Warga Teluk Jambe blokir jalan, Bupati Karawang turun tangan
Merdeka.com - Ratusan warga Margamulya, Wanasari, Wanakerta Kecamatan Teluk Jambe Barat, Karawang siang ini masih memblokir jalan menuju kampung mereka. Mereka memblokir jalan dengan menggunakan kayu dan tong bekas.
Pemblokiran ini dilakukan karena warga menolak eksekusi yang akan dilakukan oleh pengadilan di bantu aparat Brimob.
"Warga masih memblokir jalan dengan palang-palang kayu. Warga menolak eksekusi karena putusan pengadilan berbeda dengan rencana eksekusi," terang warga sekitar yang juga anggota konsorsium pembaruan agraria, Suprayitno kepada merdeka.com, Selasa (24/6).
-
Mengapa eksekusi dihentikan? Ia mengatakan, pada pertengahan abad ke-19 hukuman itu sudah dihapus, diganti dengan hukuman gantung biasa.
-
Kenapa warga menggugat Waskita Karya? Mereka menyatakan penolakan terhadap pembangunan tersebut.
-
Siapa hakim MK yang berbeda pendapat? Hakim Mahkamah Konstitusi Saldi Isra berbeda pendatan (dissenting opinion) terhadap putusan batas usia capres-cawapres 40 tahun atau pernah menjabat kepala daerah untuk maju di Pemilu 2024.
-
Mengapa eksekusi lahan itu ricuh? Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira membenarkan anggotanya mengalami luka akibat sabetan sajam saat PN Jambi melakukan eksekusi.
-
Kenapa warga Purwokerto nobar? Walaupun pertandingan digelar dini hari, namun tak mengurangi minat masyarakat untuk hadir. Mereka datang dan menggelar tikar di depan Videotron yang berada di kawasan Alun-Alun Kota Purwokerto.
-
Siapa yang terluka dalam eksekusi tersebut? Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
Warga, kata Suprayitno masih menolak untuk dilakukan eksekusi. Menurut Suprayitno, sengketa tanah warga dengan PT SAMP hanya puluhan hektare, tetapi dalam eksekusi ini pihak pengadilan akan mematok 350 Ha lebih sawah warga.
"Kita tidak terima karena putusan dengan risalah eksekusi berbeda. Kami menduga ada yang tidak beres di sini," ujarnya.
Saat ini Bupati Karawang Ade Swara juga sudah datang ke teluk Jambe Barat. Bupati sedang melakukan dialog dengan warga yang menolak eksekusi.
"Baru saja datang dan menggelar diskusi. Intinya warga menolak eksekusi," terangnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga menyebut Peraturan Bupati soal jam operasional truk tambang di wilayah Kosambi sekadar pajangan. Mereka minta pemkab tutup aktivitas tambang.
Baca SelengkapnyaPengadilan Negeri Jakarta Selatan menunda melakukan eksekusi rumah Guruh Soekarnoputra.
Baca SelengkapnyaIbu-ibu ini mengaku tidak memiliki koordinator. Mereka urunan membeli sejumlah makanan dan minuman ringan.
Baca SelengkapnyaBudi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir
Baca SelengkapnyaLalu lintas truk angkutan material proyek pembangunan di wilayah Pantura, Kabupaten Tangerang memicu kemarahan warga.
Baca Selengkapnya"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”
Baca SelengkapnyaSelama ada pemblokiran tersebut, pengguna jalan lintas Sarolangun yang akan menuju ke Jambi belum bisa melintas.
Baca SelengkapnyaDua putusan MK tersebut memiliki efek langsung buat kedua putra Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaViral video kericuhan antara anggota Polresta Padang dengan masyarakat Air Bangis dan Pasaman Barat
Baca SelengkapnyaAda komunikasi tidak berjalan baik antara aparat mengawal proses relokasi dengan warga yang menolak pembangunan Proyek Rempang Eco City.
Baca SelengkapnyaRibuan orang dari berbagai elemen masyarakat turun ke jalan menentang upaya revisi UU Pilkada, Jumat (23/8).
Baca SelengkapnyaMerasa tidak adil, warga di Jalan Juanda Kota Medan menolak dan menggugat pembangunan underpass.
Baca Selengkapnya