Warga Palu mulai memulihkan perekonomian
Merdeka.com - Kota Palu, Sulawesi Tengah, luluh lantah akibat bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi pada Jumat 28 September 2018. Perekonomian pun lumpuh dan para pegiat usaha banyak mengalami kerugian.
Pantauan di lapangan, hingga Minggu (14/10), banyak lokasi usaha mulai dari pasar tradisional hingga modern masih tutup. Berikut kafe dan sejumlah rumah makan.
Namun, pelan-pelan masyarakat Kota Palu kembali membangun sistem perekonomian di sana. Praktik jual beli hingga penyediaan jasa pun diupayakan cepat beroperasi.
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Apa yang terjadi setelah Gempa Besar Kanto? Gempa tersebut berkekuatan 7,9 skala magnitudo, dengan titik fokusnya berada jauh di bawah Pulau Izu Oshima di Teluk Sagami. Badai api yang luas dan bahkan pusaran api yang terjadi setelahnya menambah jumlah korban tewas akibat bencana ini.
-
Apa yang terjadi di jembatan rusak yang sedang diperbaiki? RusakTiga pria di India tewas setelah mobil yang mereka kendarai jatuh dari jembatan rusak yang sedang diperbaiki.
-
Kenapa warga Desa Kalinusu terbantu dengan Jembatan Merah Putih? 'Ini sudah bertahun-tahun, baru kali ini ada jembatan. Sebelum ada jembatan ini kalau ke Bumiayu harus lewat jalan utama,' kata Doyo, salah seorang warga Kalinusu dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (3/6).
-
Siapa yang membangun kembali kehidupan setelah bencana? Kisah letusan Gunung Vesuvius tidak lagi hanya tentang pemusnahan, namun juga mencakup kisah mereka yang selamat dari letusan dan kemudian membangun kembali kehidupan mereka.
Salah satunya kafe di kawasan terdekat Pantai Talise yang terdampak tsunami. Tidak jauh dari sana, tampak kondisi jembatan kuning penghubung Palu Barat dan Timur yang ambruk.
Pemilik kafe, Andry Alfian menyampaikan, sejak Sabtu (13/10) dia membuat kafenya siap dikunjungi masyarakat. Tanda bertuliskan 'Open' dipajang di depan pintu utama.
"Selain untuk melihat saja apa ada yang akan datang, ini juga untuk para pegawai," tutur Andry saat berbincang.
Ayah tiga anak itu berupaya memotivasi para pegawainya yang notabene anak-anak muda. Usai bencana terjadi, larut dalam trauma akan berdampak pada semangat hidup mereka.
"Saya bilang kalau mau down terus, kapan hidupnya. Beberapa jauh dari rumah, tidak tahu mau apalagi setelah ini. Perlu dirangkul agar bisa sama-sama," jelas dia.
Andri mengaku memiliki lima kafe yang tersebar di seluruh Kota Palu. Empat di antaranya hancur akibat gempa. Bahkan, alat-alat seperti mesin kopi dan pembuat es krim pun ludes dijarah warga.
Saat gempa dan tsunami terjadi, sang istri sedang mengelola kafe yang kini masih berdiri. Sementara dia mengerjakan proyek di kawasan yang terbilang jauh dari salah satu tongkrongan pilihan warga Kota Palu tersebut.
"Air mata itu jatuh sendiri. Sudah tegar. Saya terobos lawan arah bawa mobil jemput istri. Sepanjang jalan zikir dan saya pikir ini kiamat," ujar Andri.
Para pegawai dan keluarga seluruhnya selamat dari maut. Kini dia mengumpulkan karyawan terbaiknya untuk kembali lagi saling membantu dan membangun usaha dari nol.
"Ini kuasa Tuhan, kita cuma bisa pasrah saja. Mau kemana lagi. Kalau gempa kita bisa menghindari bangunan, tsunami kita naik ke perbukitan, kalau tanah ambles mau kemana? BMKG bilang seluruh Palu berpotensi likuifaksi. Berserah saja dan kembali bangun hidup," ungkapnya.
Selain iut, di kawasan Jalan Banteng, pasar tradisional mulai buka di malam hari. Sejumlah kios menjajakan daging, ikan, sayur, dan buah dalam jumlah besar. Toko ponsel satu persatu terlihat juga melayani pelanggan.
Salah satu pasar modern pun menjajakan dagangannya dengan prosedur tertentu. Pelanggan harus menyediakan daftar belanjaan yang hendak dibeli secara rinci ke petugas. Nantinya, pegawai akan masuk ke toko dan mencarikan pesanan pembeli di dalam untuk kemudian dibayarkan.
Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat yang mengikuti kegiatan merupakan penyintas gempa dan tsunami 2018.
Baca SelengkapnyaData per Senin (13/5) jumlah korban tewas akibat banjir bandang dan lahar dingin mencapai 48 orang dan 15 masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaDiterjang Banjir, Objek Wisata Telukawur Jepara Rusak
Baca SelengkapnyaJembatan baru dengan panjang sekitar 40 meter itu diklaim bisa tahan selama 50 tahun.
Baca SelengkapnyaKetinggian gelombang yang diperkirakan mencapai 2 meter merusak bangunan beton yang dibangun tepat di bibir pantai.
Baca SelengkapnyaPelabuhan ini terpinggirkan sejak ada Jembatan Suramadu
Baca SelengkapnyaAir laut yang terus meninggi diduga merupakan dampak dari pembangunan.
Baca SelengkapnyaDulu, habitat terumbu karang di Taman Laut Pandanan sempat mengalami kerusakan akibat eksploitasi karang dan pencarian ikan.
Baca SelengkapnyaJembatan penghubung di Perairan Sungai Lalan di Desa Sukajadi, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, ambruk usai dihantam tongkang batubara.
Baca SelengkapnyaSejak akhir tahun 2017 sudah mengalami tujuh kali kerusakan dan intensitasnya meningkat dalam dua tahun kebelakang.
Baca SelengkapnyaKala itu, jembatan baru diresmikan kurang dari satu tahun dan kembali diterjang lahar dingin Semeru.
Baca SelengkapnyaJembatan Perawang di Desa Selat Akar, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau ambruk, Senin (14/8) sekitar pukul 22.45 WIB.
Baca Selengkapnya