Warga Makassar jadi Korban Penggandaan Uang, Rp300 Juta dan Sertifikat Rumah Raib
Merdeka.com - Seorang warga Jalan Batua Raya, Kecamatan Manggala, Makassar bernama Ruhaya Hasan (46), jadi korban penipuan dengan modus penggandaan uang. Pelaku bernama Nurhidayah, mengaku bisa menggandakan uang bahkan mengubah kertas menjadi uang.
Ruhaya Hasan yang sehari-harinya menjual emas dan batu permata di pasar sentral Makassar menceritakan, awal Januari lalu saat jaga lapak emasnya, dia kedatangan seorang laki-laki. Terjadi perbincangan di antara keduanya. Laki-laki ini mengaku bernama Nurhidayah asal Kabupaten Toraja.
"Dia mengaku bisa menggandakan uang bahkan mengubah uang dari kertas jadi uang. Dia praktikkan di depan saya. Dia ambil lembar kertas lalu letakkan di permukaan air, kertas itu diputar-putar dan berubah jadi uang Rp100 ribu. Katanya, kalau uang itu bohongan maka uang itu hilang saat dibawa belanja. Saya coba pakai belanja dan uang itu tidak hilang. Saya dibilang mendapat berkah dari putri dari alam gaib. Dari situ awalnya, karena saya lihat dengan mata kepala maka saya percaya," tutur Ruhaya Hasan yang dikonfirmasi, Selasa, (4/2).
-
Bagaimana ibu dan anak edarkan uang palsu? Modus yang digunakan para pelaku adalah menggunakannya saat berbelanja di warung.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Apa yang diubah penipu pada uang? Sang penipu bahkan mewarnai uang 2 ribu tersebut dengan warna hijau berharap sama dengan uang 20 ribu. Selain itu, penipu juga mengganti tulisan 'Ribu' di bawah angka 2.000 dengan di masing-masing kata 'Pulu'. Tulisan 'Dua Ribu Rupiah' menjadi 'Dua Pulu Rupiah'.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Sejak itu pula, kata Ruhaya, dia terus keluarkan uang atas petunjuk Nurhidayah. Totalnya senilai Rp300 juta diserahkan ke Nurhidayah. Uang itu bukan dari tabungannya tapi hasil pinjaman dari teman, tetangga, sepupu dan juga rentenir. BPKB mobil dan motor juga digadaikan di pembiayaan untuk dapatkan uang dan serahkan ke Nurhidayah yang menjanjikan, nilai uang akan jadi berlipat-lipat ganda. Lalu emas berupa sejumlah kalung dan cincin totalnya seberat 21 gram juga berpindah tangan ke Nurhidayah.
"Nurhidayah itu lalu beri saya tas ransel hitam dan saya serahkan sertifikat rumah. Katanya uang pembeli rumah itu terbungkus kantong hitam di dalam ransel. Uang itu baru bisa dibuka setelah ada petunjuk gaib dari Putri Nenek Hawa," tuturnya.
"Karena lama tidak dapat petunjuk gaib, ransel itu saya buka. Ternyata isinya hanya kertas dan pakaian. Orang itu sudah tidak ada. Saya mungkin dihipnotis sampai selalu ikuti saja maunya itu orang (Nurhidayah). Lalu saya lapor ke Polsek Manggala," kata Ruhaya Hasan.
Pelaku Ditangkap di Kabupaten Wajo
Kini, Ruhaya dalam perjalanan bersama penyidik Polsek Manggala menuju Kabupaten Wajo karena informasinya pelaku ditangkap jajaran Polsek Kera, Kabupaten Wajo, juga karena kasus penipuan. Nama asli pelaku dalam KTP, Piter Pongtiku.
Kapolsek Manggala, Kompol Hasniati yang dikonfirmasi membenarkan adanya laporan polisi mengenai kasus dugaan penipuan itu.
"Iya ada laporan penipuan berkedok mau beli rumah kita tangani. Modusnya, pelaku mau beli rumah, lalu kasih tas ke korban yang katanya isi uang tapi ternyata hanya kertas dan pakaian," kata Kompol Hasniati.
Dia benarkan kalau saat ini, salah seorang penyidik Polsek Manggala dalam perjalanan menuju Kabupaten Wajo.
"Ada kasus penipuan ditangani di Wajo, prosesnya tengah berjalan dan informasinya sampai ke kita. Jadi kita koordinasi dan diduga itulah pelaku penipuan dari kasus yang juga kami terima. Jadi penyidik ke sana (Wajo) membawa berkas untuk melakukan juga pemeriksaan karena tersangkanya tidak bisa dibawa ke Makassar sebelum prosesnya di sana selesai," pungkas Kompol Hasniati.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Katanya rumah korban banyak setan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPelaku mulai melakukan aksi liciknya dengan mengaku bisa menggandakan uang.
Baca SelengkapnyaPenipuan itu terjadi setelah korban dibujuk rayu pelaku dengan modus ingin mengusir setan.
Baca SelengkapnyaSeluruh harta benda tersebut disimpan di belakang rumah dan hanya ditutup dengan terpal.
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca Selengkapnya"Uangnya kebakaran, rumahnya kebakaran, uangnya hangus semua," ucapnya.
Baca SelengkapnyaModusnya, korban diminta hampir Rp400 juta sebagai syarat persembahan di Pantai Selatan.
Baca SelengkapnyaUang yang terbakar didapat dari hasil arisan pedagang Pasar Klewer.
Baca SelengkapnyaIndonesia menyimpan beragam mitos-mitos yang menarik dan bikin penasaran. Mulai dari mitos tentang asal usul hingga hal yang mistis.
Baca SelengkapnyaIbu tersebut rupanya korban kebakaran Pasar Kliwon, Solo.
Baca SelengkapnyaSang Dukun meminta agar korban melarung uang ke laut sebagai ritual buang sial
Baca SelengkapnyaSeorang ibu kaya raya di Makassar mengundang teller dan bos bank datang ke rumahnya untuk melakukan setoran tunai.
Baca Selengkapnya