Warga kepung pesantren diduga aliran sesat
Merdeka.com - Warga masyarakat desa Buntha, Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya menyerbu sebuah pondok pesantren, Rabu (4/6) pukul 02.00 WIB dini hari karena diduga telah menyebarkan aliran sesat.
Informasi yang berhasil merdeka.com himpun, saat pengepungan terjadi, santri di pesantren itu langsung dikumpulkan di Musala oleh warga yang mengepung pesantren itu. Santri pun meladeni keinginan massa yang marah tersebut.
Kendati demikian, pengepungan tersebut tidak memakan korban. Karena pihak kepolisian setempat cepat bergerak untuk mengantisipasi pergerakan massa agar tidak mengarah anarkis. Kemarahan massa pun dapat diredam oleh pihak kepolisian dan polisi pun berhasil bernegosiasi dengan warga agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Siapa yang menyebarkan video viral tersebut? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
-
Siapa yang dituduh menyebarkan video ancaman tersebut? Para peneliti dari Pusat Analisis Ancaman Microsoft menyebut video itu berasal dari kelompok yang biasa menyebarkan disinformasi asal Rusia.
-
Siapa yang menyebarkan video hoaks? Video diunggah oleh akun @margiyo giyo
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Siapa yang terlibat dalam video viral? Jadi, di videonya itu ada anak kecil mau belanja, anak-anak mudalah, terus dia bilang, 'Kak, kalau misal belanja di sini, dapat hadiah cium nggak dari Onyo (panggilan Betrand Peto)?',
Menurut keterangan seorang warga yang berhasil merdeka.com hubungi, Fajri mengatakan warga mencurigai ada praktik aliran sesat di pesantren itu. Kecurigaan warga muncul ketika jamaah di pesantren itu menyebarkan video dalam berzikir dengan sebutan King Of Day (Raja Satu Hari) dan dibacakan oleh jamaah tersebut.
"Kita ingin mempertanyakan itu kenapa bisa terjadi, itu dibacakan pada acara syukuran di sebuah rumah di desa Datar Luas, Kecamatan Krueng Sabee," tegasnya.
Katanya, warga ingin mengetahui kenapa di pesantren itu harus menyebutkan King Of Day dalam berzikir. Padahal, katanya, dalam Islam yang warga pahami tidak pernah ada sebutan demikian.
Menyangkut persoalan tersebut, saat ini Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Jaya sudah menangani perkara itu bersama dengan pihak Muspida lainnya. Sedangkan jamaah pesantren itu kini sudah diamankan di Polres Aceh Jaya untuk sementara waktu.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat setempat sempat mempertanyakan karena dihelat di kawasan masjid.
Baca SelengkapnyaSebuah video viral memperlihatkan seorang wanita menjadi imam salat di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.
Baca SelengkapnyaDalam video tersebut terlihat jemaah laki-laki dan perempuan. Ada seorang diduga gurunya memegang tubuh jemaah perempuan
Baca SelengkapnyaSerupa dengan ponpes Al Zaytun, beredar wanita jadi imam salat diikuti makmum laki-laki di belakangnya.
Baca SelengkapnyaDisebut-sebut pelaku tindak keras dan intimidasi adalah masyarakat setempat dan juga ketua RT.
Baca SelengkapnyaRatusan massa yang marah merusak seluruh kobong, membakar dua gazebo dan mencari Pimpinan Ponpes dan Padepokan berinisial KH.
Baca SelengkapnyaPolresta Serang masih menyelidiki kasus tersebut dan berkordinasi dengan tim siber Polda Banten.
Baca SelengkapnyaZ merupakan pimpinan kelompok yang menamakan Taklim Makrifat.
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan penyelidikan untuk mendalami kasus yang dipicu laporan dugaan pungli di SD negeri ini.
Baca SelengkapnyaAtas laporan massa tersebut, sebanyk 20 personel dikerahkan polisi. Yakni, untuk mengamankan massa yang 'mengepung' pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaDalam video itu terlihat seorang perempuan tampil tertutup dengan cadar.
Baca Selengkapnya