Warga Kota Bandung keluhkan kualitas raskin
Merdeka.com - Mulai pekan ini, Pemerintah Kota Bandung mulai mendistribusikan beras bagi keluarga miskin (raskin) kepada 62.255 rumah tangga sasaran (RTS) untuk penyaluran bulan November. Masing masing RTS akan menerima beras dengan kualitas medium sebanyak 15 kilogram.
Namun sebagian warga mengeluhkan kualitas beras raskin tersebut. Atih (62) contohnya. Warga RT 02/04 Kelurahan Neglasari Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, ini mengeluh beras raskin masih banyak gabahnya.
"Terus berasnya banyak patahan," ujar Atih (62) kepada Merdeka Bandung di sela-sela pembagian raskin, Rabu (4/11).
-
Siapa yang mengumpulkan beras? Bupati Banyuwangi saat itu, R. Oesman Soemodinoto, menjadi ketua komite yang mengurus pengumpulan beras dan proses pemberangkatan kapal ke India.
-
Siapa yang membuat asinan Betawi di Tangerang? Hj. Sofy sendiri sudah aktif menjadi penjual asinan sejak tahun 1975.
-
Dimana beras dikumpulkan? Pada 2 Juli 1946, koran Kedaulatan Rakjat yang terbit di Yogyakarta memberitakan bahwa di Banyuwangi sudah terkumpul sekitar 20.000 ton beras untuk India.
-
Siapa yang sering ngidam makan beras? Ibu hamil sering kali mengidam makanan tertentu, termasuk beras mentah.
-
Kenapa Awug Beras populer di Garut saat Ramadan? Di Garut, Jawa Barat, terdapat satu menu takjil yang unik dan banyak diburu masyarakat sebagai makanan pendamping untuk berbuka puasa.
-
Di mana petani Pangandaran tanam sayur? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
Beras dengan kualitas kurang baik itu dia terima beberapa bulan lalu. Dia hendak menukar beras tersebut, tetapi tidak dibolehkan oleh petugas pembagi raskin. "Ya kata petugas bilangnya tidak boleh ditukar," katanya.
Di tempat sama Ketua Tim Kordinasi Raskin Kota Bandung Elly Wasliah mengakui banyak menerima laporan dari warga terkait buruknya kualitas raskin. Untuk itu dia meminta kepada Tim Pokja Kelurahan agar memeriksa lebih dahulu beras yang akan dibagikan kepada masyarakat.
"Tim Pokja ini kalau menemukan beras dengan kualitas kurang baik langsung lapor ke Bulog. Nanti Bulog dalam waktu 2x24 jam siap mengganti beras kualitas yang kurang layak," tuturnya.
Menurut Elly, pihaknya sering mendapatkan pengaduan dari masyarakat terkait kualitas beras kurang layak. Untuk memastikan kualitas beras tersebut dia langsung memonitor dari Gudang Bulog hingga ke tempat distribusi.
"Alhamdulillah untuk tahun ini jumlah pengaduan berkurang. Untuk memastikan kualitas beras saya turun langsung memonitor dari hulu ke hilir. Sehingga masyarakat dapat mendapatkan beras dengan kualitas baik," ujarnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga bahan pokok tersebut.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan daya beli turun dan omzet berkurang.
Baca SelengkapnyaHarga beras saat ini tengah melonjak sebagai dampak dari kemarau panjang.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaArea persawahan di Jakarta tersebut terdampak kekeringan panjang
Baca SelengkapnyaHarga beras medium di pasaran rata-rata telah melampaui harga acuan sebesar Rp 10.900-Rp 11.800 per kg.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi VI DPR Rieke Diah Pitaloka bicara keras saat rapat dengan Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan dan Bulog.
Baca SelengkapnyaAda beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.
Baca SelengkapnyaPersawahan di Rorotan, Cilincing sepi aktivitas petani lantaran kering total.
Baca SelengkapnyaHal ini merespon kenaikan harga beras seiring menipisnya stok akibat El Nino.
Baca SelengkapnyaHarga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini harga beras melambung tinggi, masyarakat semakin tercekik usai kenaikan yang signifikan.
Baca Selengkapnya