Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warok dan gemblak, kisah sumbang kesenian Reog Ponorogo

Warok dan gemblak, kisah sumbang kesenian Reog Ponorogo tari reog Ponorogo . ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Ponorogo adalah salah satu kabupaten di Jawa Timur terkenal dengan tarian khas Reog. Jelang peringatan satu Suro, tahun baru kalender Jawa, Reog dimainkan secara massal selama tujuh hari berturut-turut di alun-alun kabupaten.

Tapi Reog bukan sekadar kesenian rakyat biasa. Di balik kemasyhuran Reog ternyata menyimpan sisi gelap kisah pergumulan warok dan gemblak.

Sosok warok tidak dapat dilepaskan dari sejarah Kerajaan Majapahit abad ke-15. Kala itu, Ki Ageng Kutu yang menjadi penguasa Wengker banyak mendirikan padepokan yang mengajarkan ilmu kanuragan. Tujuannya tak lain guna mencetak pemuda-pemuda sakti mandraguna.

Ketika Ki Ageng Kutu dikalahkan oleh utusan Majapahit, Raden Bathoro Katong yang kemudian hari menjadi Bupati pertama Ponorogo. Bekas murid-murid Ki Ageng Kutu yang telah menyerah dihimpun menjadi manggala (prajurit) negeri. Mereka didaulat untuk mempertahankan Ponorogo. Para manggala negeri ini kemudian disebut warok.

Sebutan warok berasal dari kata wewarah dalam bahasa jawa yang berarti mampu memberi tuntunan dan ajaran perihal kehidupan. Selain itu, warok juga dikenal memiliki sifat kesatria seperti berbudi luhur, jujur, bertanggung jawab, rela berkorban untuk kepentingan orang lain, bekerja keras tanpa pamrih, adil dan tegas, dan tentu saja sakti mandraguna.

Dalam berbagai kisah diungkapkan, seorang warok akan menjalani tapabrata untuk mencapai kesaktian. Bukan rahasia lagi, ketika sedang mencari kesaktian, seorang warok akan puasa perempuan, dan menuntaskan hasratnya kepada bocah laki-laki tampan yang sengaja dipeliharanya. Lelaki tampan inilah yang disebut gemblak.

Gemblak merupakan bocah laki-laki berusia antara 12-15 tahun. Mereka berparas tampan dan terawat. Bagi seorang warok, memelihara gemblak adalah hal yang wajar dan diterima masyarakat. Konon sesama warok pun pernah beradu kesaktian untuk memperebutkan seorang gemblak idaman dan juga terjadi praktik pinjam meminjam gemblak.

Biaya yang dikeluarkan warok untuk memelihara seorang gemblak tidak murah. Bila gemblak bersekolah maka warok yang memeliharanya harus membiayai keperluan sekolahnya di samping keperluan makan dan tempat tinggal. Sedangkan bagi gemblak yang tidak bersekolah maka setiap tahun warok memberinya seekor sapi.

Kewajiban setiap warok untuk memelihara gemblak pun turun-temurun dipercaya guna mempertahankan kesaktian. Selain itu ada kepercayaan kuat di kalangan warok, hubungan intim dengan perempuan biarpun dengan istri sendiri, bisa melunturkan seluruh kesaktian warok.

Saling mengasihi, menyayangi dan berusaha menyenangkan merupakan ciri khas hubungan khusus antara warok dan gemblaknya. Praktik gemblakan di kalangan warok, diidentifikasi sebagai praktik homoseksual karena warok tak boleh mengumbar hawa nafsu kepada perempuan.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Mlumah Murep, Tradisi Larangan Perkawinan di Masyarakat Ponorogo
Mengenal Mlumah Murep, Tradisi Larangan Perkawinan di Masyarakat Ponorogo

Dalam bahasa Jawa, mlumah berarti terlentang dan murep artinya tengkurap.

