Warga Lumajang Gelar Aksi Solidaritas Kebangsaan untuk Papua
Merdeka.com - Aksi solidaritas yang menyerukan dirajutnya kembali persatuan dan perdamaian untuk Papua, terus menguat. Kali ini datang dari Lumajang, Jawa Timur.
Puluhan masyarakat yang menamakan diri Gerakan Masyarakat Peduli Tanah Air atau Gempita mengadakan aksi solidaritas untuk perdamaian di Papua dan menolak provokasi.
Mereka berkumpul sejak Jumat pagi ini di Sekretariat Bersama yang ada di Jalan Bengawan Solo dan kemudian mengadakan long march melewati jalan protokol Lumajang hingga berhenti di perempatan Adipura, Lumajang.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Siapa yang meminta masyarakat hati-hati? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat untuk tidak memberikan foto diri beserta KTP secara sembarangan.
-
Bagaimana Bupati Tuban meminta masyarakat agar bersikap? Sementara itu Bupati Tuban, Aditya Halidra Faridzky mengimbau kepada masyarakat Tuban agar tetap tenang, namun waspada menghadapi gempa. 'Serta dimohon menghindari bangunan-bangunan yang retak, bangunan yang tidak layak agar tak ditempati lebih dulu. Karena dimungkinkan masih akan ada gempa susulan,' katanya.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
Massa Gempita terdiri dari tiga elemen, yakni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) serta Kelompok Organisasi Petani Adat Tengger Argosari (KOTA).
"Dalam sejarahnya Papua merupakan Saudara Senasib Sepenanggungan baik sejak zaman kerajaan Majapahit sampai zaman pergerakan sehingga sudah menjadi kewajiban bangsa Indonesia untuk membebaskannya dari cengkeraman Belanda melalui Operasi Trikora," kata Aji Nuswantoro, koordinator Gempita.
Selain itu, secara historis, Papua juga punya jasa besar bagi berdirinya Indonesia merdeka. Salah satu daerah di Papua, yakni Boven Digul merupakan tempat pengasingan bagi para pejuang seperti Bung Hatta, Sutan Syahrir, Mas Marco dan ribuan pejuang lainnya pada tahun 1930-an.
"Karena itu, untuk teman-teman di Papua dan Papua Barat, mari kita bergandengan tangan. Karena kita semua adalah saudara yang tak terpisah," ujar Aji.
Lebih lanjut, massa Gempita juga meminta agar aparat mengusut tuntas penyebab kerusuhan kemarin. Selain itu mereka juga mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing informasi yang tidak benar dan bersifat provokatif.
"Lumajang tetap aman dan orang-orang Papua di Lumajang akan tetap aman," lanjut Aji.
Mansur Hidayat, salah satu orator juga meminta agar pemerintah bertindak tegas terhadap setiap upaya provokasi terutama yang bernuansa rasialis.
"Di sepak bola saja, jika ada penonton yang menghina dengan tindakan rasis, pertandingan akan langsung dihentikan dan diberikan sanksi tegas. Apalagi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tindakan rasis tidak saja menghina orang Papua, tetapi juga menghina kita semua sebagai satu bangsa yang utuh," ujar Mansur.
Aksi solidaritas di Lumajang ini juga melibatkan masyarakat Suku Tengger yang semuanya berprofesi sebagai petani tradisional.
"Di sini juga ada suku Tengger yang ikut aksi. Mereka juga kerap terasing sehingga teman-teman di Papua tidak perlu merasa sendiri. Kita bersolidaritas untuk keutuhan NKRI," pungkas Mansur.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima TNI Agus Subiyanto merespons soal Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang melakukan penyerangan dan pembunuhan kepada warga
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Prabowo menjawab pertanyaan panelis terkait strategi yang disiapkan untuk menyelesaikan masalah HAM di Papua
Baca SelengkapnyaPemerintah dan aparat diharapkan dapat memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat di Bumi Cenderawasih.
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKapolda NTT menyayangkan perbuatan oknum ormas tersebut terhadap mahasiswa.
Baca SelengkapnyaKapolri tidak mentolerir segala bentuk tindakan premanisme dan anarkis.
Baca SelengkapnyaPanglima Agus mengatakan separatis Papua, semakin lama semakin berbahaya.
Baca SelengkapnyaTagar All Eyes On Papua viral sebagai bentuk protes penolakan pembangunan perkebunan sawit di Boven Digoel.
Baca SelengkapnyaNusron menganggap apa yang dilakukan sekelompok massa itu merupakan perilaku yang menggambarkan ketidaksiapan orang untuk berbeda pendapat dan berbeda pilihan.
Baca SelengkapnyaKomisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM mendesak Kapolda Jawa Tengah dan Kapolda Sulawesi Selatan melakukan evaluasi atas dugaan penggunaan kekerasan oleh polisi saat mengamankan demo.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin mengingatkan, harus ada kejelasan penegakan hukum di tanah Papua.
Baca Selengkapnya