Warga Muntah Darah Usai Divaksinasi, Dinkes Pamekasan Sebut karena Penyakit Bawaan
Merdeka.com - Seorang warga di Pamekasan, Jawa Timur, muntah darah setelah disuntik vaksin Covid-19. Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan menyatakan warga muntah darah tersebut bukan karena kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) setelah disuntik vaksin Covid-19.
"Itu bukan karena KIPI, namun karena kejadian lain yang waktunya memang hampir bersamaan," kata Kepala Dinkes Pamekasan, Achmad Marsuki menjelaskan hasil diagnosa tim medis dari Dinkes Pamekasan pada warga yang mengalami muntah darah pascavaksinasi Covid-19 di Pamekasan, Rabu (14/4).
Marsuki mengatakan, kondisi yang bersangkutan saat ini sudah membaik dan telah mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Pamekasan. Warga yang mengalami muntah darah setelah mengikuti vaksinasi Covid-19 itu bernama Mario Tri Atnarto, asal Dusun Tengah, Desa Potoan Laok, Kecamatan Palengaan, Pamekasan.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Siapa yang terkena antraks di Gunungkidul? Dari 125 warga yang diperiksa, 85 di antaranya positif antraks.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Apa yang dialami AN saat menuju puskesmas? AN awalnya mengeluhkan sakit perut karena hendak melahirkan, Minggu (21/1). Ia pun dibawa suaminya dari kampungnya di Desa Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, menuju puskesmas. Dalam perjalanan, sakit perut AN karena kontraksi semakin menjadi.
"Jadi, yang dialami Mario itu bukan karena KIPI, tapi karena penyakit lain yang menyertainya," kata Marzuki.
Kasus muntah darah pascavaksinasi sebagaimana terjadi pada tenaga horoner di Dinas Pertanian Pemkab Pamekasan ini merupakan kali pertama sejak vaksinasi Covid-19 digelar di Kabupaten Pamekasan.
Mario yang merupakan tenaga honorer di Dinas Pertanian Pemkab Pamekasan itu mengikuti vaksinasi Covid-19 bersama teman sekantor di Puskesmas Pademawu, Pamekasan. Pegawai dengan nomor tiket P-GRIR2MSI ini menerima suntikan vaksin Covid-19 di Pademawu-13370301 pada 24 Maret 2021 dengan nama vaksin Coronavac, dan vaksinasi tahap kedua pada 7 April 2021.
Saat di lokasi vaksinasi, Mario tidak merasakan gejala apapun, hingga waktu tunggu 30 menit yang diberikan petugas selesai. Hanya saja, setelah yang bersangkutan pulang ke rumah, ia mengalami mual, lalu muntah darah.
Pihak keluarga Atnarto menduga kuat hal itu akibat vaksinasi Covid-19, karena sebelumnya yang bersangkutan tidak memiliki riwayat penyakit apapun. Karena penyakitnya kian parah, Atnarto selanjutnya dirujuk ke Puskesmas terdekat, yakni di Puskesmas Larangan Badung.
Saat tiba di Puskesmas, pasien diinfus oleh petugas medis, karena kondisi tubuhnya lemah, tidak langsung bisa, karena diduga mengalami pembekuan darah. Hasil pemeriksaan laboratorium oleh petugas medis menyebutkan yang bersangkutan mengalami infeksi paru-paru dan itu terjadi sejak sebelum vaksinasi pertama.
"Setelah empat kali dicoba, akhirnya bisa, tadi," kata kerabat Atnarto, Syaifullah Munir, kepada wartawan di Pamekasan, Senin (12/4) malam.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaPenyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.
Baca SelengkapnyaDinkes & Peternakan Gunungkidul menemukan adanya dugaan tiga hewan ternak milik warga Kayoman, Serut yang mati diduga karena terkena antraks.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan Yogyakarta saat ini tengah menunggu hasil tes darah dari 45 pasien.
Baca SelengkapnyaDifteri pertama kali terdeteksi di Pamekasan pada tahun 2018 silam.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaHasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.
Baca SelengkapnyaGejala cacar monyet yang dialami pasien J bisa dilihat dari bentuk luka berwarna hitam yang muncul di tubuh lalu menyebar ke bagian lainnya.
Baca Selengkapnya