Warga Pekanbaru resah dengan temuan vaksin palsu
Merdeka.com - Beredarnya vaksin dan serum palsu di Kota Pekanbaru membuat orang tua yang punya bayi lima tahun (Balita) sangat khawatir. Apalagi vaksin dan serum bisa berdampak buruk pada anak-anak sudah terlanjur diberikan.
"Selaku orang tua, saya khawatir anak anak-anak saya diberi vaksin palsu. Apalagi vaksin ini dikabarkan sudah beredar sejak beberapa tahun lalu," ujar Linda Novia, warga Tengerang Selatan, Kota Pekanbaru, saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (3/8).
Untuk itu, Linda meminta pemerintah bertindak cepat agar vaksin tersebut tidak beredar lagi. Kepolisian juga diminta menindak tegas pelaku pembuat dan pengedar vaksin tersebut.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
"Saya keluar biaya Rp 300 ribu hingga Rp 600 ribu, saya khawatir sudah keluar uang, tapi malah jadi penyakit," ketus Linda.
Linda juga meminta agar Dinas Kesehatan Propinsi Riau melakukan vaksin dan serum ulang kepada seluruh warga kota Pekanbaru secara gratis. Sebab, anak-anak di Pekanbaru terancam sakit-sakitan jika mendapat vaksin dan serum palsu.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaHebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaMelewatkan atau tidak memberi imunisasi pada anak bisa berdampak buruk pada kesehatannya.
Baca SelengkapnyaPenyakit polio masih menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah beberapa jenis pewarna makanan berbahaya yang perlu dihindari untuk kesehatan Anda dan dampaknya.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca Selengkapnya