Warga korban gempa dan tsunami di Petobo berharap temukan surat rumah dan tanah
Merdeka.com - Warga terdampak likuifaksi di Petobo, Palu Selatan, mulai kembali ke lokasi bencana. Mereka mencari rumah dan surat berharga lainnya.
Salah satu warga, Jenri mengaku, sudah enam hari mencari kediamannya yang hilang terseret likuifaksi. "Ketemu dua kilometer di bawah sana," kata Jenri saat berbincang dengan Liputan6.com di lokasi, Jumat (12/10).
Rumahnya sebagian terbenam tanah. Meski berbahaya, dia tetap melanjutkan pencarian surat kepemilikan rumah dan tanah.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Dimana pencarian korban longsor difokuskan? Pencarian difokuskan di di Kecamatan Koto XI Tarusan dengan laporan mobil terseret arus banjir. Kemudian di Kecamatan Sutera juga terjadi longsor. Selanjutnya di Kecamatan Bayang dengan laporan orang terseret arus banjir.
-
Siapa yang mencari korban longsor di Bandung Barat? ‘’Tim K-9 Polda Jabar sudah diterjunkan untuk membantu Tim SAR dalam mencari korban yang tertimbun,’’ kata Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, di lokasi kejadian, Senin (25/3) petang.
-
Bagaimana korban gempa bisa bertahan hidup? Menurut ahli, seseorang dapat bertahan selama satu minggu atau lebih di bawah reruntuhan bangunan setelah gempa. Akan tetapi, hal ini tergantung pada sejauh mana cidera yang dialami, kondisi tempat terperangkap, faktor akses terhadap air, udara, dan cuaca.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Bagaimana cara warga Bantul mengatasi dampak gempa? Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa masyarakat bersama pemerintah kabupaten setempat mengatasi dampak gempa bumi bermagnitudo 6,0 pada Jumat (30/6) dengan saling bergotong-royong di lokasi terdampak.
"Saya kan warga sini. Punya tanah, rumah, dari orang tua, kakek nenek, surat-surat itu penting. Kan punya kita," jelas dia.
Pria yang bekerja di sebuah bengkel itu tidak menyangka keluarganya dapat selamat. Saat kejadian, istri dan seorang anaknya dibantu sang paman menyelamatkan diri.
"Saya lagi kerja. Lantai bengkel saja pecah dan menyebur air. Keluarga di rumah lari saat gempa. Tapi pamannya enggak selamat, terendam lumpur," kata Jenri.
Saat kejadian, istri dan anak Jefri berlari sambil mencari pijakan yang keras. Sebab, tanah terbelah dan menjadi lunak. Banyak lumpur juga yang keluar.
"Surat-surat selamat. Sementara anak istri mengungsi di Sulawesi Selatan," ujar Jenri.
Warga lain yang enggan disebut namanya mengaku terpaksa mencari surat berharga seperti kepemilikan rumah dan tanah agar mendapat sedikit kepastian dalam melanjutkan hidup. Khususnya dari segi tempat tinggal dan finansial.
"Mudah-mudahan pemerintah dapat mempercepat pembangunan di sini. Saya masih mau tinggal di Palu. Ini rumah kami," ungkapnya.
Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen pria kunjungi kelurahan Petobo di Palu, Sulawesi Tengah yang alami likuefaksi 5 tahun lalu. Ternyata ada rumah yang masih ditinggali.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang mengikuti kegiatan merupakan penyintas gempa dan tsunami 2018.
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaTidak ada lagi jalan setapak menuju desa. Semua tenggelam dalam rob.
Baca SelengkapnyaHal ini dikonfirmasi Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait.
Baca SelengkapnyaJokowi sudah menyimpan data penduduk yang bersedia direlokasi.
Baca SelengkapnyaMenurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca SelengkapnyaWarga di kampung itu harus direlokasi setelah terjadi peristiwa longsor.
Baca SelengkapnyaSebagian dinding rumah mereka juga roboh, akibat gempa bumi yang terjadi pada Kamis sore kemarin.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca SelengkapnyaKorban penggusuran Dukuh Pakis curhat nasib yang ia alami usai rumahnya digusur. Ia kebingungan hendak tinggal di mana.
Baca Selengkapnya