Warga Klaten Masih Nekat Cari Rumput di Puncak Merapi

Merdeka.com - Meski aktivitas Gunung Merapi terus menunjukkan peningkatan dalam beberapa hari terakhir, namun warga di kawasan rawan bencana (KRB) III Kabupaten Klaten masih nekat untuk melakukan aktivitas. Mereka tetap naik meninggalkan pengungsian untuk bertani hingga mencari rumput di area berbahaya yang hanya berjarak 3 kilometer dari puncak Merapi itu.
Seperti dilakukan, Rumini, salah satu pengungsi asal Dusun Sambungrejo, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang. Ia mengaku harus pulang ke puncak Merapi setiap harinya, mencari rumput untuk pakan ternak. Setelah seharian mencari rumput, malam harinya ia kembali ke tempat evakuasi sementara di Balai Desa Balerante.
"Kalau siang itu pulang mencari rumput. Kalau malam balik ke barak," ujar Rumini saat dihubungi, Kamis (7/1).
Kendati tetap beraktivitas di puncak Merapi, Rumini mengaku takut saat mendengar suara gemuruh yang ditimbulkan dari Gunung Merapi. Sehingga dirinya dan keluarga harus kembali turun ke lokasi pengungsian.
"Nek enten (kalau ada) terdengar suara gemuruh itu ya takut. Turun lagi," katanya.
Salah saru pengungsi Satria, yang masih duduk di kelas 4 SD Balerante mengaku senang berada di pengungsian. Selain banyak teman, dirinya masih bisa belajar.
"Senang, banyak teman di sini. Masih bisa belajar juga," katanya.
Meski merasa takut dengan kondisi Merapi yang terus menunjukkan peningkatan aktivitas, namun ia mengaku tidak mempermasalahkannya.
"Ya agak takut juga sih," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan,Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida menyebut, dalam beberapa hari terakhir aktivitas Gunung Merapi menunjukkan peningkatan. Hal tersebut ditandai dengan munculnya sinar saat malam tahun baru lalu.
"Kondisi Merapi terkini, jadi mulai malam tahun baru itu kan ada sinar. Itu adalah awal tanda adanya aktivitas. Kemudian itu ternyata berkembang terus sampai dengan tanggal 4 malam. Itu ada api diam, yang diikuti dengan luncuran lava pijar," ujar Hanik disela Rakor Forkompimda terkait peningkatan aktivitas Merapi di Klaten, Rabu (6/1).
Dengan luncuran lava fijar tersebut, dikatakannya, mengindikasikan jika magma sudah keluar atau disebut dengan ekstrusi.
"Jadi sudah keluar magma, itu berarti awal dari fase erupsi. Jadi sekarang Merapi sudah memasuki fase erupsi," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya