Warga Panik saat Gempa Karangasem, Ada yang Luka Nabrak Pohon dan Tersiram Air Panas
Merdeka.com - Tiga warga luka akibat gempa bumi melanda Kabupaten Karangasem, Bali. Para korban luka bukan karena tertimpa reruntuhan bangunan melainkan menabrak pohon hingga tersiram air panas.
"Tetapi karena satu masyarakat itu panik, dia duduk di sejenis joglo, dia berdiri menabrak ranting pohon. Dia hidungnya ada mengalami luka, sehingga kemarin dibawa ke UGD. Yang kedua juga kebetulan membawa air panas, nah air panas karena panik, dia tangannya juga tersiram air panas dan sempat juga dibawa ke rumah sakit," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karangasem, Ida Ketut Arimbawa dalam siaran Youtube BNPB, Rabu (14/12).
Ida mengatakan, tangan seorang guru di wilayah Kubu bahkan mengalami keretakan akibat panik berlarian saat gempa. Nmun Ida memastikan tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Kerusakan apa yang terjadi akibat gempa Bantul? Bupati Halim menambahkan dampak dari gempa tersebut sebagian besar mengakibatkan kerusakan rumah ringan, rata-rata pada bagian atap. Sementara itu bangunan utama tetap utuh.
-
Bagaimana kerusakan bangunan akibat gempa Bandung? Bangunan rumah yang hancur rata-rata sudah terbuat dari tembok batu bata. Kondisi hancurnya juga beragam, ada yang rusak ringan hingga cukup berat.Salah satu yang mengalami kerusakan parah adalah bangunan SDN Cirawa, di Kertasari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Bandung.Mengutip Jabar Quick Response, dampak dari gempa ini membuat atap dari beberapa ruang kelas roboh.
-
Apa yang rusak akibat gempa Batang? Gempa itu menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Dimana gempa Bali terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar.
Selain warga luka ringan, menurut Ida, gempa juga mengakibatkan 32 rumah rusak. Satu instansi pemerintahan dan fasilitas umum rusak. Total ada 42 titik kerusakan setelah ditelusuri BPBD Karangasem.
"Data terakhir, data update hari ini ya. Jadi kurang lebih ada 42 titik kerusakan, jadi 42 titik kerusakan. Ada rumah 32 rumah rusak ringan, kemudian ada tempat ibadah, tempat ibadah pribadi atau pure ada lima rusak ringan. Kemudian ada rumah ibadah umum atau pure umum itu ada tiga titik kerusakan," sebutnya.
Warga Lebih Pilih Tidur di Joglo Dibanding Tenda
Ida menambahkan warga terdampak gempa bumi lebih memilih tinggal di gazebo atau joglo dibanding tenda yang sudah disediakan pemerintah setempat. Warga ogah tinggal di tenda karena merasa lebih aman dan nyaman tidur di joglo. .
"Kami juga sudah brefing tadi pagi, begitu bergerak ke lapangan melakukan assesment membawa juga tenda-tenda keluarga yang sudah kami siapkan di dalam mobil. Artinya kalau saat assesment itu mereka rusak berat dan tidak bisa ditempati, tadinya kita langsung serahkan, tenda itu kita serahkan ke tempat lokasi-lokasi yang dibutuhkan," kata Ida Ketut dalam siaran Youtube BNPB, Rabu (14/12).
Terlebih, saat ini di Wilayah Kubu disebutnya sedang memasuki musim kemarau. Di Wilayah Kubu, memang termasuk wilayah kekeringan setiap musim kemarau. Jadi sebagian besar hampir seluruh mengalami rusak ringan," ujarnya.
Ia menyebut, untuk joglo yang kini menjadi tempat huni sementara masyarakat berada di dekat rumahnya masing-masing. Lalu, terkait dengan joglo yang dipilihnya karena nyaman memang terbuat dari kayu.
"Ada di dekat-dekat rumahnya, di samping-samping rumahnya ada. Kami katakan aman, karena bentuk Joglo ini kalau di Bali namanya Balai Bengong, memang bahannya dari kayu," sebutnya.
"Jadi dari kayu kan lebih aman, lebih nyaman, elastis kalau terjadi getaran. Nah mereka lebih memilih itu, hanya dibutuhkan terpal dalam rangka Joglo itu atau gazebo itu sehingga mereka pada malam hari tidak mengalami kedinganan atau nyaman mereka tinggal di tempat tersebut," tutupnya.
Gempa Susulan
Gempa magnitudo 5,1 mengguncang Karangasem, Bali, pada Selasa (13/12) kemarin, pukul 20.38 waktu setempat. Gempa berpusat di 23 km timur laut Karangasem.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 61 kali gempa susulan mengguncang Karangasem, dengan magnitudo terbesar 4,5. Berdasarkan hasil analisis, gempa bumi ini akibat aktivitas sesar naik Flores atau Flores back arc thurst. Dilihat dari analisis mekanisme sumber gempanya, terjadi mekanisme pergerakan naik.
Guncangan gempa di Karangasem juga dirasakan warga di kabupaten lain, bahkan hingga mereka yang berada di Nusa Tenggara Barat.
BMKG merilis intensitas kekuatan gempa dengan skala Modified Mercalli Intensity (MMI) di wilayah Karangasem III – IV MMI, Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah dan Lombok Barat III MMI, Tabanan, Kuta, Buleleng dan Lombok Timur II MMI.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya gempa. Peristiwa ini tidak dapat dideteksi dengan pasti dan dapat terjadi setiap saat.
Warga yang wilayahnya berada di sekitar episenter gempa dapat melakukan pengecekan kondisi rumah sebelum memasukinya kembali. Pascagempa Karangasem ini, BNPB dan BPBD Provinsi Bali terus berkoordinasi dan memonitor BPBD di wilayah terdampak.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 700 unit rumah warga mengalami kerusakan usai gempa melanda wilayah Kabupaten Bandung pada pukul 09.41 WIB.
Baca Selengkapnyatotal rumah yang rusak akibat bencana gempa magnitudo 6,2 mengguncang Garut berjumlah 110 unit
Baca SelengkapnyaGempabumi berkekuatan magnitudo 4,4 mengguncang daratan Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu (7/7)
Baca SelengkapnyaTercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 6,2 yang mengguncang Garut, Sabtu (27/4) malam menyebabkan 27 rumah rusak dan 4 orang luka.
Baca SelengkapnyaSelain ada warga yang mengalami luka, tidak sedikit diantara masyarakat yang mengalami trauma.
Baca SelengkapnyaPadahal puluhan rumah itu baru diresmikan pada 2022.
Baca SelengkapnyaKecamatan Batang menjadi daerah yang paling banyak terdampak gempa.
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 4,4 mengguncang Batang pada Minggu (7/7).
Baca Selengkapnya11 orang mengalami luka ringan dan sudah dinyatakan sembuh, serta 1 orang kini masih menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaBPBD Jabar juga mencatat jumlah korban luka-luka sebanyak 82 orang.
Baca SelengkapnyaAda tiga kecamatan yang terkena dampak paling parah dari gempa tersebut
Baca Selengkapnya