Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga tuding PT Bukit Betabuh rampas lahan 474 Ha di Inhu

Warga tuding PT Bukit Betabuh rampas lahan 474 Ha di Inhu Perkebunan kelapa sawit Felda. ©2013 Merdeka.com/Hery Winarno

Merdeka.com - Pihak PT Bukit Betabuh Sei Indah (PT BBSI) yang beroperasi di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, diduga merampas lahan warga seluas 474 hektar di Desa Talang Tujuh Buah Tangga menyebabkan masyarakat geram dan akan melakukan aksi.

"Perusahaan tersebut berlindung di bawah SK Menteri Kehutanan No.67 Tahun 2007 untuk Hutan Tanaman Industri (HTI) yang dikantonginya, semestinya mengelola tanaman bukan mesti merampas lahan warga setempat," kata salah seorang warga Talang Tujuh Buah Tangga, Parulian S di dampingi B Sianturi, seperti dikutip dari Antara, Jumat (2/5).

Dia mengatakan, ulah perusahaan ini membuat sejumlah masyarakat merasa tidak nyaman akhirnya melaporkan secara resmi PT BBSI ke Menteri Kehutanan Republik Indonesia.

Selain itu, kejadian ini juga telah dilaporkan ke Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat untuk mendapatkan perhatian sehingga perusahaan yang dikenal arogansi ini mendapatkan tindakan tegas sehingga warga setempat menjadi sejahtera.

"Tujuan laporan agar mendapatkan persetujuan penetapan areal lahan pertanian," ujarnya.

Menurut dia, jika telah mendapatkan kejelasan dari instansi terkait persoalan ini dapat diselesaikan dengan baik, semua itu tiada lain untuk kepentingan masyarakat. Polemik terkait lahan ini juga telah dilaporkan ke Pemerintah kabupaten Indragiri Hulu dan provinsi namun hingga saat ini masih belum ada jawaban yang memuaskan.

"Kami menilai bahwa penerbitan SK Menhut No.67 Tahun 2007 untuk areal HTI itu bertentangan dengan Keputusan Bupati Inhu Tahun 2002, di mana SK No.331 Tahun 2002 yang diberikan kepada PT BBSI merupakan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu, bukan izin pengolahan untuk HTI," sebutnya.

Dia menegaskan, masyarakat akan merampas kembali lahan yang diserobot pihak perusahaan yang mencapai 474 hektar itu jika tidak jelas ganti ruginya, namun pihaknya masih menunggu jawaban surat dari Menteri Kehutanan. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Ricuh di Seruyan Kalteng hingga Ada Suara Tembakan, Begini Kata Polisi
Viral Ricuh di Seruyan Kalteng hingga Ada Suara Tembakan, Begini Kata Polisi

Penembakan peluru karet itu telah sesuai prosedur setelah dilakukan imbauan dan tembakan gas air mata.

Baca Selengkapnya
Sengketa Tahan Ulayat di Balik Penyitaan Ribuan Kubik Kayu di Hutan Mentawai
Sengketa Tahan Ulayat di Balik Penyitaan Ribuan Kubik Kayu di Hutan Mentawai

Plisi menemukan bahwa ada perseteruan tanah ulayat antara Kaum Saogo dan Kaum Sakerebeu.

Baca Selengkapnya
Soal Konflik di Pulau Rempang Kepri, Mahfud MD: Ada Kekeliruan dari KLHK
Soal Konflik di Pulau Rempang Kepri, Mahfud MD: Ada Kekeliruan dari KLHK

Mahfud menyebut, kesalahan yang dilakukan oleh KLHK adalah mengeluarkan izin penggunaan tanah kepada pihak yang tidak berhak.

Baca Selengkapnya
Seperempat Abad Diduduki Warga, 121 Hektare Lahan di Serdang Bedagai Kini Kembali 'Dipelukan' PTPN IV
Seperempat Abad Diduduki Warga, 121 Hektare Lahan di Serdang Bedagai Kini Kembali 'Dipelukan' PTPN IV

Proses sita dilakukan setelah terdapat putusan berkekuatan hukum tetap, mulai dari tingkat gugatan hingga peninjauan kembali.

Baca Selengkapnya
Kejaksaan Endus Mafia Tanah pada Proyek Bendungan Paselloreng Wajo, Negara Rugi Rp75,6 Miliar
Kejaksaan Endus Mafia Tanah pada Proyek Bendungan Paselloreng Wajo, Negara Rugi Rp75,6 Miliar

Kejati Sulsel menemukan dugaan mafia tanah dalam pembangunan Bendungan Passeloreng di Kabupaten Wajo yang merugikan negara hingga Rp75,6 miliar.

Baca Selengkapnya
Bentrok Warga Rempang dengan PT MEG Disebabkan Lahan, Ini Penjelasan Polisi
Bentrok Warga Rempang dengan PT MEG Disebabkan Lahan, Ini Penjelasan Polisi

Bentrokan kembali terjadi antara warga Rempang, Kepulauan Riau, dengan PT Makmur Elok Graha (MEG).

Baca Selengkapnya
2.086 Lahan di IKN Habis HGU
2.086 Lahan di IKN Habis HGU

Nusron menjelaskan, dari luas 2.806 hektare itu, ada sebagian lahan yang ditempati oleh penduduk.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Kisah di Balik Tagar 'All Eyes on Papua' yang Menggema di Medsos
Terungkap, Ini Kisah di Balik Tagar 'All Eyes on Papua' yang Menggema di Medsos

Tagar 'All Eyes on Papua' menggema di media sosial setelah 'All Eyes on Rafah' digemakan oleh warganet untuk menyuarakan empati untuk warga Palestina.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Bentrokan Polisi vs Warga di Banyuasin Berujung Warga Terkena Tembakan
Duduk Perkara Bentrokan Polisi vs Warga di Banyuasin Berujung Warga Terkena Tembakan

Warga menolak aktivitas tambang karena membuat mereka gagal panen dan tercemarnya lingkungan.

Baca Selengkapnya
Jerit Tangis Warga Latimojong Saat Kebun Cengkeh Mereka Dibabat Perusahaan Tambang
Jerit Tangis Warga Latimojong Saat Kebun Cengkeh Mereka Dibabat Perusahaan Tambang

Pemilik lahan, Cones mengaku pohon cengkeh yang ditebang oleh karyawan PT MDA adalah miliknya.

Baca Selengkapnya
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan

Budi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir

Baca Selengkapnya
229,54 Ha Hutan dan Lahan di Jambi Terbakar, Jenderal Bintang Satu Tuding Ini Penyebabnya
229,54 Ha Hutan dan Lahan di Jambi Terbakar, Jenderal Bintang Satu Tuding Ini Penyebabnya

Sebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.

Baca Selengkapnya