Warga Rembang tolak semen blokir & bikin tenda di pintu masuk pabrik
Merdeka.com - Puluhan warga penolak berdirinya pabrik PT Semen Indonesia di Rembang, memblokir dan mendirikan tenda di pintu masuk pabrik, Tegaldowo, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Jumat (10/2).
Aksi pemblokiran dilakukan warga dengan cara memasang bambu di tengah jalan akses masuk ke pabrik semen Rembang. Dengan mengibarkan puluhan bendera merah putih dan memasang poster warna putih bertuliskan PT Semen Indonesia Disegel Rakyat dan Kami Yakin Pak Jokowi Pro Petani. Mereka juga meneriakan yel-yel;
"Ibu Bumi Wis Maringi, Ibu Bumi Dilarani, Ibu Bumi Kang Ngakhiri-Lha Illahailallah. Almalukul Hakulmubin Muhammadurosulullaoh Shodikul Wabilamin," teriak peserta.
-
Mengapa petani Kendeng menolak pabrik semen? Untuk menolak pembangunan itu, pada tahun 2016 dan 2017 lalu mereka melakukan aksi cor kaki. Mereka memprotes pembangunan pabrik tersebut karena dibangun di wilayah karst yang berfungsi untuk menyerap air. Selain itu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dilakukan pihak terkait dinilai tidak transparan.
-
Di mana warga seberangi jembatan bambu? Di sana, penduduk harus menyeberangi Sungai Cisangu menggunakan jembatan ala kadarnya yang terbuat dari batang bambu.
-
Dimana pabrik semen di Kaltim dibangun? Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor meresmikan pabrik semen milik PT Kobexindo Cement di Desa Selangkau Kecamatan Kaliorang Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
-
Bagaimana gerakan boikot ini dilakukan di Sumatera Utara? Strategi boikot ini untuk memberikan rasa akuntabilitas bahwa perusahaan-perusahaan yang mendukung bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan Isreal.
-
Apa yang dilakukan warga Jateng untuk nobar? Pada momen ini, lapisan masyarakat dari berbagai daerah di Tanah Air menggelar acara nonton bareng (nobar), begitu pula warga di Provinsi Jawa Tengah. Mereka rela bergadang dan berkumpul di titik-titik nobar untuk bisa merasakan keseruan dan menjadi saksi sejarah atas lolosnya Timnas Indonesia U-23 ke semifinal Piala Asia.
-
Kenapa demonstrasi Semanggi 1 terjadi? Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap agenda dan pelaksanaan Sidang Istimewa MPR yang menunjuk B.J Habibie sebagai presiden menggantikan penguasa Orde Baru.
Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) Joko Prianto saat dikonfirmasi mengungkapkan jika putusan MA sudah jelas membatalkan dan memerintahkan mencabut izin lingkungan.
"Ditambah dengan pernyataan Ganjar Pranowo untuk menghentikan aktivitas pabrik semen Rembang. Sementara itu, jelas dalam Pasal 36 UU no 32 Tahun 2009 bahwa izin lingkungan adalah izin yang harus dipenuhi dalam usaha dan atau kegiatan. Akan tetapi, semua itu tidak dihiraukan oleh PT Semen Indonesia. Sementara baik Pemerintah Pusat sampai Pemerintah Daerah seakan menutup mata, bungkam dan seperti membiarkan pelanggaran ini. PT Semen Indonesia di Kabupaten Rembang saat ini adalah tidak berizin atau ilegal," tegasnya.
Wakapolres Rembang Kompol Pranandya Subiyakto saat dikonfirmasi merdeka.com membenarkan jika telah terjadi pemblokiran pintu masuk.
"Aksi pemblokiran dilakukan oleh warga karena mereka menginginkan tidak adanya aktivitas di pabrik semen. Aksi ini diikuti oleh sekitar 50 sampai 75 orang," terangnya.
Pranandaya menjelaskan jika selama aksi berlangsung sebanyak 90 personel Polres Rembang dengan di-backup sebanyak 40 personel Brimob Pati mengamankan sepanjang berlangsungnya aksi. Tidak ada gejolak maupun insiden apapun selama aksi berlangsung.
"Hingga pukul 16.00 WIB sore tadi setelah kita melakukan negosiasi, akhirnya karena sesuai aturan pukul 17.00 WIB aksi masa harus dihentikan maka aksipun usai dengan damai," pungkasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Insiden itu bermula ketika seorang pekerja PT MEG mengamankan sebuah spanduk warga yang penolakan proyek Rempang Eco-City.
Baca SelengkapnyaBudi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir
Baca SelengkapnyaAksi ini merupakan bentuk protes terhadap berbagai isu yang dinilai merugikan para pekerja di industri tekstil.
Baca SelengkapnyaWarga menyebut Peraturan Bupati soal jam operasional truk tambang di wilayah Kosambi sekadar pajangan. Mereka minta pemkab tutup aktivitas tambang.
Baca SelengkapnyaKonflik itu disebabkan adanya penyanderaan salah seorang karyawan perusahaan.
Baca SelengkapnyaSelama ini banyak kendaraan pengangkut logistik dan mobil yang berkepentingan ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya di Kuala Parek.
Baca SelengkapnyaPenembakan peluru karet itu telah sesuai prosedur setelah dilakukan imbauan dan tembakan gas air mata.
Baca SelengkapnyaSehari sebelumnya, para ulama di Serang, Banten juga bersatu menolak adanya industri minuman keras dalam bentuk Penandatanganan Petisi Dukungan Para Ulama.
Baca SelengkapnyaMereka menolak keras penggusuran Pulau Rempang. Mereka juga menuntut pemerintah agar menghentikan praktik perampasan tanah terhadap warga Pulau Rempang.
Baca SelengkapnyaMereka disebut telah memblokir jalan perusahaan yang mengganggu aktivitas
Baca SelengkapnyaBuruh meminta stop PHK buruh tekstil hingga mencabut Permendag Nomor 8 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka menuntut untuk menyikapi konflik lahan di Rempang.
Baca Selengkapnya