Warga tuntut Bappeda DIY transparan soal biaya rebranding Jogja

Merdeka.com - Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY dituntut transparan dalam menyampaikan alokasi dana guna rebranding logo Jogja. Seperti rumor yang sudah tersiar selama ini jika penggarapan logo Jogja menelan biaya hingga Rp 1,5 miliar.
Wijayanto, salah seorang warga Jogja yang hadir dalam diskusi penyusunan brand baru Jogja menuntut Bappeda harus secepatnya memaparkan rincian biaya yang telah dikeluarkan selama ini.
"Dalam seminggu ke depan, jika sekarang hari minggu berarti hari senin harus sudah diposting rincian alokasi dana rebranding di situs Bappeda Jogja," tegasnya.
Menanggapi hal tersebut kepala Bappeda DIY, Tavip Agus Rayanto mengungkapkan besaran dana Rp 1,5 miliar untuk rebranding logo Jogja tidak seluruhnya dihabiskan untuk pembuatan logo saja. Menurutnya, dana tersebut juga mencakup mulai perencanaan hingga nanti acara launching dan sosialisasi logo baru.
"Tidak semuanya Rp 1,5 miliar itu untuk logo saja atau untuk pak Hermawan, tapi mulai dari perencanaan, pertemuan-pertemuan seperti ini, sampai nanti sosialisasi dan launching," jelasnya.
Dana Rp 1,5 miliar ini, lanjut Tavip, diambil dari dana keistimewaan DIY. Sementara pelaksananya adalah Bappeda.
"Pak Hermawan itu kita tunjuk untuk logo saja, karena sebelumnya pak Hermawan yang membuat logo Jogja yang lama, Sultan sendiri yang minta," paparnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya