Warganya bergabung ISIS, Dubes Denmark curhat ke PBNU
Merdeka.com - Duta Besar Kerajaan Denmark untuk Indonesia, Casper Klynge menemui Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama, KH. Said Aqil Siradj untuk meminta masukan dalam mengatasi penyebaran gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Sebab, menurut dia masyarakat Denmark juga sedang dilanda radikalisme ISIS.
"Sejauh ini sudah ada sekitar 125 orang warga negara kami yang bergabung dengan ISIS, sebagian besar adalah warga negara keturunan Palestina," kata Casper dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Selasa (7/4).
Casper menambahkan, sejumlah warga negara Denmark bergabung anggota ISIS menjadi keprihatinan dan mendapatkan perhatian serius pemerintahannya untuk diatasi. Oleh sebab itu, untuk bisa mengatasi kondisi yang tengah dihadapi negaranya, Nahdhatul Ulama diminta memberikan masukan karena dinilai mampu menjadi tameng atas kondisi sama yang dialami Indonesia.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa yang bergabung dengan PSIS Semarang? Pada Selasa (14/11), PSIS Semarang resmi datangkan pemain baru mereka, Evan Dimas Darmono dari Arema FC.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Siapa yang bergabung dengan Timnas Indonesia? Pemain kunci FC Twente, Mees Hilgers, akhirnya memutuskan untuk membela Timnas Indonesia.
-
Siapa saja yang mau bergabung dengan Timnas Indonesia? Selain Eliano, yang merupakan adik dari gelandang AC Milan, Tijjani Reijnders, Erick Thohir juga berkesempatan bertemu dengan Mees Hilgers.
"Mereka memang warga negara keturunan, tapi lahir, besar, dan menempuh pendidikan di Denmark. Itu menimbulkan keprihatinan pada kami," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siradj mengatakan radikalisme sudah ada di Indonesia sejak tahun 1980 silam. Di mana ideologi Wahabi mulai menjamur di Indonesia.
"Makanya di Indonesia ada BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) yang melakukannya (menangani radikalisme)," kata Said.
Lebih jauh untuk penanganan radikalisme di Indonesia, Said meminta agar Denmark bisa mengedepankan langkah deradikalisasi, yaitu mengajak kembali ke Islam yang mengedepankan sikap moderat.
"NU memiliki cabang di luar negeri, di beberapa negara di Eropa juga ada, seperti Jerman, Belanda, dan lain-lain. Mereka juga aktif membantu negara setempat mengatasi radikalisme yang ada," ujar Said.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaTersangka teroris itu ditangkap di perumahan pesona anggrek harapan blok B 7 Nomor 20A RT 07 RW 027 harapan Jaya Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaDensus 88 tangkap puluhan pendukung ISIS dalam satu hari di 3 lokasi
Baca SelengkapnyaSalah satu simpatisan ISIS bergerak sendiri adalah DE, karyawan BUMN yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaPPATK telah membekukan beberapa rekening yang berkaitan dengan pegawai KAI tersebut.
Baca SelengkapnyaMantan anggota Jamaah Islamih di wilayah Sumatera Selatan dan narapidana teroris mengucapkan sumpah setia ke NKRI
Baca SelengkapnyaTiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya akan memberikan pernyataan terkait ini nanti sore
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan anggota kelompok Daulah Islamiyah yang masih terafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan setelah mereka berangkat mengikuti program jihad global dan telah kembali ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaDeklarasi untuk patuh kepada pemerintah NKRI ini setelah para pendiri dan pimpinan JI sepakat membubarkan diri pada 30 Juni 2024 lalu.
Baca Selengkapnya