga
Baca SelengkapnyaTulang belulang tersebut ditemukan oleh warga yang tadinya sedang menggali untuk dijadikan tempat septic tank.
Baca SelengkapnyaLedakan di bangunan barang rongsokan itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
Baca SelengkapnyaSeorang warga pengrajin batu bata di Mojokerto, Jawa Timur tidak sengaja menemukan puluhan sumur saat mencangkul tanah.
Baca SelengkapnyaPenangkapan bermula dari laporan warga yang mencurigai aktivitas di salah satu kontrakan.
Baca SelengkapnyaAksi pelemparan bom molotov itu terjadi pada Selasa (17/12).
Baca SelengkapnyaKepolisian siap membantu TNI untuk mengamankan sisa proyektil peluru yang terlempar akibat ledakan Gudang Kodam Jaya di Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaKejadian itu terjadi saat para pekerja galian sedang menggali tanah di sekitar area.
Baca Selengkapnya