Warga tolak pembebasan lahan, 4 jalan di Depok batal diperlebar

Merdeka.com - Empat lokasi yang rencananya akan dilakukan pelebaran jalan di Depok terpaksa batal dikarenakan adanya penolakan dari warga yang tidak bersedia lahannya dibebaskan. Ke empat lokasi itu adalah Jalan Raden Saleh, Jalan Adikarya, Simpang Kemakmuran (Kecamatan Sukmajaya), dan Jalan Cinere (Kecamatan Cinere).

"Tidak terserap semua dan pada tahun ini tidak berlanjut lagi rencananya karena tidak dianggarkan lagi," kata Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Depok Hardiman, Jumat (8/1).

Mulanya ada lima titik yang akan dilebarkan. Namun hanya satu titik yang terealisasi yaitu di Jalan Nangka, Kecamatan Tapos. Total anggaran untuk pelebaran jalan di lima wilayah tersebut adalah Rp 42 miliar.

Hardiman menuturkan, selain di Jalan Nangka pihaknya menganggarkan pelebaran jalan di dua wilayah yaitu Jalan Raya Sawangan dan Jalan Tole Iskandar. "Anggaran yang disediakan masing-masingnya sebesar Rp 3,998 miliar dan Rp 3,970 miliar," ungkapnya.

Di kedua titik itu, kata dia, tidak ada pembebasan lahan sehingga proyeknya dipastikan berjalan. Lebar jalan yang dilakukan bervariasi antara satu meter sampai 2 meter.

Pelebaran jalan dilakukan dengan menghabiskan lahan yang belum dikeraskan oleh aspal. Kedua jalan tersebut merupakan jalur yang padat dan strategis. "Kedua jalur itu sering dilalui pengendara sehingga harus diperlebar," katanya.

Saat ini volume jalan itu dianggap tidak sesuai dengan kendaraan yang melintas. Lebar Jalan Tole Iskandar adalah enam meter sedangkan Jalan Raya Sawangan memiliki lebar jalan delapan meter sampai 12 meter.

Catatan yang ada, kendaraan yang melintas di Jalan Sawangan, ada 1.100 unit mobil, 10 ribu motor dan 320 truk. "Itu yang melintas tiap dua jam dari catatan Dinas Perhubungan," ucapnya.