Warga Myanmar korban perdagangan di Ambon dikendalikan bos Thailand
Merdeka.com - Sal Weu (23) adalah salah satu dari 45 warga Myanmar yang kini dievakuasi pihak Bareskrim Polri setelah diketahui diduga telah diperdagangkan oleh PT. Fiducia Petojo. Dia mengaku telah bekerja selama 4 tahun di Indonesia sebagai pencari ikan, namun gaji yang dijanjikan perusahaan sebesar 7.500 baht atau setara dengan Rp 2,8 juta sama sekali belum dibayarkan.
Saat ditanya tujuan ke Indonesia, Sal Weu yang mewakili teman-temannya menjawab ke Indonesia mau cari kerja. "Cari ikan, sudah lama empat tahun," ujarnya di Mabes Polri, Rabu (5/8).
Mengenai gaji, Sal Weu mengaku tidak pernah diberi upah sesuai dengan perjanjian awal oleh pihak perusahaan. "7.500 bath perbulan. Katanya Tunggu dulu (digaji). Sampai sekarang gaji juga belum, tapi kalau mau beli apa saja dikasih," terangnya.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan oleh agen penyaluran tenaga kerja? Budi Triman (37), salah satu korban asal Pati mengaku, ia pada awalnya dijanjikan kerja di Korea oleh HS dengan syarat memiliki sertifikat keahlian las yang diterbitkan dari Kapten Indonesia.
-
Siapa yang menerima uang pungli? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjatuhkan sanksi etik terhadap PLT Karutan periode 2020-2021, Ristanta. Ia terbukti terlibat dalam praktik pungutan liar (pungli) dengan menerima sejumlah uang Rp30 juta dari para tahanan.
-
Siapa yang disebut mendapat tawaran uang? Uang bernilai fantastis itu disebut agar Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mundur dari posisinya selaku calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.
-
Siapa yang mengalami tunggakan gaji? Melalui unggahan terbarunya, ia menyatakan adanya tunggakan gaji dari klub kepada dirinya dan beberapa rekan setimnya.
-
Kenapa calon pekerja migran tertipu oleh agen penyaluran? Merasa tertipu, pada Kamis (23/11) ratusan korban menggeruduk rumah penyedia jasa berinisial HS (34) di Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kudus. Akibat ulah lembaga tersebut, para korban mengaku kehilangan uang dengan total mencapai Rp4 miliar.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
Di Ambon, 45 warga Myanmar ini dikendalikan oleh seseorang berkewarganegaraan Thailand. "Bos dari Thailand," imbuhnya.
Sal Weu bisa berbahasa Indonesia karena belajar dari warga yang berada di Ambon selama dia bekerja sebagai pencari ikan. "Belajar sama teman-teman disana (Ambon)," tutup Sal Weu.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
11 warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar
Baca SelengkapnyaSetelah korban bekerja sebulan, ia menerima upah yang tak sesuai dengan kesepakatan awal.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta serius menangani kejahatan perdagangan orang karena kasus TPPO sudah seringkali berulang.
Baca SelengkapnyaMereka tak menyangka akan ditipu tetangganya sendiri
Baca SelengkapnyaSeorang TKI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernasib malang saat bekerja di Malaysia.
Baca SelengkapnyaKorban menyetuyui dan seluruh biaya keberangkatan ke Thailand ditangung seseorang yang memerintahkan tersangka H.
Baca SelengkapnyaPerekrutan PMI seolah-olah dibuat resmi. Korban menjalani pemeriksaan kesehatan dan pembuatan paspor.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan tindak pidana penjualan orang (TPPO) di Ogan Ilir diungkap polisi. Ironisnya, pelaku dan tujuh korbannya merupakan keluarga dekat.
Baca SelengkapnyaDi antara korban sampai rela menjual truk demi bisa berangkat ke Korea
Baca SelengkapnyaSementara itu, ketiga korban yakni BN (29) asal Tasikmalaya, O (40) asal Subang dan A (28) asal Subang. Kedua pelaku disinyalir untung Rp2 juta per korban.
Baca SelengkapnyaHeboh pasutri asal Purwakarta, Jawa Barat disekap dan diborgol hingga tak diberi makan saat bekerja di Kamboja.
Baca SelengkapnyaBenny enggan menanggapi lebih jauh soal alasan dari sulitnya menyentuh T
Baca Selengkapnya