'Warga tertembak saat massa halangi penangkapan tersangka begal'
Merdeka.com - Polisi merilis kronologi penembakan yang melukai 2 warga dalam penangkapan pelaku kejahatan di Medan, Senin (20/7). Aksi itu dinyatakan dilakukan petugas karena massa berlaku brutal dan berusaha membebaskan tiga orang yang sudah diringkus petugas.
Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Helfi Assegaf menjelaskan, peristiwa itu terjadi di Jalan Eka Prasetya Gang Prasejahtera 6, Desa Helvetia, Sunggal, Deli Serdang (bukan di Jalan Kapten Sumarsono/Jalan Karya VII) itu merupakan buntut dari penggerebekan dan penangkapan terhadap tiga tersangka pelaku begal. Ketiga tersangka yaitu Agus Selamat Saragih, Hermanto Damanik, dan Firdaus.
"Pada saat diamankan di dalam mobil, keluarga Agus beserta masyarakat di TKP memaksa mengeluarkan ke-3 tersangka tersebut dari mobil Avanza penyidik, sehingga ketiga pelaku berhasil dikeluarkan dari dalam mobil oleh massa," jelas Helfi.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Kenapa mereka ditembak? Pelaku penembakan terhadap tiga orang pemuda asal Peboko, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), ditangkap.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Bagaimana polisi menangkap mereka? Penangkapan ini tidak lepas dari kegiatan patroli rutin yang ditingkatkan di wilayah Kepolisian Resor Kota Besar Medan dan jajaran untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
Melihat aksi itu, sambung Helfi, petugas berusaha melakukan pencegahan dan berhasil mengamankan Agus dan Hermanto. Sementara Firdaus melarikan diri.
Jumlah massa disebutkan semakin banyak dan kian brutal serta masih berusaha mengeluarkan Agus dan Hermanto. Barang bukti 1 unit sepeda motor Yamaha pun tidak bisa diamankan karena dihalangi masyarakat.
"Karena masyarakat semakin brutal dan merusak mobil, perwira yang memimpin penangkapan dan seorang anggotanya melakukan penembakan peringatan, dan tiba-tiba 2 warga masyarakat tertembak. Junaidi Purba (37) pada bagian dada tembus ke punggung dan Apriliandus Sitio (14) terserempet proyektil yang tembus dari Junaidi Purba," jelas Helfi.
Setelah bantuan dari Polresta Medan datang, personel yang dikepung massa akhirnya keluar dari lokasi penangkapan. Mereka membawa Agus dan Hermanto. Polisi pun mengklaim membawa korban ke RS Sari Mutiara hingga dirujuk ke RS Bhayangkara.
"Korban telah dioperasi dan kondisi sadar dan membaik," jelas Helfi.
Dia juga merinci, Agus, Hermanto dan Firdaus ditangkap berdasarkan tiga laporan masyarakat terhadap aksi begal yang dilakukan ketiganya. Ketiga laporan yaitu LP /604/ VII/2015 tgl 08 Juli 2015 yang dibuat korban Bahrol, LP /626/VII/2015 tgl 15 Juli 2015 dengan korban Ramidin Pangaribuan dan LP/ 614/ VII/2015 tgl 10 Juli 2015 dengan korban Yudha Pranata.
Polisi masih mengejar Firdaus yang melarikan diri setelah massa mengeluarkannya dari mobil petugas. Sementara personel kepolisian yang terlibat penembakan itu sudah diamankan Propam Polresta Medan.
"Kasi Propam Polresta Medan sudah melaksanakan penyidikan dan pemeriksaan terhadap anggota tersebut untuk mengetahui jelas kronologinya dan memeriksa saksi saksi di TKP," jelas Helfi.
Seperti diberitakan, dua warga dilarikan ke ruang IGD RS Sari Mutiara, Medan, Senin (20/7). Mereka terkena peluru yang ditembakkan petugas kepolisian.
Korban diketahui bernama Junaidi Purba (37) dan keponakannya Apriliandus Sitio (14). Junaidi diterjang peluru pada bagian rusuk kanan, sedangkan April terluka di bagian pipi. Penembakan itu terjadi saat personel kepolisian menangkap dua kerabat korban, Agus dan Hermanto.
Keluarga korban protes dengan penembakan itu yang disebut sebagai aksi koboi. Penangkapan itu pun dinilai semena-mena karena polisi tidak menunjukkan surat penangkapan saat membawa para tersangka.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaTabrak Mobil Boks, Begal di Gunungputri Bogor Tewas
Baca SelengkapnyaSi maling tampak panik karena gagal mencuri motor. Dia lantas menodongkan benda berbentuk pistol ke arah warga.
Baca SelengkapnyaPria paruh baya ini berhasil melawan tiga begal yang hendak merebut motornya. Meski motornya berhasil dipertahankan, korban dilarikan ke IGD rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKorban hendak melerai kerusuhan, namun dia justru dianiaya lima pelaku
Baca SelengkapnyaDua begal di Garut babak belur diamuk massa setelah merampas tas berisi Rp125 juta. Mereka tertangkap setelah ditabrak pemotor yang sedang melintas.
Baca SelengkapnyaPelaku DA dan F ditangkap di seputaran Kota Medan pada Selasa (11/6).
Baca SelengkapnyaKetiganya tertangkap setelah dua kelompok remaja menggelar aksi saling serang di wilayah Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaKapolres menyesalkan tindakan warga yang menghalangi penangkapan pelaku kejahatan bahkan menyerang dan menyandera polisi.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaKorban tertembak dan terlindas mobil polisi kini dirawat di rumah sakit.
Baca Selengkapnya