Warga panik berhamburan keluar rumah saat gempa 6,1 SR guncang Banten
Merdeka.com - Gempa berkekuatan 6,1 skala richter (SR) yang mengguncang kawasan Lebak, Banten, Selasa (23/1) siang, terasa hingga di Pelabuhan Merak, Cilegon. Guncangan gempa selama 6 detik itu membuat para pegawai pelayaran dan warga di Pelabuhan Merak, panik dan berhamburan keluar kantor.
Romli, salah seorang kuli panggul di Pelabuhan Merak, mengaku sempat tidak percaya ada gempa. Sebab, kata Romli, di Pelabuhan Merak sering terasa guncangan saat kapal bersandar di dermaga pelabuhan.
"Awalnya saya kira getaran biasa karena setiap ada kapal sandar pasti ada getaran, eh ternyata banyak orang yang keluar kantor bilang katanya ada gempa, kencang banget," kata Romli.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Bagaimana gempa Bali terjadi? Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat. Jenis itu diketahui setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
-
Mengapa gempa Bali terasa di beberapa wilayah? Dia menyebut, meski berkekuatan kecil, getaran gempa begitu dirasakan warga di sejumlah wilayah.
-
Dimana gempa Bali terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar.
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Bagaimana getaran gempa di Bali dirasakan? Gempa terjadi pukul 08.51 WITA dan getarannya terasa hingga beberapa detik.
Sementara berdasarkan pantauan di lapangan, setelah terjadinya gempa aktivitas penyeberangan Merak-Bakauheni masih normal. Begitu juga dialami Warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, berhamburan keluar rumah dan perkantoran karena selama beberapa detik merasakan getaran gempa.
Teriakan salah satu pelajar bernama Dayat, sontak membuat perhatian belasan siswa SMPN 4 dan SMAN 3 Rangkasbitung yang juga merasakan gempa saat tengah menunggu kendaraan angkutan kota di ruas Jalan Multatuli.
"Ya Allah sampai terasa banget gempanya dan menakutkan, ini bisa saja merobohkan rumahnya yang terbuat dari dinding kayu atau bambu," kata Dayat.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa kedua di Tuban terjadi di laut 126 km Timur Laut Tuban dengan kedalaman 10 km.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga Garut tetap berjaga di luar rumah setelah merasakan gempa magnitudo 6,5 yang dimutakhirkan menjadi 6,2. Mereka khawatir terjadi gempa susulan.
Baca SelengkapnyaGetaran gempa ini pun terasa hingga kawasan Surade, Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang terjadi ini juga menyebabkan warga harus berlarian ke luar dari bangunan rumah.
Baca SelengkapnyaRafik mengatakan hingga kini belum ada laporan kerusakan akibat kejadian tersebut. "Kerusakan belum ada laporan.
Baca SelengkapnyaSebagian dinding rumah mereka juga roboh, akibat gempa bumi yang terjadi pada Kamis sore kemarin.
Baca SelengkapnyaWarga lebih memilih tinggal di tenda yang dibangun secara swadaya.
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 5,4 kembali mengguncang Kupang dan sekitarnya, Minggu (12/11) pukul 09.17 WIT.
Baca SelengkapnyaGempa bumi dengan magnitudo M4,4 mengguncang wilayah Batang, Jawa Tengah, hari ini Minggu (7/7).
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang tidak berpotensi tsunami ini membuat para ASN berhamburan keluar gedung kantor mereka.
Baca SelengkapnyaRatusan pasien RS Universitas Airlangga terpaksa dievakuasi ke lapangan akibat gempa bumi
Baca SelengkapnyaMasjid Al-Muhadjirin di Balikbang Gunung, Desa Gunung Teguh, Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean ambruk akibat gempa Tuban.
Baca Selengkapnya