Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wasekjen PPP: Dua Hari lalu KH Maimun Zubair Masih Sehat, Kami Kehilangan Beliau

Wasekjen PPP: Dua Hari lalu KH Maimun Zubair Masih Sehat, Kami Kehilangan Beliau Jenazah mbah moen dibawa ambulans. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Ulama besar KH Maimun Zubair atau biasa dipanggil Mbah Mun wafat di Mekkah hari ini, Selasa (6/8) sekitar pukul 04.17 waktu setempat.

Wakil Sekjen DPP PPP, Ahmad Baidowi mengaku partai berlambang Kabah kehilangan sosok ulama kharismatik tersebut.

"Ya betul. Kami dapat info duka dari yang dampingi beliau selama di Mekkah. Kami sangat kehilangan beliau," kata dia.

Baidowi mengaku sempat sowan ke Mbah Mun dua hari lalu. Saat itu, kata dia, beliau masih sehat.

"Dua hari lalu saya masih sempat sowan beliau dan masih sehat wal afiat. Kami sangat kehilangan. Sekarang kami lagi perjalanan ke RS," tambah dia.

Dikutip dari situs Nahdlatul Ulama, Mbah Mun merupakan putra dari Kiai Zubair, Sarang, seorang alim dan faqih. Dia juga murid dari Syaikh Sad al-Yamani serta Syaikh Hasan al-Yamani al-Makky.

Beliau mengaji di Pesantren Lirboyo, Kediri, di bawah bimbingan Kiai Abdul Karim. Selain itu, selama di Lirboyo, ia juga mengaji kepada Kiai Mahrus Ali dan Kiai Marzuki.

Pada umur 21 tahun, Maimun Zubair melanjutkan belajar ke Makkah Mukarromah. Perjalanan ini, didampingi oleh kakeknya sendiri, yakni Kiai Ahmad bin Syuib. Di Makkah, Kiai Maimun Zubair mengaji kepada Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki, Syekh al-Imam Hasan al-Masysyath, Sayyid Amin al-Quthbi, Syekh Yasin Isa al-Fadani, Syekh Abdul Qodir al-Mandaly dan beberapa ulama lainnya.

Kiai Maimun juga meluangkan waktunya untuk mengaji ke beberapa ulama di Jawa, di antaranya Kiai Baidhowi, Kiai Ma'shum Lasem, Kiai Bisri Musthofa (Rembang), Kiai Wahab Chasbullah, Kiai Muslih Mranggen (Demak), Kiai Abdullah Abbas Buntet (Cirebon), Syekh Abul Fadhol Senori (Tuban), dan beberapa kiai lain. Kiai Maimun juga menulis kitab-kitab yang menjadi rujukan santri. Di antaranya, kitab berjudul al-ulama al-mujaddidun.

Selepas kembali dari tanah Hijaz dan mengaji dengan beberapa kiai, Kiai Maimun kemudian mengabdikan diri untuk mengajar di Sarang, di tanah kelahirannya. Pada 1965, Kiai Maimun kemudian istiqomah mengembangkan Pesantren al-Anwar Sarang. Pesantren ini, kemudian menjadi rujukan santri untuk belajar kitab kuning dan mempelajari turats secara komprehensif.

Selama hidupnya, Kiai Maimun memiliki kiprah sebagai penggerak. Ia pernah menjadi anggota DPRD Rembang selama 7 tahun. Selain itu, beliau juga pernah menjadi anggota MPR RI utusan Jawa Tengah. Kini, karena kedalaman ilmu dan kharismanya, Kiai Maimun Zubair diangkat sebagai Ketua Dewan Syuro Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Politik dalam diri Kiai Maimun bukan tentang kepentingan sesaat, akan tetapi sebagai kontribusi untuk mendialogkan Islam dan kebangsaan. Demikianlah, Kiai Maimun merupakan seorang faqih sekaligus muharrik, pakar fiqh sekaligus penggerak.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hamzah Haz Wafat, PPP Intruksikan Kader Salat Gaib dan Gelar Tahlil
Hamzah Haz Wafat, PPP Intruksikan Kader Salat Gaib dan Gelar Tahlil

Hamzah Haz meninggalkan banyak legacy bagi partai berlambang kakbah itu.

