Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga Sleman menolak nyamuk UGM

Warga Sleman menolak nyamuk UGM Ilustrasi nyamuk. ©2012 Shutterstock/mrfiza

Merdeka.com - Warga Dusun Karangtengah, Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta resah. Mereka dapat surat edaran dari peneliti Eliminate Dengue Project/EDP Yogyakarta yang merupakan kerjasama Fakultas Kedokteran UGM dengan Yayasan Tahija dan Universitas Monash Australia. Isi edaran tersebut, pada 22 Januari, 29 Januari, hingga beberapa minggu ke depan, akan dilakukan pelepasan nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia pada lingkungan warga di Karangtengah.

Atas edaran tersebut, masyarakat menjadi resah dan terteror karena di kampung ini ada warga yang menyetujui pelepasan tersebut dan tidak sedikit warga yang menolak pelepasan dengan berbagai argumentasi masing-masing.

Merespons edaran pemberitahuan tersebut, maka beberapa warga telah melakukan 2 kali rembug kampung, dimana dihadiri oleh beberapa tokoh warga, seperti RT, RW, dan tokoh warga, termasuk individu warga yang menolak. Pertemuan dilakukan di Musala Karangtengah pada Selasa malam (21/1) dengan memutuskan meminta pelepasan nyamuk di lingkungan warga RW 10 dan RW 11 Karangtengah, Nogotirto ditunda.

"Belum ada kesepakatan hitam di atas putih (tertulis) antara warga dengan pihak EDP tentang masalah dampak nyamuk yang akan dilepas EDP. Dalam hal ini, warga minta jaminan tertulis tentang penanggungan oleh pihak EDP atas semua rIsiko apabila terjadi dampak negatif dari pelepasan nyamuk tersebut," ujar salah satu warga Karangtengah, Ahmad Ma'ruf dalam rilis yang diterima merdeka.com, Rabu (22/1).

Dia mengatakan, belum ada sosialisasi pada semua warga sebagaimana dijanjikan oleh pihak EDP sebelum dilakukan pelepasan nyamuk. Dalam pertemuan ini, pak RW 11 kaget kalau ada informasi bahwa hari ini akan dilakukan pelepasan nyamuk. Padahal pada salah satu pertemuan warga beberapa waktu lalu, warga meminta dilakukan sosialisasi terlebih dahulu yang menghadirkan semua warga dalam satu forum terbuka, namun hal ini tidak dilakukan oleh pihak EDP.

Dari pertemuan tersebut, selain meminta menunda pelepasan nyamuk, warga juga minta dilakukan sosialisasi ulang dengan mengundang semua warga dalam satu forum bersama, yang didampingi oleh dinas kesehatan dan aparat desa. Selain itu, penundaan ini tetap mempertimbangkan dan menghormati warga yang menolak.

Pada pertemuan warga tadi malam, terungkap bahwa dari mayoritas warga yang telah menandatangani surat pernyataan persetujuan dilakukan dalam kondisi yang belum paham atas EDP ini dan merasa risih karena didatangi oleh tim EDP berkali-kali sehingga dengan asal menandatangani surat tersebut. Artinya, persetujuan warga masih bersifat semu, dan bahkan warga yang sudah terlanjur menyetujui banyak yang memilih sikap menolak.

Penolakan ini selain ada yang khawatir dengan adanya pertambahan nyamuk yang dilepas dan tentu akan berkembangbiak sehingga nyamuk di lingkungannya semakin banyak, yang mengakibatkan menimbulkan rasa tidak nyaman. Dengan nyamuk yang ada sekarang saja sudah tidak nyaman, apalagi dengan pelepasan dan berkembangbiaknya nyamuk UGM tersebut maka populasi nyamuk akan semakin bertambah. Tentu ini menambah ketidaknyamanan warga.

Ada warga yang sangsi juga apakah penelitian ini benar-benar berhasil, karena untuk konteks Indonesia penelitian ini termasuk awal dan belum teruji. Warga tidak mau jadi kelinci percobaan yang memiliki risiko.

Selain itu, apabila nyamuk tetap dilepas pada lingkungan warga yang menyetujui, tidak ada jaminan bahwa nyamuk tersebut tidak akan terbang pada rumah warga yang menolak. Apalagi jarak tiap titik pelepasan sekitar 25m, padahal nyamuk tersebut mampu terbang hingga 100m, sehingga persetujuan warga ini juga berpotensi menimbulkan konflik antar warga yang menolak dan yang menyetujui.

