Warga Sukoharjo protes limbah pabrik tekstil berbau busuk bak tinja
Merdeka.com - Bau busuk yang diduga berasal dari limbah PT Rayon Utama Makmur (RUM) di Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Jawa Tengah sudah berlangsung beberapa bulan. Berbagai upaya dilakukan warga untuk memprotes ke pihak pabrik.
Warga bahkan sempat mengungsi ke desa lain agar tak mencium bau mirip tinja itu. Yang terbaru, para siswa harus mengenakan masker saat belajar di sekolah. Namun aksi tersebut belum menumui hasil, manajemen perusahaan pabrik rayon atau serat tekstil sintetis itu belum bisa memberikan kepastian.
Upaya warga tak berhenti sampai di situ. Kini warga mulai memasang spanduk dan poster di halaman rumah sepanjang jalan menuju PT RUM. Spanduk dan poster berisikan peringatan dan ajakan untuk menolak keberadaan PT RUM.
-
Bagaimana cara mengatasi polusi pabrik? “Saya minta, Polri segera turun tangan untuk melakukan pengecekan secara menyeluruh terhadap pabrik-pabrik di Jabodetabek, yang diduga telah melanggar batas emisi. Jika ada yang melanggar beri sanksi tegs,“ ujar Sahroni dalam siaran persnya, Selasa (15/8).
-
Apa yang dilakukan Pertamina Hulu Rokan untuk mengelola limbah air? PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) memaparkan inovasinya dalam pembuatan lahan basah untuk mengelola limbah air terproduksi dampak dari kegiatan operasionalnya.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Rokan mengelola limbah air? Pengelolaan limbah air terproduksi dilakukan dengan lahan basah buatan (Constructed Wetland) yang berbasis teknologi hidro.
-
Apa yang dilakukan UMKM binaan BRI di Desa Sambak untuk mengatasi limbah tahu? Warga juga membuat instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sehingga air limbah yang keluar ramah lingkungan.
-
Kenapa UMKM binaan BRI di Desa Sambak memanfaatkan limbah tahu? Limbah tahu yang meresahkan warga sekitar, kini menjadi berkah hingga desa tersebut mendapat julukan desa mandiri energi.
-
Apa yang dihasilkan dari pengolahan sampah di Banyumas? Sebanyak 98 persen sampah di Banyumas berhasil dikelola menjadi sesuatu yang berharga dan bernilai jual tinggi.
Sebelumnya, spanduk yang sama juga dipasang beberapa kali, namun dibersihkan oleh Satpol PP Sukoharjo bersama PT RUM.
Ari Suwarno, Perwakilan Masyarakat Peduli Lingkungan (MPL) mengatakan spanduk dan poster yang terpasang itu merupakan bentuk perlawanan warga terhadap PT RUM. Pihaknya ingin masyarakat luas tahu, bahwa warga menolak polusi udara PT RUM.
"Sebelumnya kita sudah pasang di ruas jalan di Desa Plesan, tapi dibersihkan oleh Satpol PP dan PT RUM. Ini kita pasang di setiap halaman rumah yang berada di pinggir jalan. Biar semua tahu kalau warga di sini menolak polusi udara PT RUM," ujar Suwarno, Selasa (16/1).
Selain desanya, kata Suwarno, spanduk juga dipasang oleh warga di desa lainnya. Yakni di Desa Gupit dan Dukuh Juron di Desa Pengkol, Kecamatan Nguter. Ia menegaskan akan terus melawan hingga lingkungan desa yang ditempati sejak ia lahir bersih dari polusi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pabrik yang berada di sisi Sungai Ciliwung itu saat ini masih disegel dengan garis kuning milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaTujuh warga di Kabupaten Blora mengalami penganiayaan oleh karyawan perusahaan tambang setelah mereka mengajukan protes terkait pencemaran udara.
Baca SelengkapnyaSejak 1975 silam, ternyata pabrik arang itu sudah beroperasi di sana. Tetapi seiring padatnya penduduk di sana, keberadaan pabrik menjadi masalah.
Baca SelengkapnyaAir berubah warna dan bau menyengat. Kondisi ini membuat banyak ikan mati dan warga mengalami penyakit gatal.
Baca SelengkapnyaBendungan ini menjadi tumpuan utama warga Jatisari dan sekitarnya. Sehari-hari, air dimanfaatkan untuk keperluan mandi, mencuci bahkan memasak
Baca SelengkapnyaSering dilewati truk pengangkut material proyek, dampak buruk dirasakan masyarakat dan lingkungan di Sumedang
Baca SelengkapnyaDinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang berjanji sasmpah segera diangkut besok.
Baca SelengkapnyaFakta di Balik Tercemarnya Sungai Bengawan Solo, Bencana Rutin Tiap Tahun.
Baca SelengkapnyaKebocoran sumur migas itu terjadi pada Senin (18/3) sekitar pukul 14.30 WIB.
Baca Selengkapnyaaktivitas pertambangan emas ilegal yang marak di sekitarnya membuat air menjadi keruh pekat dan menyebabkan gatal-gatal.
Baca SelengkapnyaTampak sejumlah kendaraan berlalu-lalang di atas jalan yang penuh dengan kubangan air.
Baca SelengkapnyaBerikut momen warga Kalimantan Barat nekat buang sampah bertruk-truk di kantor Bupati dan DPRD.
Baca Selengkapnya