Warga Medan dihebohkan kiriman paket dari China
Merdeka.com - Pengiriman paket tak dipesan dari China kini marak di Medan. Bahkan Ketua Bawaslu Sumut, Syafrida R Rasahan, pun menerima kiriman itu.
Syafrida terkejut begitu stafnya melaporkan ada kurir yang mengantarkan barang dari China ke kantor Bawaslu Sumut, Jalan Adam Malik, Medan, Rabu (19/9). Nama Ida Rasahan, yang mengacu pada nama Syafrida, tertera sebagai penerima barang.
Sesuai yang tertera di paket itu, penerima diminta membayar Rp 228.589 ditambah ongkos kirim Rp 30.000. Staf Bawaslu Sumut yang bertemu dengan sang kurir membayar saja tagihan itu, karena menduga paket itu memang dipesan Syafrida.
-
Apa yang diselundupkan? Pria Ini Ketahuan Selundupkan 100 Ular Hidup di Celananya, Begini Cara Dia Menyimpannya Ratusan ular itu hendak diselundupkan ke China dari Hong Kong.
-
Apa yang dijual oleh pelaku di Tasikmalaya? 'Ketiganya terlibat dalam penyalahgunaan sediaan farmasi berupa obat jenis tramadol dan eximer,' ungkap Bripka Triana Anggasari, juru bicara Mapolres Tasikmalaya, saat konferensi pers di Mapolres Tasikmalaya pada Jumat (1/11/2024).
-
Siapa yang terlibat dalam foto yang diragukan? Sebuah foto memperlihatkan kebersamaan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang diklaim sedang berada di klub malam.
-
Apa yang disita dari pedagang? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas,' kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Barang bukti apa yang ditemukan? Saat penangkapan bersama teman-temannya, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa pods vape yang berisi cairan ganja.
"Padahal saya tidak pernah memesannya," kata Syafrida di Kantor Bawaslu Sumut.
Dia mengaku khawatir karena sebelumnya mendapat informasi mengenai kejadian serupa di Yogyakarta yang viral di media sosial. Nama pengirim juga sama, yakni Tang Li dari Guangzhou, Guangdong, China.
Paket itu pun tak dibuka. "Saya khawatir isinya barang berbahaya yang dilarang undang undang. Kedua, saya merasa ini modus penipuan yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab, ini sangat merugikan, saya akan mepaorkan pada pihak yang berwajib atau lembaga konsumen," jelas Syafrida.
Kurir pengirim barang itu, Dony Rotama (24) kemudian dipanggil dari kantornya yang juga ada di Jalan Adam Malik. Dia datang ke kantor Bawaslu Sumut.
Dony menjelaskan, Syafrida bukan satu-satunya penerima paket yang merasa tak memesan barang itu. Warga Jalan Starban, Polonia ini mengatakan, setiap hari terdapat lebih dari 10 paket dari China yang diantarkannya, tetapi tidak diakui oleh nama yang tertera sebagai penerima. Seingatnya pengiriman serupa sudah terjadi dalam 2 bulan terakhir.
Seluruhnya dikirim seseorang bernama Tang Lie dari China. Pengiriman ke Medan dilakukan via Jakarta. "Banyak bang, kadang ada yang enggak merasa pesan, banyak yang tidak pesanlah bang," katanya.
Harga cash on delivery (COD) yang harus dibayar penerima bervariasi. Mulai dari seratusan ribu rupiah hingga di atas Rp 1 juta.
Menurut dia, sekitar 70 persen paket itu diretur, karena penerima menolak. Lebih kurang 30 persen penerima rela membayar, seperti yang terjadi pada staf Syafrida.
"Ada juga yang terima, ditengoknya, bayar. Isinya macam-macam, ada cincin, ada jam, ada sepatu. Ada juga yang mau membayar," jelas Dony.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
MR mengatakan, ia menaruh rasa curiga terhadap paket yang dibawa.
Baca SelengkapnyaPelaku kemudian memalsukan nama barang yang dikirim.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, dia belum menemukan bagaimana barang-barang impor ilegal ini bisa masuk ke Tanah Air.
Baca SelengkapnyaModus pengiriman sabu tersebut disamarkan dengan barang kiriman pekerja migran Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Baca SelengkapnyaLangkah pemerintah memberantas barang impor ilegal makin serius dengan melakukan riset khusus.
Baca SelengkapnyaSatgas impor ilegal hanya merazia atau melakukan tindakan pengamanan pada gudang-gudang importir.
Baca SelengkapnyaSeluruh barang ilegal hasil penindakan Satgas Pengawasan Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor itu, diperkirakan bernilai Rp46.188.205.400.
Baca SelengkapnyaDalam operasi kali ini, polisi mengamankan lima orang pelaku.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli menegaskan ungkap kasus dari hasil pengawasan perdagangan ini demi menyelamatkan industri dalam negeri.
Baca SelengkapnyaBea Cukai tak ingin barang kiriman pekerja migran Malaysia terhambat dan bermasalah
Baca SelengkapnyaDi e-commerce ini banyak pilihan pakaian dan aksesori trendi dengan harga yang sangat rendah.
Baca SelengkapnyaTerbongkar Penyelundupan Sabu Modus Ekspedisi Helm di Kargo Bandara
Baca Selengkapnya