Warga Tanimbar yang Mengungsi Usai Muncul Pulau Baru Akhirnya Kembali ke Rumah
Merdeka.com - Warga Desa Teinaman Kecamatan Tanimbar Utara Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, kembali ke rumah meskipun telah muncul pulau di permukaan laut setelah gempa bermagnitudo 7,5 mengguncang Maluku.
"Sejak pagi saya telah imbau masyarakat yang mengungsi untuk kembali ke rumah masing-masing, saat ini warga kembali untuk mengambil barang yang dibawa ke lokasi pengungsian," kata Kepala Desa Teinaman Kecamatan Tanimbar Utara, Bony Kelmaskossu saat dihubungi di Ambon, Rabu (11/1). Seperti dilansir dari Antara.
Dia mengatakan, pihaknya sempat mengambil kebijakan meminta warga untuk mengungsi sementara waktu, karena warga takut dengan fenomena munculnya pulau di wilayah itu.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Di mana desa yang terancam tenggelam? Desa Cemarajaya pesisir ini terancam tenggelam imbas dari abrasi.
-
Dimana gempa Bali terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar.
Selain itu kondisi alam sebelum gempa terjadi yakni cuaca angin kencang disertai gelombang tinggi, mengakibatkan warga ketakutan dan panik.
"Sesaat setelah kejadian gempa, kami tidak melihat ada tumpukan material yang menyerupai pulau, tetapi ketika pagi hari baru tampak, sehingga diputuskan untuk warga mengungsi sementara waktu," katanya.
Ia menyatakan, pihaknya telah melaporkan fenomena pulau baru ke Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, tetapi sampai saat ini belum ada yang datang untuk melihat fenomena yang terjadi di Desa Teinaman.
"Kondisi desa kami juga sulit untuk mengakses jaringan komunikasi, untuk akses telepon dan internet kami harus naik ke gunung atau ke pohon untuk mendapat jaringan dari desa sekitar," katanya.
Setelah kembali ke rumah, warga juga melaporkan kerusakan rumah dan fasilitas umum dampak gempa bumi yang terjadi
"Saat ini kami telah mendata kerusakan rumah warga dan telah dilaporkan ke pimpinan untuk ditindaklanjuti," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian dinding rumah mereka juga roboh, akibat gempa bumi yang terjadi pada Kamis sore kemarin.
Baca SelengkapnyaTidak ada lagi jalan setapak menuju desa. Semua tenggelam dalam rob.
Baca SelengkapnyaGunung Ruang, yang berstatus Level IV atau Awas, hingga kini masih terus memuntahkan material vulkanik.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menurunkan statusnya dari awas level IV menjadi siaga level III.
Baca SelengkapnyaGempa kedua di Tuban terjadi di laut 126 km Timur Laut Tuban dengan kedalaman 10 km.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaMasyarakat merasakan gempa dengan guncangan sedang hingga lemah.
Baca SelengkapnyaDi Kalimantan Barat terdapat sebuah perkampungan orang-orang Bali yang konon mengungsi saat meletusnya Gunung Agung tahun 1963.
Baca SelengkapnyaDari 327 pengungsi, terdapat dua orang yang sakit parah yakni stroke dan pendarahan
Baca Selengkapnya327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f
Baca SelengkapnyaRentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca Selengkapnya