Baca Selengkapnya
Hamzah Haz Dinilai Sosok Politisi yang Teduh
Hamzah Haz Dinilai Sosok Politisi yang Teduh

Hamzah menjabat sebagai Wapres mendampingi Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri pada 2001.

Baca Selengkapnya
Hamazah Haz Berdakwah di Jalur Politik
Hamazah Haz Berdakwah di Jalur Politik

Seluruh kader PPP diminta melaksanakan salat Gaib dan mengadakan tahlil guna mendoakan almarhum.

Baca Selengkapnya
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Cak Imin Berduka
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Cak Imin Berduka

Wakil Ketua DPR RI Bidang Kesejahteraan Rakyat Muhaimin Iskandar kini tengah berduka.

Baca Selengkapnya
Plt Ketum PPP Bicara Wasiat Mbah Moen: Tidak Boleh Tinggalkan Kiai dan Santri
Plt Ketum PPP Bicara Wasiat Mbah Moen: Tidak Boleh Tinggalkan Kiai dan Santri

Mardiono memastikan PPP menjalankan amanah yang diberikan Mbah Moen.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla Kenang Hamzah Haz: Politisi-Tokoh Islam yang Baik
Jusuf Kalla Kenang Hamzah Haz: Politisi-Tokoh Islam yang Baik

JK mengenang Hamzah Haz sebagai tokoh bangsa yang sangat penting.

Baca Selengkapnya
Kisah Hamzah Haz Pergi Umrah Dapat 'Wangsit' Kabah lalu Mundur Jadi Menteri BJ Habibie
Kisah Hamzah Haz Pergi Umrah Dapat 'Wangsit' Kabah lalu Mundur Jadi Menteri BJ Habibie

Kabar duka datang dari Wapres ke-9 RI, Hamzah Haz. Mantan Ketua Umum PPP itu meninggal dunia, pukul 09.30 WIB di Klinik Tegalan, Jakarta, Rabu (24/7/2024) pagi.

Baca Selengkapnya
Pendiri PMII dan Ketum GP Ansor 1980-1985 KH Chalid Mawardi Wafat, Cak Imin: Kehilangan Tokoh Besar
Pendiri PMII dan Ketum GP Ansor 1980-1985 KH Chalid Mawardi Wafat, Cak Imin: Kehilangan Tokoh Besar

Kiai Chalid Mawardi adalah sosok teladan bagi seluruh kader PMII.

Baca Selengkapnya
Meninggal Dunia di Usia 45 Tahun, Ini Fakta Sosok Habib Mahdi Tokoh Ulama Karismatik Asal Palembang
Meninggal Dunia di Usia 45 Tahun, Ini Fakta Sosok Habib Mahdi Tokoh Ulama Karismatik Asal Palembang

Kabar duka, ini sosok Habib Mahdi ulama ternama asal Palemang yang baru saja tutup usia.

Baca Selengkapnya
Sosok Hamzah Haz di Mata Ridwan Kamil: Ulama Teladan, Jasanya Banyak Menjaga Transisi Indonesia
Sosok Hamzah Haz di Mata Ridwan Kamil: Ulama Teladan, Jasanya Banyak Menjaga Transisi Indonesia

Ridwan Kamil menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Sindir Pencopotan Ketua PWNU Jatim: Pengurus PBNU PNS Saja
Cak Imin Sindir Pencopotan Ketua PWNU Jatim: Pengurus PBNU PNS Saja

Calon Wakil Presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar menilai pencopotan KH Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jawa Timur merugikan PBNU.

Baca Selengkapnya
Saat Cak Imin Sapa Mantan Panglima TNI Sebut Orang Sakti Keturunan Kiai
Saat Cak Imin Sapa Mantan Panglima TNI Sebut Orang Sakti Keturunan Kiai

Cak Imin menyinggung garis keturunan Hadi yang memiliki darah Kiai Besar dari Pondok Pesantren Miftahul Falah Bungkuk Singosari, Malang.

Baca Selengkapnya