Warga Palembang Temukan Mayat Bayi dalam Kantong Plastik, Ada Memar di Kepala
Merdeka.com - Warga Lorong Bersama, Kelurahan Plaju Ulu, Kecamatan Plaju, Palembang, geger dengan penemuan mayat bayi laki-laki di bawah rumah panggung. Di kepala bayi ditemukan luka memar diduga bekas hantaman benda tumpul.
Penemuan mayat bayi ini berawal dari kecurigaan warga melihat kantong plastik warna putih di bawah rumah warga sejak dua hari lalu. Kantong itu mengeluarkan bau menyengat sehingga membuat warga memeriksanya, Jumat (9/4).
Begitu dibuka, kantong plastik itu ternyata berisi mayat bayi laki-laki. Petugas yang datang ke lokasi langsung mengevakuasi korban ke Rumah Sakit M Hasan Bhayangkara Palembang untuk keperluan visum.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Apa itu kepala bayi peyang? Kepala bayi peyang adalah kondisi di mana kepala bayi menjadi rata atau tidak simetris di salah satu sisi.
-
Siapa yang menemukan kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Mengapa arkeolog menemukan kerangka bayi di dekat perapian? 'Sebenarnya kami sudah menduga-duga adanya kuburan ini karena kami menemukan sisa-sisa perapian di sisi timur. Itu sudah menjadi aturan dalam arkeologi. Dari Zaman Batu hingga akhir zaman, jika menemukan perapian dugaan akan adanya kuburan bayi atau anak di dalam atau di luar rumah semakin meningkat. Saat kami sudah menduga-duga, kami menemukan kuburan itu,' Katanya.
-
Apa yang ditemukan bersama kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Dimana kejadian kepala bocah tersangkut kaleng? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Dokter forensik RS M Hasan Bhayangkara Palembang Indra S Nasution menjelaskan, mayat bayi laki-laki itu memiliki berat badan 2,8 Kg dan panjang 50 Cm. Dari hasil autopsi, korban sempat hidup lima sampai tujuh hari berdasarkan tali pusar yang sudah terlepas.
"Ada bekas luka memar di bagian kepala akibat benda tumpul," ungkap Indra.
Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Tri Wahyudi mengatakan, mereka tengah menyelidiki kasus ini untuk mengungkap orang tua dan pelaku pembuangan mayat bayi itu. Sejumlah saksi akan dimintai keterangan.
"Benar, ada penemuan mayat bayi laki-laki, kasusnya masih diselidiki," kata dia.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad bayi tersebut ditemukan terbungkus jaket putih di dalam kantong plastik
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan, jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu sudah dalam kondisi membusuk.
Baca SelengkapnyaHingga kini, dua kasus penemuan mayat bayi masih didalami. Kepolisian akan mencari siapa orang tua yang tega membuang buah hatinya tak berdosa.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaWarga Kalideres, Jakarta Barat digegerkan dengan penemuan mayat bayi terbungkus dalam kantong plastik.
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaMayat bayi ditemukan tergeletak di kawasan Banjir Kanal Barat, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaTengkorak dan tulang-belulang manusia itu ditemukan warga yang sedang menguras sumur.
Baca SelengkapnyaDitemukan juga secarik kertas yang berisi tulisan nama bayi dan kapan bayi malang tersebut lahir.
Baca SelengkapnyaMayat perempuan muda ditemukan sudah dalam keadaan membusuk pada Rabu (25/9) malam.
Baca SelengkapnyaAde memastikan pada saat ditemukan, korban masih dalam keadaan utuh.
Baca SelengkapnyaSaat itu, warga melihat seekor anjing tengah menggusur sesuatu yang awalnya diduga sampah.
Baca Selengkapnya