Baca Selengkapnya
Kandidat Kuat Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, Ini Sejarah Reog Ponorogo Kesenian yang Berusia 200 Tahun Lebih
Kandidat Kuat Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, Ini Sejarah Reog Ponorogo Kesenian yang Berusia 200 Tahun Lebih

Selangkah lagi Reog Ponorogo jadi warisan budaya tak benda UNESCO

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Emak-Emak Ngamuk Bakar Warung Remang-Remang Sarang Maksiat di Riau
VIDEO: Emak-Emak Ngamuk Bakar Warung Remang-Remang Sarang Maksiat di Riau

Warung remang-remang diduga sarang maksiat dibakar sejumlah warga di Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Rabu sore.

Baca Selengkapnya
Mengenal Dongkrek, Kesenian Tradisional dari Madiun yang Hampir Punah
Mengenal Dongkrek, Kesenian Tradisional dari Madiun yang Hampir Punah

Kemunculan dongkrek awalnya sebagai upaya menolak bala atas pagebluk atau wabah penyakit.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Gandrung, Hiburan Rakyat saat Acara Hajatan di Banyuwangi
Mengenal Tari Gandrung, Hiburan Rakyat saat Acara Hajatan di Banyuwangi

Kesenian tradisional yang satu ini telah menjadi ikon Kabupaten Banyuwangi sekaligus hiburan masyarakat ketika acara hajatan.

Baca Selengkapnya
Hampir Punah karena Dianggap Rumit, Ini Fakta Menarik Seni Pakemplung Khas Cianjur
Hampir Punah karena Dianggap Rumit, Ini Fakta Menarik Seni Pakemplung Khas Cianjur

Kesenian ini belakangan terancam punah karena dianggap rumit dan terlalu sakral

Baca Selengkapnya
Mengenal Uniknya Wayang Golek Betawi, Bisa Menangis hingga Mengeluarkan Darah Mirip Manusia
Mengenal Uniknya Wayang Golek Betawi, Bisa Menangis hingga Mengeluarkan Darah Mirip Manusia

Wayang khas Betawi ini unik. Bisa mengeluarkan air mata bahkan sampai darah.

Baca Selengkapnya
Mitos Tawangmangu Grojogan Sewu, Adanya Roh Leluhur hingga Putusnya Hubungan
Mitos Tawangmangu Grojogan Sewu, Adanya Roh Leluhur hingga Putusnya Hubungan

Mitos yang dikaitkan pada objek wisata memang memberikan daya tarik tersendiri.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Nengget, Upacara Berikan Kejutan agar Memperoleh Anak Ala Masyarakat Karo
Mengenal Tradisi Nengget, Upacara Berikan Kejutan agar Memperoleh Anak Ala Masyarakat Karo

Tradisi kuno dan unik dari Karo Sumut ini dilakukan dengan diam-diam dan bertujuan agar sebuah keluarga bisa segera memiliki anak laki-laki.

Baca Selengkapnya
Uniknya Tradisi Khitan di Salawu Tasikmalaya, Warga Keliling Kampung Sambil Menabuh Angklung
Uniknya Tradisi Khitan di Salawu Tasikmalaya, Warga Keliling Kampung Sambil Menabuh Angklung

Tradisi khitanan ini unik, karena diiringi warga dengan keliling kampung sembari menabuh angklung.

Baca Selengkapnya
Kisah di Balik Permainan Tradisional Ambung Gila dari Riau, Unik dan Penuh Mistis
Kisah di Balik Permainan Tradisional Ambung Gila dari Riau, Unik dan Penuh Mistis

Penuh unsur magis dengan membaca mantra dan doa-doa tertentu.

Baca Selengkapnya
Bukan Erotisme, Ini Pesan di Balik Seni Goyang Karawang yang Sering Dianggap Negatif
Bukan Erotisme, Ini Pesan di Balik Seni Goyang Karawang yang Sering Dianggap Negatif

Seni Goyang Karawang sebenarnya penuh dengan nilai positif dan jauh dari kean erotis

Baca Selengkapnya