Warga Solo gelar seribu lilin doa untuk Pasar Klewer & Airasia

merdeka.com Sekitar 9 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Puluhan warga Solo, Senin (5/1) malam, turut memanjatkan doa untuk korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Doa bersama yang diikuti berbagai kalangan, seperti polisi, karyawan hotel, pedagang dan warga tersebut digelar di Bundaran Patung Pandawa, Solo Baru, Sukoharjo.

Selain untuk korban AirAsia, doa khusus juga dipanjatkan untuk pedagang Pasar Klewer agar kembali bangkit, pasca kebakaran 27 Desember lalu. Dengan membawa lilin, mereka terlihat khusyu berdoa agar korban AirAsia maupun pedagang Pasar Klewer mendapatkan jalan kebaikan.

Meski berlangsung di antara keramaian kendaraan bermotor di Jalan Ir Soekarno, acara bertajuk 'Seribu lilin doa untuk Pasar Klewer dan Air Asia QZ8501' tersebut berlangsung khusyu dan lancar. Doa dipimpin oleh General Manager Best Western Hotel Solo Baru, Mbenk Mintosih, sekaligus sebagai koordinator acara.

Orang lain juga bertanya?

"Ini acara spontanitas saja. Musibah Pasar Klewer dan AirAsia mengetuk hati kami. Hanya doa yang bisa kami berikan. Ini sekaligus sebagai wujud persatuan diantara kami yang berasal dari berbagai unsur," ujarnya.

Staf Public Relation The Park Hotel, Tiwik Widowati menambahkan, pihaknya ikut prihatin dengan musibah yang menimpa Pasar Klewer dan AirAsia.

Topik pilihan: AirAsia Jatuh di Pangkalanbun | Pasar Klewer Terbakar

"Kami cuma bisa membantu doa, sebagai bentuk dukungan terhadap saudara-saudara kita, baik di yang ada di Pasar Klewer maupun AirAsia," katanya.

Dia berharap pemerintah segera bertindak cepat, agar cobaan dan penderitaan yang dialami para korban bisa teratasi. Para pedagang di Pasar Klewer bisa memulai usahanya lagi, dengan kemudahan-kemudahan fasilitas. Sedangkan para korban AirAsia bisa secepatnya ditemukan.

"Penderitaan mereka sangat berat, kita semua berdoa, agar cobaan ini segera berlalu," ucap Tiwik.

Selain The Park Mal dan Hotel Best Western acara doa tersebut juga diikuti oleh karyawan Hartono Mal, Fave Hotel, Hotel Brothers, kepolisian dan warga Sukoharjo. (mdk/rnd)