Waseso sebut kartel jadikan Indonesia kelinci percobaan kembangkan narkoba baru
Merdeka.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso melihat ada kemiripan jaringan narkoba di Indonesia dengan Arab Saudi. Budi mencontohkan, jenis narkoba yang ditemukan di Indonesia bisa dibilang hampir mirip seperti yang ditemukan di negara penghasil minyak itu.
Beragam jenis narkoba baru atau New Psyhoactive Subtance (NPS) pun dikembangkan di Indonesia. Para bandar bahkan meraciknya sendiri walaupun bahannya disuplai dari luar negeri.
"Seperti ekstasi dalam bentuk striker, yang tinggal ditempel. Itu (narkotika) ditemukan di Arab Saudi, juga ditemukan di Indonesia juga. Ini ada satu kemiripan jaringan narkoba," ucap Buwas, sapaan akrabnya, saat meresmikan Gedung Pusat Laboratorium Narkotika, di Lido, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Kamis (22/2/2018).
-
Jenis narkoba apa yang paling banyak beredar di Cianjur? Narkoba jenis sabu dan ganja mendominasi peredaran di Cianjur,“ beber Kasat Narkoba Polres Cianjur, AKP Primadona di Cianjur Kamis (27/7), mengutip ANTARA.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Kenapa narkoba sangat berbahaya? Bukan hanya itu, narkoba bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi alias kecanduan yang berujung mengancam nyawa penggunanya.
-
Kenapa Pemprov Jateng sangat fokus memberantas narkoba? Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
-
Dimana saja peredaran narkoba di Cianjur rawan terjadi? Berdasarkan pemetaan oleh polisi, peredaran narkoba rawan terjadi di wilayah utara, selatan dan timur Kabupaten Cianjur.
-
Apa jenis narkoba yang diproduksi? Saat diringkus, polisi menemukan berbagai macam alat yang digunakan memproduksi ekstasi tersebut dan siap untuk diedarkan. Salah satunya yakni 416 gram serbuk warna biru (Methafetamine)
Buwas menilai, Indonesia jadi tempat kelinci percobaan oleh para kartel untuk mengembangkan narkoba jenis baru. Sebab, kata Buwas, permintaan pasar narkoba di Indonesia sangat tinggi.
Melihat kondisi itu, sambungnya, Presiden Joko Widodo telah menyatakan berkali-kali bahwa Indonesia darurat narkoba. Narkoba, kata Buwas, menjadi penghancur generasi sebuah bangsa.
"Satu diskotek aja bisa menjual narkoba dari lima jaringan yang beda. Karena kita emang konsumtif narkotika, ini jadi sasaran empuk bagi para bandar," katanya.
Lebih lanjut, dengan dibangunnya gedung Pusat Laboratorium Narkotika milik BNN, di Lido, diharapkan dapat melakukan penelitian perkembangan tren penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Pusat laboratorium tersebut sebagai tempat uji sampel barang bukti narkotika, baik barang bukti hasil pengungkapan kasus oleh BNN maupun dari pihak Kepolisian, serta Bea dan Cukai. Hal itu mengingat narkoba jenis baru di Indonesia semakin berkembang.
"Sampai sekarang ini masih banyak yang bicara tapi nggak berbuat apa-apa. Kita juga berterima kasih kepada negara-negara asing yang membantu kita memberantas narkoba," jelas dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luqman juga menduga terdapat penggunaan drone untuk menjatuhkan narkoba di titik koordinat yang sudah ditentukan oleh para pengedar.
Baca SelengkapnyaPara pelaku diketahui menjual hasis dalam bentuk pods system seharga Rp 3,5 juta per gram.
Baca SelengkapnyaSementara, turis asing yang menkonsumsi barang haram tersebut mengaku untuk mencari ketenangan
Baca SelengkapnyaPuluhan kilogram sabu, ganja, ekstasi dan kokain disita polisi dari pengungkapan kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melaporkan dalam kurun waktu 4 November telah memproses 3.608 perkara dengan mengamankan kurang lebih 3.965 tersangka
Baca SelengkapnyaKasus narkotika di Pulau Bali pada 2023 meningkat 11 persen dibandingkan tahun 2022. Total terdapat 806 kasus yang diungkap Polda Bali sepanjang tahun ini.
Baca SelengkapnyaPara tersangka sebagai peracik mayoritas berusia masih muda. Dalam kegiatan peracikannya, mereka dipandu WN Malaysia lewat video confrence.
Baca SelengkapnyaDari komunikasi di media sosial, biasanya pelaku akan mengirimkan barang haram ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaLab milik jaringan narkotika China-Indonesia ini memproduksi narkotika jenis tembakau gorila, ekstasi, dan xanax
Baca SelengkapnyaDari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca SelengkapnyaPengungkapan itu dilaksanakan melalui operasi gabungan antara Bareskeim Polri, Bea Cukai Jabar, beserta Dirjen Bea dan Cukai.
Baca SelengkapnyaKampung Boncos beralamat di Jalan Ori RT 007 RW 03, Kota Bambu Selatan, Jakbar. Kampung Bahari di Tanjung Priok, Kampung Ambon di Jakbar.
Baca Selengkapnya