Warga Purbalingga yang ikut Gafatar diduga 30 orang
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga Jawa Tengah menyatakan ada sekitar 30 warganya yang ikut dalam organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Jumlah tersebut lebih banyak dari dugaan semula, yakni sebanyak 24 orang yang dikemukakan beberapa waktu lalu.
Kepala Kantor Kesatuan bangsa dan politik (Kesbangpol) Purbalingga, Satya Giri Podo mengungkapkan sebanyak 30 warga Purbalingga yang diduga ikut Gafatar berada di beberapa wilayah di Pulau Kalimantan.
"Mereka berada di empat kabupaten di Kalimantan Barat, yakni Mempawah, Singkawang, Melawi dan Ketapang. Paling banyak berada di Kabupaten Ketapang sebanyak 22 orang. Dari informasi yang kami peroleh, nantinya baru ada tiga warga yang bakal dipulangkan," kata Giri, Jumat (22/1).
-
Kenapa penduduk kampung mati petir meninggalkan kampung tersebut? Saat itu habis maghrib anak saya mainan marmut tiba-tiba didatangi sosok orang memakai blangkon. Orang itu kakinya tidak menapak di tanah. Orang itu mengajak anak saya keliling-keliling. Tiba-tiba saja dia terbang dan berubah wujud menjadi Mak Lampir,' kata Pak Priyono.
-
Mengapa Daerah Istimewa Kalimantan Barat bubar? Pada tanggal 17 Agustus 1950 negara RIS beserta seluruh daerah bagiannya, termasuk DIKB akhirnya resmi dibubarkan.
-
Dimana kampung mati petir ini berada? Kampung Petir merupakan sebuah kampung tak berpenghuni yang berada di tengah hutan wilayah Desa Kedawung, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Kapan kampung mati petir mulai ditinggal penduduknya? Pak Priyono mengatakan, dulu ada sekitar 12 rumah di Kampung Petir. Sewaktu masih tinggal di kampung itu, Pak Priyono pernah menemukan jejak Harimau Jawa. Jejak itu ia temukan di Gunung Batu, sebuah bukit yang letaknya tak jauh dari pemukiman penduduk di Kampung Petir.
Dijelaskan Giri, warga Purbalingga yang akan dipulangkan, kemungkinan tidak akan langsung ke rumahnya. Tetapi, akan ditampung terlebih dahulu. "Kami juga masih menunggu koordinasi dengan Kemensos dan Pemprov Jateng," jelasnya.
Sementara itu, mantan anggota Gafatar dari Desa Dawuhan Banyumas, Marfungah dikabarkan telah menghubungi sanak saudaranya pada Jumat (22/1) pagi. Marfungah mengabarkan kondisinya kepada sang kakak, Latifah, setelah dua bulan hilang kontak dengan keluarga di Banyumas.
"Dia mengabarkan kondisinya baik-baik saja dan kami diminta jangan khawatir. Tetapi dia nggak tahu kapan bisa pulang ke sini," ujarnya.
Sebelumnya, Komandan Korem 071 Wijayakusuma, Kolonel Infantri Dwi Wahyu Winarto mengatakan sebanyak 24 warga Purbalingga dikabarkan menghilang sejak beberapa waktu lalu. Dari penelusuran petugas, warga yang hilang tersebut diduga bergabung dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Warga Purbalingga yang hilang tersebut berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) hingga warga masyarakat lainnya. Menurut data yang diterima di wilayah Korem 071 Wijayakusuma terdapat sekitar 40 warga yang menghilang dan bergabung dengan Gafatar.
"Yang paling banyak di Kabupaten Purbalingga. Sedangkan di kabupaten lain, wilayah kami jumlah warga yang bergabung dengan Gafatar tidak sebanyak di Kabupaten Purbalingga," lanjutnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TKD Prabowo-Gibran Bali Optimis Raup 50 Persen Suara,
Baca SelengkapnyaSebanyak 100 karyawan BUMN dari hasil seleksi sangat ketat agar bisa menjadi relawan yang memiliki tujuan sama.
Baca SelengkapnyaDalam sambutannya, dia menyampaikan selamat datang kepada seluruh peserta Barasaka yang akan mengikuti kegiatan pada 15-19 November 2023.
Baca SelengkapnyaRatusan Relawan tim Pemenangan Prabowo di Jawa Barat saat Pemilu 2019, resmi mencabut dukungan.
Baca SelengkapnyaDinpar Kaltim siap menyukseskan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) dalam empat agenda besar nasional.
Baca Selengkapnya