Warga Mesuji kecewa program rumah bantuan banyak tak tepat sasaran
Merdeka.com - Warga Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung kecewa program bantuan rumah layak huni yang digagas pemerintah banyak yang tidak tepat sasaran. Darmaji, warga Desa Wira Bangun Kabupaten Mesuji, menuturkan banyak warga yang mampu malah menerima bantuan.
"Pernah dulu difoto-foto, katanya mau dapat bantuan dari pemerintah, rumahnya mau diperbaiki. Tapi sampai saat ini gak pernah ada. Yang dapat malah yang tergolong mampu," kata petani karet itu. Hal senada disampaikan Dedi, warga Kecamatan Way Serdang lainnya, Sabtu (26/11).
Dedi menceritakan pernah ditawari akan mendapat bantuan Rp 7,5 juta hingga Rp 12 juta, namun hal tersebut hanya pendataan saja karena tidak pernah terealisasi.
-
Apa masalah yang dihadapi warga Kampung Lebak Jeunjing? Selain belum teraliri listrik dengan baik, permukiman Lebak Jeunjing di Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang ini juga memiliki rute jalan yang terjal dan sulit dilalui kendaraan roda dua maupun empat.
-
Siapa yang tinggal di rumah tak layak huni? Sudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.
-
Kenapa warga kesulitan air bersih? Kekeringan tahun ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang membuat curah hujan sangat rendah.
-
Bagaimana warga di kampung itu? Selain memiliki pemandangan yang indah dengan hamparan rumput, warga di kampung tersebut dikenal ramah.
-
Kenapa rumah tidak layak huni banyak di Buleleng? Sekda Suyasa menegaskan isu-isu strategis di sektor perumahan, kawasan permukiman dan pertanahan harus menjadi perhatian serius karena masih tingginya jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Buleleng yang disebabkan oleh tingkat kesejahteraan masyarakat yang belum memadai sehingga terbatasnya akses dalam memiliki rumah yang layak.
-
Apa yang dilakukan petugas di rumah tersebut? Video yang diunggah di Facebook pada 17 Agustus 2024 itu menampilkan sekelompok petugas berada di depan gerbang sebuah rumah. Mereka tampak tengah membacakan surat perintah penggeledahan.
"Saya bahkan sudah menyiapkan kayu, pasir dan kebutuhan lainnya. Tinggal untuk membayar ongkos tukangnya. Tapi ternyata enggak jadi, enggak tahu kenapa," katanya. Mengutip Antara.
Kendati tak tepat sasaran, para warga mengharapkan program bantuan perbaikan rumah itu tetap dilaksanakan, namun harus warga miskin yang mendapatkannya, bukan orang mampu.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak rumah di kompleks tersebut sangat tidak terurus. Tak sedikit bangunan yang hancur karena tidak berpenghuni.
Baca SelengkapnyaPembagian BLT yang masih tidak tepat sasaran harus segara dirapikan.
Baca SelengkapnyaPuluhan ribu rumah warga Kabupaten Ngawi tidak layak huni buntut dari kemiskinan.
Baca SelengkapnyaMaruarar Sirait alias Ara mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo atas kebijakannya yang berpihak kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaMaruarar menegaskan tidak semua rumah diberikan secara gratis.
Baca SelengkapnyaPerumahan tersebut sangat tidak terurus. Mayoritas bangunan rumah-rumah itu hancur karena tidak berpenghuni.
Baca SelengkapnyaWarga yang tidak masuk kualifikasi bantuan dari BNPB, mendapat bantuan Rp500 ribu.
Baca SelengkapnyaKebutuhan makan para pengungsi yang berada di pedesaan cukup memprihatinkan lantaran ketiadaan dapur umum.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi terus melanjutkan program bedah rumah tak layak huni melalui skema gotong royong banyak pihak.
Baca SelengkapnyaBagi Warga Jakarta bisa cek status penerimaan bansos melalui link ini
Baca SelengkapnyaMenurut Yulianus, pembangunan rumah gratis tidak efisien, sebab dinilai mampu membuat rakyat menjadi malas.
Baca SelengkapnyaRumah warga dibongkar dalam proyek pembangunan jalan provinsi di IKN.
Baca Selengkapnya