(mdk/war)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Masih Pro Kontra, Kemenkes Tunda Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Bali
Masih Pro Kontra, Kemenkes Tunda Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Bali

Nyamuk Wolbachia diyakini bisa mencega penyebaran DBD

Baca Selengkapnya
Masyarakat Demo Tuntut Nyamuk Wolbachia Disetop, Bappenas Bakal Mengadu ke Presiden Jokowi
Masyarakat Demo Tuntut Nyamuk Wolbachia Disetop, Bappenas Bakal Mengadu ke Presiden Jokowi

Sejumlah elemen masyarakat menolak penyebaran nyamuk Wolbachia di Gedung Bappenas.

Baca Selengkapnya
Langkah Bappenas di Tengah Polemik Nyamuk Wolbachia
Langkah Bappenas di Tengah Polemik Nyamuk Wolbachia

Bappenas akan turut andil untuk menengahi kebijakan Kemenkes dan keresahan masyarakat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Viral Emak-Emak Rempang Usir TNI Tolak Relokasi, Kapolri Kirim 400 Polisi
VIDEO: Viral Emak-Emak Rempang Usir TNI Tolak Relokasi, Kapolri Kirim 400 Polisi

Sejumlah warga Rempang mengusir petugas yang hendak menawarkan relokasi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Memperingati Hari HAM Sedunia, Warga Kampung Bulak Cisalak di Depok Demo Tolak Penggusuran
FOTO: Memperingati Hari HAM Sedunia, Warga Kampung Bulak Cisalak di Depok Demo Tolak Penggusuran

Aksi demonstrasi itu dilakukan di Jalan Ir. H. Juanda, Depok.

Baca Selengkapnya
Di Depan DPR, Menkes Budi Jamin Tak Ada Kegaduhan dari Penyebaran Nyamuk Wolbachia
Di Depan DPR, Menkes Budi Jamin Tak Ada Kegaduhan dari Penyebaran Nyamuk Wolbachia

Menkes Budi Gunadi Sadikin rapat dengan DPR membahas implementasi teknologi nyamuk Wolbachia.

Baca Selengkapnya
Begini Proses Nyamuk Aedes Aegypti Terkontaminasi Wolbachia untuk Tekan Kasus Demam Berdarah
Begini Proses Nyamuk Aedes Aegypti Terkontaminasi Wolbachia untuk Tekan Kasus Demam Berdarah

Selama enam bulan nanti nyamuk Aedes Aegypti yang sudah Berwolbachia itu akan menyebar ke masyarakat.

Baca Selengkapnya
Viral Rumah Kosong di Dalam Gang jadi Sarang 13 Ekor Ular Sanca, Warga Matraman Geger
Viral Rumah Kosong di Dalam Gang jadi Sarang 13 Ekor Ular Sanca, Warga Matraman Geger

Ukuran panjang ular-ular tersebut pun bervariasi, mulai dari 30 cm hingga 4 meter dengan berat mencapai sekitar 20 kg.

Baca Selengkapnya
4 Fakta Aksi Boikot Rocky Gerung di Jatim, Massa Ancam Geruduk Kantor Gubernur
4 Fakta Aksi Boikot Rocky Gerung di Jatim, Massa Ancam Geruduk Kantor Gubernur

Aksi tolak Rocky Gerung ramai di sejumlah daerah. Ini yang terjadi di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Tolak Ganjar Sampaikan Kuliah Umum, Ini Alasan Mahasiswa Universitas Cendrawasih Papua
Tolak Ganjar Sampaikan Kuliah Umum, Ini Alasan Mahasiswa Universitas Cendrawasih Papua

Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo batal menyampaikan kuliah umum di Universitas Cendrawasih (Uncen) menyusul penolakan mahasiswa.

Baca Selengkapnya
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan

Budi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir

Baca Selengkapnya
Alasan Warga Tak Ingin Huni Rusun Nagrak: Kampung Susun Bayam Sudah Ada, Untuk Apa Pindah
Alasan Warga Tak Ingin Huni Rusun Nagrak: Kampung Susun Bayam Sudah Ada, Untuk Apa Pindah

"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”

Baca Selengkapnya