Warga menolak, Krishna Murti ancam ratakan rumah Daeng lebih dulu
Merdeka.com - Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Krishna Murti mengancam akan meratakan wilayah Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, jika menolak tempat tinggalnya ditertibkan. Krishna menklaim bila semua warga sudah setuju atas langkah yang diambil Gubernur DKI Jakarta Basuki Thajaja Purnama alias Ahok.
"Anda kan lihat sudah pada pindah yang ngontrak, warga sudah setuju. Jadi siapa yang nolak? Kalau yang nolak, yang punya rumah ini besok duluan dihancurin selesai kan," ujarnya sambil menunjuk rumah Daeng Azis, Kamis (18/2) malam.
Dalam hal ini, Krishna enggan untuk bertemu Daeng Azis. Di mana Daeng merupakan salah satu tokoh masyarakat yang disegani warga Kalijodo.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Kenapa Kasad ke Yogyakarta? Hari ini dalam perjalanan kami ke Magelang untuk menghadiri tupdik Akmil kami Pergi mengunjungi @artjog.id yang tiap tahun diadakan,' lanjutnya.
-
Dimana razia dilakukan? Petugas Satpol PP menggerebek sejumlah kamar kos yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang.
-
Apa yang membuat Kris Dayanti ragu untuk maju sebagai calon Walikota Batu? Ketika mengumumkan mundur, Kris Dayanti mengaku sedang banyak pikiran tentang meninggalkan suami dan anak-anaknya jika maju sebagai Walikota Batu. 'Saya dihadapkan dengan posisi perempuan, istri, ibu yang mengalami transisi besar dan akan jadi tanggung jawab yang besar. Saya merasa tahun ini dihadapkan dengan kontestasi legislatif dan juga eksekutif, terus terang jelang purna di DPR RI pasti ada sedikit keraguan dan kecemasan,' ucapnya.
-
Apa tujuan razia di Jakarta? Ditlantas Polda Metro Jaya memaparkan lokasi-lokasi razia kendaraan di Jakarta dan sekitarnya.
"Ngapain? Emang dia bapak saya?" tanya Krishna kepada awak media.
Saat mengunjungi lokasi, Krishna terbayang waktu dirinya menjabat Kapolsek Penjaringan, beberapa tahun lalu. "Kalau dulu, mau masuk ke Kalijodo itu kayak masuk lorong neraka. Preman di mana-mana, ada 2000-an. Ini mah sepi, jauh lebih sepi. Kalijodo itu dulu ramai kalau malam. Nah, ini berarti sudah aman, ini harus dipertahankan," tandasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah
Baca SelengkapnyaKejadian ini bermula dari dugaan pemalsuan data ahli waris Warga Dago Elos yang bersengketa dengan Keluarga Muller dan PT Dago Inti Graha.
Baca SelengkapnyaPria misterius itu juga sempat meminta tolong kepada petugas jaga di dekat gerbang tapi tak digubris.
Baca SelengkapnyaPengajian dihadiri oleh Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah di Masjid Assalam Purimas Kota Surabaya dibubarkan paksa GP Ansor.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga Rempang mengusir petugas yang hendak menawarkan relokasi.
Baca SelengkapnyaKapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono menjelaskan bahwa penggunaan gas air mata hanya dilakukan untuk membubarkan massa yang memblokade jalan.
Baca SelengkapnyaSaat itu, TNI tak terima KPK menetapkan Henri Alfiandi sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan membenarkan izin acara 'Desak Anies' di Istana Basa Pagaruyung, Sumatera Barat dibatalkan sepihak.
Baca SelengkapnyaAksi tolak Rocky Gerung ramai di sejumlah daerah. Ini yang terjadi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKasus pengeroyokan anggota TNI ini sudah ditangani oleh Sub Den Pom TNI Pamekasan.
Baca SelengkapnyaBeredar video dengan klaim kunjungan Ketua DPR RI Puan Maharani ditolak warga Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPengurus Masjid Assalam Purimas pun membeberkan kronologi GP Ansor membubarkan jemaah di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar.
Baca Selengkapnya