Warga Minahasa Utara gunakan plastik bekas lihat gerhana matahari
Merdeka.com - Warga dari berbagai penjuru daerah Sulawesi Utara memadati pantai Firdaus, Kema, Minahasa Utara, Rabu (9/3) pagi. Menariknya, beberapa dari mereka hanya menggunakan peralatan seadanya untuk melihat langsung proses terjadinya Gerhana Matahari Total (GMT). Bahkan sisa plastik bekas yang berserakan di sekitar lokasi menjadi buruan.
Tanpa menghiraukan keselamatan mata, mereka memungut apa saja yang dapat menghambat sinar matahari langsung. Dari kantong plastik bekas, plastik kemasan minuman, sisa foto rontgen, dan beberapa limbah sisa lainnya. Bahkan ada yang sengaja membawa kacamata las dari rumah demi berburu fenomena alam yang langka ini.
"Yang penting apa saja yang dapat digunakan menghalangi paparan sinar matahari langsung. Sayang juga jika tidak dapat melihat kejadian alam yang hanya sekali dalam 300 tahun ini," ujar Angky, warga Manado saat ditemui.
-
Mengapa gerhana matahari menarik perhatian peneliti? Gerhana matahari penuh tahun ini di Amerika Utara memberikan kesempatan baru bagi para peneliti untuk mengamati dan mempelajari lebih lanjut tentang reaksi hewan-hewan selama kejadian langka tersebut.
-
Bagaimana gerhana matahari terjadi? Meskipun saat ini kita memiliki pemahaman ilmiah yang lebih mendalam tentang gerhana matahari, namun mitos-mitos yang mengelilingi peristiwa ini tetap memikat dan memberikan warna tersendiri dalam pandangan manusia terhadap alam semesta.
-
Mengapa gerhana matahari menarik bagi wisatawan? Para pemburu Gerhana bisa disarankan untuk mengunjungi Spanyol di tahun-tahun tersebut.
-
Mengapa Gerhana Matahari Total terjadi? Gerhana matahari terjadi ketika bumi berada di antara matahari dan bulan, dan bulan berada di fase baru. Ketika ini terjadi, bulan tampak menutupi sebagian atau seluruh cakram matahari dari perspektif pengamat di bumi.
-
Apa yang terjadi pada matahari saat gerhana? Di sepanjang sejarah, manusia telah mencoba memahami dan memberikan interpretasi terhadap fenomena ini melalui berbagai mitos dan legenda yang tersebar di berbagai budaya di seluruh dunia.
Beberapa kali peringatan pihak BMKG untuk melalui pengeras suara untuk tak menggunakan peralatan seadanya, tak digubris. Malah, ada pengunjung yang terlihat mencuri pandang ke angkasa dengan mata telanjang.
Meski puncak gerhana hanya 97 persen, acara nonton bareng tetap dilaksanakan dan menyedot perhatian ribuan warga dengan dihadiri langsung beberapa pejabat daerah mulai Gubernur, Bupati dan unsur Forkopimda.
Pihak BMKG menyiapkan 1 unit teleskop Vixen untuk menangkap proses GMT terjadi. Teleskop ini sehari-harinya digunakan untuk menentukan awal bulan namun dapat digunakan menangkap pergerakan benda-benda astronomi di angkasa.
"(Teleskop) Ini juga merupakan teleskop Hilal namun dapat kita gunakan untuk merekam proses terjadinya gerhana seperti saat ini," ujar salah satu staf BMKG yang menolak namanya dipublikasi.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jutaan orang berbondong-bondong ke berbagai wilayah di Amerika utara dan tengah untuk menyaksikan fenomena langka gerhana matahari total.
Baca SelengkapnyaGerhana matahari total yang akan terjadi pada tahun 2024 akan terjadi pada tanggal 8 April 2024. Namun, gerhana ini tidak akan melewati Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut Prakirawan BMKG, Muhammad Reza, fenomena itu disebut 'parhelion' atau istilah populernya yakni sundog
Baca SelengkapnyaSebagai fenomena alam yang jarang terjadi, kehadiran gerhana matahari kerap memunculkan mitos unik.
Baca SelengkapnyaFenomena langka ini tidak bisa disaksikan di Indonesia dan hanya bisa dilihat secara keseluruhan di wilayah Amerika Utara saja.
Baca SelengkapnyaHujan meteor merupakan fenomena langka yang tidak setiap hari bisa dilihat. Jangan lupa meluangkan waktu untuk melihat keindahan karya Tuhan yang satu ini ya.
Baca SelengkapnyaFenomena Hari Tanpa Bayangan menyapa warga Jakarta, pada Selasa (8/10/2024). Peristiwa alam yang disebut Kulminasi Utama ini terjadi sekitar pukul 11.54 WIB.
Baca SelengkapnyaFenomena ini sebuah keberuntungan bagi masyarakat Indonesia yang bisa melihatnya.
Baca SelengkapnyaApa itu Hujan Meteor Geminid? ini penjelasan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaFenomena ini juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran astronomi tentang bentuk Bumi.
Baca SelengkapnyaMomen itu langsung menarik perhatian publik karena banyak barang-barang bekas yang masih bagus namun sudah dibuang oleh pemiliknya.
Baca SelengkapnyaWarga RW 09 Penggilingan-Cakung berlomba-lomba membuat gapura dari barang bekas.
Baca Selengkapnya