Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga Medan dihebohkan kiriman paket dari China

Warga Medan dihebohkan kiriman paket dari China Paket tak dipesan dari China marak dikirim ke Medan. ©2018 Merdeka.com/Yan Muhardiansyah

Merdeka.com - Pengiriman paket tak dipesan dari China kini marak di Medan. Bahkan Ketua Bawaslu Sumut, Syafrida R Rasahan, pun menerima kiriman itu.

Syafrida terkejut begitu stafnya melaporkan ada kurir yang mengantarkan barang dari China ke kantor Bawaslu Sumut, Jalan Adam Malik, Medan, Rabu (19/9). Nama Ida Rasahan, yang mengacu pada nama Syafrida, tertera sebagai penerima barang.

Sesuai yang tertera di paket itu, penerima diminta membayar Rp 228.589 ditambah ongkos kirim Rp 30.000. Staf Bawaslu Sumut yang bertemu dengan sang kurir membayar saja tagihan itu, karena menduga paket itu memang dipesan Syafrida.

"Padahal saya tidak pernah memesannya," kata Syafrida di Kantor Bawaslu Sumut.

Dia mengaku khawatir karena sebelumnya mendapat informasi mengenai kejadian serupa di Yogyakarta yang viral di media sosial. Nama pengirim juga sama, yakni Tang Li dari Guangzhou, Guangdong, China.

Paket itu pun tak dibuka. "Saya khawatir isinya barang berbahaya yang dilarang undang undang. Kedua, saya merasa ini modus penipuan yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab, ini sangat merugikan, saya akan mepaorkan pada pihak yang berwajib atau lembaga konsumen," jelas Syafrida.

Kurir pengirim barang itu, Dony Rotama (24) kemudian dipanggil dari kantornya yang juga ada di Jalan Adam Malik. Dia datang ke kantor Bawaslu Sumut.

Dony menjelaskan, Syafrida bukan satu-satunya penerima paket yang merasa tak memesan barang itu. Warga Jalan Starban, Polonia ini mengatakan, setiap hari terdapat lebih dari 10 paket dari China yang diantarkannya, tetapi tidak diakui oleh nama yang tertera sebagai penerima. Seingatnya pengiriman serupa sudah terjadi dalam 2 bulan terakhir.

Seluruhnya dikirim seseorang bernama Tang Lie dari China. Pengiriman ke Medan dilakukan via Jakarta. "Banyak bang, kadang ada yang enggak merasa pesan, banyak yang tidak pesanlah bang," katanya.

Harga cash on delivery (COD) yang harus dibayar penerima bervariasi. Mulai dari seratusan ribu rupiah hingga di atas Rp 1 juta.

Menurut dia, sekitar 70 persen paket itu diretur, karena penerima menolak. Lebih kurang 30 persen penerima rela membayar, seperti yang terjadi pada staf Syafrida.

"Ada juga yang terima, ditengoknya, bayar. Isinya macam-macam, ada cincin, ada jam, ada sepatu. Ada juga yang mau membayar," jelas Dony.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Pengemudi Ojek Online Antar Paket Mencurigakan dari Kampung Ambon, Dibuka Isinya Narkoba
Cerita Pengemudi Ojek Online Antar Paket Mencurigakan dari Kampung Ambon, Dibuka Isinya Narkoba

MR mengatakan, ia menaruh rasa curiga terhadap paket yang dibawa.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menkeu Sri Mulyani Bongkar Modus Penyelundupan Narkoba Hingga Rokok Ilegal
VIDEO: Menkeu Sri Mulyani Bongkar Modus Penyelundupan Narkoba Hingga Rokok Ilegal "Ekspedisi Pakai Info Palsu"

Pelaku kemudian memalsukan nama barang yang dikirim.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Importir Asing Sewa Gudang di Indonesia untuk Pasarkan Produk Ilegal Secara Online
Terungkap, Importir Asing Sewa Gudang di Indonesia untuk Pasarkan Produk Ilegal Secara Online

Namun demikian, dia belum menemukan bagaimana barang-barang impor ilegal ini bisa masuk ke Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Belasan Kaleng Susu Asal Malaysia Singgah ke Semarang, Ternyata Isinya 12 Kg Sabu
Belasan Kaleng Susu Asal Malaysia Singgah ke Semarang, Ternyata Isinya 12 Kg Sabu

Modus pengiriman sabu tersebut disamarkan dengan barang kiriman pekerja migran Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Baca Selengkapnya
Usai Bentuk Satgas, Kini Mendag Zulhas Bakal Riset Alur Barang Impor Ilegal Masuk Indonesia
Usai Bentuk Satgas, Kini Mendag Zulhas Bakal Riset Alur Barang Impor Ilegal Masuk Indonesia

Langkah pemerintah memberantas barang impor ilegal makin serius dengan melakukan riset khusus.

Baca Selengkapnya
Kementerian Perdagangan Bantah Satgas Razia Barang Impor Ilegal di Mal
Kementerian Perdagangan Bantah Satgas Razia Barang Impor Ilegal di Mal

Satgas impor ilegal hanya merazia atau melakukan tindakan pengamanan pada gudang-gudang importir.

Baca Selengkapnya
Ribuan Balpres dan Barang Elektronik Impor Ilegal Senilai Rp46 Miliar Dimusnahkan di Cikarang Bekasi
Ribuan Balpres dan Barang Elektronik Impor Ilegal Senilai Rp46 Miliar Dimusnahkan di Cikarang Bekasi

Seluruh barang ilegal hasil penindakan Satgas Pengawasan Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor itu, diperkirakan bernilai Rp46.188.205.400.

Baca Selengkapnya
Polisi Gagalkan Peredaran 24,1 Kilogram Sabu Produksi China
Polisi Gagalkan Peredaran 24,1 Kilogram Sabu Produksi China

Dalam operasi kali ini, polisi mengamankan lima orang pelaku.

Baca Selengkapnya
Keramik Ilegal Asal China Senilai Rp79 Miliar Ditemukan di Gudang PT Bintang Timur Surabaya
Keramik Ilegal Asal China Senilai Rp79 Miliar Ditemukan di Gudang PT Bintang Timur Surabaya

Mendag Zulkifli menegaskan ungkap kasus dari hasil pengawasan perdagangan ini demi menyelamatkan industri dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Atase Malaysia sampai Datang ke Semarang, Selesaikan Masalah Barang Kiriman Pekerja Migran
Atase Malaysia sampai Datang ke Semarang, Selesaikan Masalah Barang Kiriman Pekerja Migran

Bea Cukai tak ingin barang kiriman pekerja migran Malaysia terhambat dan bermasalah

Baca Selengkapnya
Pejabat Korea Temukan Banyak Produk Mengandung Zat Berbahaya yang Dijual di E-Commerce China
Pejabat Korea Temukan Banyak Produk Mengandung Zat Berbahaya yang Dijual di E-Commerce China

Di e-commerce ini banyak pilihan pakaian dan aksesori trendi dengan harga yang sangat rendah.

Baca Selengkapnya
Terbongkar Penyelundupan Sabu Modus Ekspedisi Helm di Kargo Bandara
Terbongkar Penyelundupan Sabu Modus Ekspedisi Helm di Kargo Bandara

Terbongkar Penyelundupan Sabu Modus Ekspedisi Helm di Kargo Bandara

Baca Selengkapnya