Warga Subang diminta waspada adanya gempa susulan
Merdeka.com - Gempa bumi berkekuatan 6,5 skala ritcher mengguncang Kabupaten Subang, Jawa Barat pada Rabu (19/10) pagi ini. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Hanya saja Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta masyarakat waspada akan adanya gempa susulan.
"Masyarakat agar waspada dengan kejadian gempa bumi susulan yang energinya lebih kecil," kata Kepala Sub Bidang (Kasubid) Gempa Bumi dan Tsunami PVMBG Sri Hidayati, saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (19/10).
PVMBG tidak mencatat adanya korban jiwa dari gempa yang terasa hingga wilayah Jabar dan DKI Jakarta tersebut.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Apa penyebab gempa Sangihe? Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofiksika (BMKG) menyatakan gempa itu dipicu aktivitas deformasi batuan.
-
Kenapa gempa Sangihe terjadi? 'Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Laut Filipina yang tersubduksi ke bawah Pulau Mindanao.
-
Kenapa Indonesia rawan gempa? Indonesia berada dalam batas 3 lempeng tektonik besar, yaitu: lempeng India-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
"Hingga tanggapan ini dibuat belum dilaporkan adanya korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat kejadian gempa bumi ini," ujarnya.
Dia menambahkan, penyebab gempa bumi ini disebabkan adanya aktivitas zona subduksi. Mekanisme gempa bumi ini adalah sesar normal.
"Berdasarkan posisi kedalaman dan pusat gempa bumi yang sejajar dengan zona beni off maka diperkirakan kejadian gempa bumi tersebut bersumber dari aktivitas zona subduksi," ucapnya.
Dari pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi terjadi pada koordinat 5.29 Lintang Selata dan 108 Bujur Timur (BT). Gempa bumi berskala 6,5 richter berada di kedalaman 654 kilometer berjarak 120 Km Timur Subang Jawa Barat.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketahui zona wilayah megathrust di Indonesia yang berpotensi terjadinya gempa bumi serta Tsunami berskala besar.
Baca SelengkapnyaBMKG masih belum bisa memastikan aktivitas sesar yang menyebabkan gempa di Sumedang.
Baca SelengkapnyaMengenal Sesar Cileunyi-Tanjungsari Pemicu Gempa Sumedang
Baca SelengkapnyaRentetan gempa yang terjadi di Sumedang masih membuat warga trauma hingga memilih tidur di luar rumah.
Baca SelengkapnyaBadan Geologi mengimbau untuk meningkatkan upaya mitigasi dan penataan ruang di kawasan rawan bencana gempa bumi.
Baca SelengkapnyaMengingat potensi bahaya yang ditimbulkannya, penting bagi negara-negara yang berada di zona rawan megathrust untuk mempersiapkan diri dengan baik.
Baca SelengkapnyaBMKG saat ini terus mengkaji beberapa potensi sesar aktif yang ada di Sumedang.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mewaspadai risiko gempa megathrust yang terjadi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGempa terakhir yang teramati BMKG terjadi pada pukul 18.12 WIB tadi bermagnitudo 2,4 yang berpusat di darat dengan kedalaman 7 meter arah Barat Daya Cianjur.
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan potensi terjadinya di gempa megathrust di Indonesia sangat bisa saja terjadi
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memperhatikan penanggulangan bencana Megathrust ini sesuai Undang-Undang tentang Penanggulangan Bencana.
Baca SelengkapnyaWilayah Sumedang sebelumnya mengalami gempabumi sebanyak dua kali. Yaitu tanggal 14 Agustus 1955 dan 19 Desember 1972.
Baca Selengkapnya