Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga minta terduga teroris Siyono dikubur di luar desa usai otopsi

Warga minta terduga teroris Siyono dikubur di luar desa usai otopsi Ilustrasi mayat. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Sejumlah perwakilan warga Desa Pogung Kecamatan Cawas, Klaten, Rabu (30/3) pagi, mendatangi rumah Wagiyono, kakak kandung terduga teroris Siyono. Sekitar 10 warga dipimpin Kepala Desa Pogung Djoko Widoyo dan Kadus II Sadiman menemui keluarga Siyono.

Di lokasi tak jauh dari rumah Siyono, mereka diterima oleh Wagiyono dan Marso, ayah kandung Siyono. Di depan keluarga Siyono, Kades Djoko Widoyo menyampaikan hasil kesepakatan warga dalam rapat semalam. Mereka menolak otopsi yang akan dilakukan oleh tim dokter Muhammadiyah terhadap jenazah Siyono serta menolak jika jenazah tersebut akan dimakamkan kembali di desanya.

Atas pernyataan sikap tersebut, keluarga Siyono menyampaikan keberatannya. Kendati demikian, jika otopsi tetap dilakukan, keluarga Siyono berjanji akan membicarakannya dengan warga dan perangkat desa.

Orang lain juga bertanya?

"Kami keberatan dengan pernyataan sikap warga, karena seandainya nanti jadi diotopsi mau dimakamkan di mana kalau tidak di desa ini. Warga tidak berhak menentukan atau memutuskan dimakamkan di mana, karena bumi ini milik Allah," ujar Wagiyono.

Wagiyono berjanji pihak keluarga akan semaksimal mungkin mengusahakan agar tidak terjadi otopsi. Dia beralasan otopsi yang akan dilaksanakan bukan keinginan keluarga besar korban.

"Keluarga kami sebenarnya tidak ingin ada otopsi, nanti kalau jadi otopsi pihak keluarga dan penyelenggara otopsi akan membicarakan dulu dengan pemerintah desa Pogung. Keluarga tidak menginginkan ini terjadi, karena kami sudah terlalu berat dengan semua permasalahan ini," keluhnya.

Sebelumnya, rencana tim Dokter Muhammadiyah yang akan melakukan otopsi terhadap jenazah terduga teroris Siyono batal dilakukan. Perangkat Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten bersama sejumlah tokoh masyarakat menolak jika otopsi dilakukan di desa mereka.

Mereka juga tak mengizinkan jenazah Siyono yang dimakamkan pada hari Minggu 13 Maret 2016 lalu, kembali dimakamkan di wilayahnya usai diotopsi nanti.

"Semalam kami telah melakukan rapat dengan seluruh ketua RW, ketua RT dan tokoh masyarakat desa Pogung. Pada dasarnya warga mendukung isi surat pernyataan yang dibuat oleh keluarga almarhum Siyono. Isi surat tersebut meminta perlindungan ke pemerintah desa dan apabila ada salah satu keluarga yang mengingkari surat pernyataan yang dibuat bersama pemerintah desa maka warga masyarakat akan memberi persyaratan dan sanksi," ujar Djoko Widoyo seusai rapat. (mdk/ang)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Geger Mayat Pria di Kediri Terkubur dengan Kaki & Tangan Masih Terlihat, Ini Cerita Sebenarnya
Geger Mayat Pria di Kediri Terkubur dengan Kaki & Tangan Masih Terlihat, Ini Cerita Sebenarnya

Pelaku seorang wanita dan sudah ditangkap dan masih dimintai keterangan.

Baca Selengkapnya
Heboh Gundukan Tanah Mirip Makam di Kebumen, Setelah Dibongkar Ini Isinya
Heboh Gundukan Tanah Mirip Makam di Kebumen, Setelah Dibongkar Ini Isinya

Lengkap dengan penanda nisan seperti makam baru, namun gundukan tanah misterius itu berada bukan di kompleks pemakaman.

Baca Selengkapnya
Kepergok Bobol Rumah, Pencuri di Lumajang Tewas Dihakimi Massa
Kepergok Bobol Rumah, Pencuri di Lumajang Tewas Dihakimi Massa

Pelaku merupakan seorang residivis atas kasus pencurian.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Motif Serda Adan Bunuh Casis Bintara TNI AL Iwan Asal Nias di Sumbar
Terungkap, Motif Serda Adan Bunuh Casis Bintara TNI AL Iwan Asal Nias di Sumbar

Serda Adan turut dibantu oleh seorang warga sipil asal Kota Solok, Sumbar bernama Muhammad Alvin

Baca Selengkapnya
Tolak Autopsi, Keluarga Bawa Jenazah Anggota Polres Manado Bunuh Diri ke Sulut
Tolak Autopsi, Keluarga Bawa Jenazah Anggota Polres Manado Bunuh Diri ke Sulut

Jasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya
Kuburan Kucing Bikin Curiga Warga Gembong Pabuaran Tangerang, Dibongkar Disaksikan Polisi
Kuburan Kucing Bikin Curiga Warga Gembong Pabuaran Tangerang, Dibongkar Disaksikan Polisi

Warga membongkar kuburan itu karena menduga ada orang yang menguburkan bayi.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pembunuhan Sadis Sekdes Tuban, Pelaku Sewa Mobil untuk Tabrak Korban usai Lihat Chat di Ponsel Istri
Kronologi Pembunuhan Sadis Sekdes Tuban, Pelaku Sewa Mobil untuk Tabrak Korban usai Lihat Chat di Ponsel Istri

Seorang paman di Kabupaten Tuban Jawa Timur nekat membunuh keponakannya yang berprofesi sebagai sekretaris desa (sekdes). Pelaku cemburu dengan korban.

Baca Selengkapnya
Tak Kuat Lihat Video Penyiksaan Imam Masykur, Ibunda Minta Kakak Ipar Praka RM Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana
Tak Kuat Lihat Video Penyiksaan Imam Masykur, Ibunda Minta Kakak Ipar Praka RM Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana

Hal itu disampaikan perwakilan keluarga usai menemani pemeriksaan Ibunda Imam Masykur, Fauziah di Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya
PDIP: Soeharto Ketakukan Kalau Bung Karno Dimakamkan Dekat Jakarta
PDIP: Soeharto Ketakukan Kalau Bung Karno Dimakamkan Dekat Jakarta

Orba tidak merasa puas memakamkan Bung Karno di Blitar untuk menjauhkan rakyat.

Baca Selengkapnya
Lihat Bukti CCTV, Keluarga Polisi yang Diduga Bunuh Diri Dalam Mobil di Mampang Prapatan Jaksel
Lihat Bukti CCTV, Keluarga Polisi yang Diduga Bunuh Diri Dalam Mobil di Mampang Prapatan Jaksel

Bintoro mengatakan pihaknya menunjukkan sejumlah rekaman video dari kamera pengintai CCTV terkait peristiwa tersebut kepada keluarga korban.

Baca Selengkapnya
Keluarga Lukas Enembe Minta Maaf Usai Kerusuhan di Jayapura
Keluarga Lukas Enembe Minta Maaf Usai Kerusuhan di Jayapura

Kerusuhan terjadi saat iring-iringan jenazah Lukas Enembe dari Sentani, Kabupaten Jayapura menuju ke Koya Tengah, Kota Jayapura.

Baca Selengkapnya