Warga Meranti hilang, dikabarkan diterkam buaya
Merdeka.com - Norisam alias Efi dikabarkan hilang dibawa buaya ketika tengah merakit kayu tual untuk bahan baku tepung di Sungai Belat. Hingga kini warga Jalan Karuna Desa Banglas Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti itu belum ditemukan. Korban terakhir kali diketahui berada di perbatasan antara Kep Meranti dengan Kabupaten Siak.
"Korban merupakan warga Meranti, namun lokasi korban diterkam buaya itu ketika berada di perbatasan, tapi tepatnya sudah masuk Kabupaten Siak," ujar Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Barlianyah kepada merdeka.com Rabu (19/7) melalui selulernya.
Untuk mencari jenazah korban, Barliyansyah mengutus puluhan anggota polisi menyebar ke sejumlah sungai dengan saling berkoordinasi bersama anggota Polres Siak. Dari keterangan teman kerja korban, peristiwa itu terjadi pada 18 Juli 2017 sekitar pukul 15.00 WIB.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Siapa yang mengevakuasi buaya itu? Petugas BKSDA Cirebon mengevakuasi seekor buaya di wilayah permukiman warga Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu [26/7].
-
Siapa yang diculik dan dibunuh di Lubang Buaya? Gerakan 30 September menculik dan membunuh para jenderal Angkatan Darat.
-
Bagaimana buaya itu ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
"Saat itu korban sedang mengikat tual sagu di sungai. Tiba tiba terdengar teriakan korban minta tolong. Rekan korban yang berjumlah lima orang melihat Efi diserang buaya liar," jelas Barliansyah.
Dijelaskan Barli, dari keterangan saksi mata, buaya dewasa itu membawa korban ke dasar sungai. Rekan korban berusaha mencari korban dengan menggunakan perahu namun tidak berhasil saat itu.
Kondisi semakin mencekam ketika pada malam harinya sekitar pukul 23.00 Wib, teman korban yang masih berusaha mencari, malah melihat buaya tersebut muncul ke permukaan. Di situ, hewan karnivora tersebut dan masih menggigit korban.
"Lokasinya sudah di muara perbatasan laut dan sungai. Namun buaya tersebut kembali menghilang masuk ke dalam sungai," jelas perwira menengah jebolan Akademi Kepolisian tahun 1996 ini.
Sementara itu, Kapolres Siak AKBP Restika Perdamean Nainggolan juga mengutus anak buahnya untuk menyebar ke sungai dengan kapal dan perahu karet bersama Tim Basarnas.
"Sejak tadi malam mendengar kabar ada warga yang diterkam buaya di perbatasan daerah Siak, anggota langsung kita sebar ke lokasi untuk mencarinya," kata Restika.
Menurut Restika, lokasi hilangnya korban memang sangat jauh dan sulit dijangkau. Dengan demikian, pihaknya menambah personel dan bekerjasama dengan Tim Basarnas dan Polres Kepulauan Meranti untuk mencari korban dan buaya tersebut.
"Kapolsek, keluarga korban, para saksi dan Basarnas masih di lokasi untuk di mencari korban dan buaya tersebut. Hingga kini belum ditemukan, masih kita cari dan mudah-mudahan segera ditemukan," pungkas Restika. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaViral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaTiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaTanpa diduga, sebanyak tiga ekor buaya yang nampak buas muncul dari gorong-gorong. Peristiwa ini membuat satu kampung geger.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaPenemuan tiga buaya dari dalam jalan rusak tersebut membuat panik warga.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa tersebut Daeng Sattuang mendapatkan 25 jahitan di kaki.
Baca SelengkapnyaSeekor buaya sepanjang 3,5 meter berhasil ditangkap warga di Mandailing Natal pada Sabtu (23/9).
Baca Selengkapnya