Warga Kupang geruduk kelurahan kembalikan Rastra berkutu & bau busuk
Merdeka.com - Ratusan warga di Kelurahan Namosain, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (1/6) kemarin mengembalikan beras sejahtera (Rastra). Beras dari Badan Urusan Logistik (Bulog) Regional NTT tersebut dianggap tidak layak konsumsi.
Rastra yang diterima masyarakat kondisinya sangat memprihatinkan dengan kondisi beras yang berwarna kuning, hingga kehitaman. Terdapat pula kutu serta batu di dalam karung beras yang dibagikan kepada warga miskin tersebut.
Masyarakat penerima Rastra berkumpul dan melakukan aksi protes di Kantor Lurah Namosain. Mereka membawa ratusan karung beras dan meminta untuk mengganti beras yang tak layak konsumsi ini.
-
Kenapa bantuan beras Jateng disalurkan? 'Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada masyarakat. Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan,' kata Nana.
-
Bagaimana KTNA ingin subsidi pupuk? “Kami setuju dengan Pak Menteri Pertanian, KTNA berharap pendistribusian dari sistem subsidi ini harus tertata dari awal hingga akhir,“
-
Kenapa Kementan memberikan bantuan pangan? Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Papua, Martina Lestari mengatakan bahwa bantuan pangan ini merupakan instruksi dan perintah langsung Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) yang menginginkan kondisi Puncak Papua segera pulih pasca diterjang cuaca ekstrem.
-
Siapa yang menyalurkan bantuan beras di Jateng? Secara simbolis, bantuan tersebut diserahkan oleh Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana kepada sejumlah warga di Kelurahan Gemah, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang pada Senin, 15 15 Januari 2024.
-
Mengapa Bulog menyalurkan bantuan beras? Dirinya juga menegaskan bahwa dengan disalurkannya kembali Bantuan Pangan beras pasca Pemilu ini merupakan bukti nyata program Bantuan Pangan beras ini tidak memiliki keterkaitan dengan agenda politik tertentu, sehingga dapat dipastikan tujuannya adalah membantu pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat yang membutuhkan.
-
Kenapa Lasarus khawatir irigasi dikerjakan Kementerian Pertanian? Lasarus khawatir jika irigasi dilakukan Kementerian Pertanian bakal ada hal yang tertinggal.
Yane Thomas, salah satu warga penerima Rastra yang ditemui di rumahnya, Jumat (2/6) mengaku, beras yang mereka terima kondisinya sudah rusak. Ketika dimasak keluar bau busuk yang menyengat.
"Saya mendapatkan jatah Rastra sebanyak 45 kilogram untuk tiga bulan, namun saya pun terpaksa kembalikan karena kondisi beras yang tak layak konsumsi," katanya.
Dirinya menilai, bantuan yang diberikan oleh pemerintah sangat tidak tulus. "Kami butuh tapi jangan dengan cara seperti ini, lebih baik kami jadikan beras ini sebagai pakan ternak," ujar Yane dengan nada kesal.
Sementara itu Kepala Seksi Pelayanan Masyarakat Kelurahan Namosain, Redemtus Hardin yang dikonfirmasi di kantornya membenarkan aksi protes masyarakat terkait Rastra tersebut.
"Kami telah melakukan pendataan kembali terhadap jumlah penerima Rastra, serta berkoordinasi dengan Bulog untuk menggantikannya dengan Rastra yang kondisinya baik," jelas Redemtus.
Dia menambahkan, rastra yang disalurkan bagi masyarakat tersebut, berasal dari negara Vietnam dengan kualitas sangat baik, bahkan lolos saat verifikasi dari Gudang Bulog sebelum penyaluran ke masyarakat.
"Beras tersebut tidak rusak, namun berdasarkan informasi yang kami terima bahwa kemungkinan saat panen beras tersebut di Vietnam terjadi musim penghujan sehingga suhu lembab mempengaruhi kualitas beras," ungkapnya.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program BLT itu tidak boleh dikonversikan dalam bentuk barang, termasuk sembako.
Baca SelengkapnyaBerikut momen warga Kalimantan Barat nekat buang sampah bertruk-truk di kantor Bupati dan DPRD.
Baca SelengkapnyaWarga berebut jarah susu dari truk yang alami kecelakaan di Indramayu. Aksi ini bikin miris warganet.
Baca SelengkapnyaPengendara yang lewat kerap tergelincir karena jalan menjadi kubangan lumpur. Anak-anak sekolah pun terpaksa melepas sepatu saat melintas.
Baca SelengkapnyaPersawahan di Rorotan, Cilincing sepi aktivitas petani lantaran kering total.
Baca SelengkapnyaBeras akan disalurkan ke beberapa desa di Kepulauan Meranti, Riau.
Baca SelengkapnyaDesa Turus Patria, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten menjadi lokasi pertama yang dikunjungi Ekspedisi Perubahan oleh Ubah Bareng, Senin (8/1).
Baca SelengkapnyaPenyaluran bantuan Cadangan Beras Pemerintah ini dilakukan untuk meringankan beban masyarakat di tengah kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini harga beras melambung tinggi, masyarakat semakin tercekik usai kenaikan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial, warga ramai-ramai mancing di sebuah kubangan. Terlihat lubang tersebut berukuran cukup besar dan berada di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaAncaman itu disampaikan Zulhas usai ribuan peternak sapi perah di Boyolali, Jawa Tengah dan beberapa daerah lainnya membuang susu hasil perahan.
Baca SelengkapnyaWarga membawa truk pengangkut sampah lalu menumpahkannya di kedua kantor itu.
Baca Selengkapnya