Wartawan di Jember dianiaya saat meliput pertandingan sepak bola
Merdeka.com - Wartawan beritajatim.com Oryza Ardiansyah Wirawan dianiaya saat meliput pertandingan sepak bola lanjutan Liga 3 antara Persid jember melawan Sindo Dharaka di Stadion Jember Sport Garden, Rabu kemarin. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jember, Aliansi Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Tapal Kuda, dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jember mengecam aksi pengeroyokan dan pemukulan tersebut.
"Kami mengecam tindakan kekerasan terhadap jurnalis saat melakukan tugas jurnalistik yang dilindungi oleh Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999, dan peristiwa itu menambah panjang daftar tindak kekerasan terhadap jurnalis di Kabupaten Jember," kata Ketua AJI Jember Friska Kalia di Jember, Kamis (5/7). Dikutip dari Antara.
Aksi kekerasan yang dialami jurnalis tersebut terekam video amatir yang diambil oleh penonton di atas tribun. Dalam rekaman video, Oryza dianiaya diduga oleh pemain Sindo Dharaka dan pria berpakaian loreng yang terlihat menginjak tubuh Oryza di tepi lapangan.
-
Apa yang dialami ojol saat dikeroyok? Akibat pengeroyok itu, pria lansia tersebut mengalami sejumlah luka di bagian wajah, mata, kening, badan dan dada.
-
Siapa yang menjadi korban pengeroyokan? 'Sampai saat ini kami masih belum menerima informasi mediasi antara pihak ya,' kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol R Moch Dwi Ramadhanto saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1). Oleh sebab itu, Ramadhanto menyampaikan pihaknya sampai saat ini masih melakukan proses penyidikan terhadap Satria dan ketiga tersangka AD, RSP, dan DJ akibat memukul RA secara bersama-sama.
-
Di mana pelaku mendapatkan video korban? 'Pada tanggal 11 Maret korban datang ke Subdit Siber Direktorat Krimsus Polda NTT untuk melakukan pengaduan. Setelah itu dilakukan penyelidikan dan ternyata tanggal 15 Maret ada kejadian lagi,' jelasnya, Rabu (3/4).
-
Apa yang dialami jurnalis perempuan saat meliput sepak bola? Bencana dan Berkah Jurnalis Perempuan Menjadi jurnalis perempuan yang meliput sepak bola bak dua mata pisau berlawanan. Pada satu sisi bisa memperoleh kemudahan, di sisi lain rentan mengalami berbagai jenis kekerasan.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Siapa yang merekam penganiayaan? 'Kejadian tersebut divideokan N yang merupakan istri H. Kemudian video itu dikirimkan ke beberapa keluarga terdekat, nah baru sekarang video itu viral,' kata Bery.
Kejadian tersebut bermula saat pertandingan usai dengan skor akhir 1-1, kemudian tiba-tiba pemain Sindo Dharaka mendatangi wasit dan mengerumuninya. Oryza yang saat itu sedang melakukan peliputan spontan mengambil ponselnya untuk mengambil foto dan tiba-tiba ada seseorang anggota TNI yang mendatangi, kemudian menegur karena mengambil foto.
Bahkan, saat itu ponsel milik oryza sempat dirampas, namun setelah yang bersangkutan mengatakan bahwa dirinya adalah wartawan akhirnya ponsel itu dikembalikan dan tiba-tiba sejumlah pemain Sindo Dharaka mendatangi Oryza dan melakukan penganiayaan dengan memukul dan menendang, sehingga menyebabkan Oryza harus menjalani rawat inap di Rumah Sakit Jember Klinik.
"AJI Jember mendesak aparat kepolisian mengusut tuntas tindak kekerasan itu, dan panitia pelaksana pertandingan sepak bola mengevaluasi pengamanan pertandingan, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi," tuturnya.
Friska mengatakan AJI Jember juga mengimbau seluruh jurnalis untuk bekerja secara profesional dan patuh pada UU Pers, serta patuh pada kode etik jurnalistik dalam menjalankan tugasnya di lapangan.
Sementara Ketua IJTI Tapal Kuda Syaiful Kusmandani mendesak aparat kepolisian dan Denpom TNI segera turun tangan untuk mengusut tuntas pelaku yang melakukan kekerasan terhadap jurnalis Oryza Ardiansyah tersebut.
"Kami juga mendorong Dewan Pers dan juga Komnas HAM turun tangan mengusut tuntas tindakan yang mengancam keselamatan jurnalis," tuturnya.
Sementara itu, PWI Jember mendampingi Oryza untuk melaporkan kasus kekerasan tersebut ke Mapolres Jember, agar kasus tersebut diusut tuntas.
"Kami mengutuk keras dan menyesalkan peristiwa kekerasan yang dialami oleh pengurus PWI Jember itu, sehingga kami mendesak kepolisian mengusut tuntas kasus kekerasan yang dialami wartawan beritajatim.com," kata Ketua PWI Jember Sigit Edy Maryanto.
Ia juga mendesak Denpom TNI untuk melakukan pemeriksaan terhadap anggotanya yang diduga terlibat melakukan kekerasan terhadap wartawan Oryza, dan meminta kepada PSSI sebagai induk sepak bola nasional menjatuhkan sanksi terhadap pemain dan klub Sindo Dharaka.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kericuhan terjadi usai sidang vonis SYL di PN Tipikor
Baca SelengkapnyaSYL digiring keluar ruangan sidang dengan didampingi oleh aparat kepolisian
Baca SelengkapnyaSalah seorang kameraman Tv Bodhiya Virmala menjadi korban penganiayaan oleh masa pendukung SYL.
Baca SelengkapnyaTerkait pengeroyokan ini, Ketua Panpel PSS Sleman Yuyud Pujiarto angkat bicara.
Baca SelengkapnyaMenjadi jurnalis perempuan yang meliput sepak bola bak dua mata pisau berlawanan. Pada satu sisi bisa memperoleh kemudahan, tapi bisa juga jadi korban kekerasan
Baca SelengkapnyaTindakan itu mengganggu proses pekerjaan para jurnalis yang ingin meliput momen SYL keluar ruangan.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap enam pelaku pengeroyokan terhadap seorang wartawan berinisial MS.
Baca SelengkapnyaWasit juga mengeluarkan kartu merah kepada pemain futsal Kota Malang akibat tendangan ke arah kepada pemain futsal Kabupaten Blitar
Baca SelengkapnyaKondisi terkini Media officer Madura United, Ferdiansyah Alifurrahman, usai dikeroyok sejumlah suporter PSS Sleman.
Baca SelengkapnyaWartawan dikeroyok saat liputan sidang vonis kasus korupsi mantan Mentan SYL.
Baca SelengkapnyaSejauh ini belum ada laporan resmi yang disampaikan korban maupun pihak sekolah.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap Dua Pelaku Pengeroyokan Juru Kamera Kompas TV Seusai Sidang SYL
Baca Selengkapnya