Wasit Liga 3 di Sulsel Babak Belur Dikeroyok Pemain, Polisi Periksa 10 Saksi
Merdeka.com - Wasit Laga Liga 3 Zona Sulawesi Selatan (Sulsel) antara Gasma Enrekang melawan PS Nene' Mallomo Sidrap, Romy Dg Rewa babak belur dipukul pemain. Polisi masih menyelidiki kasus penganiayaan ini.
Penyelidikan dilakukan setelah Kepolisian Resor Enrekang menerima laporan pemukulan wasit itu dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Pemukulan dilakukan pemain PS Nene' Mallomo Sidrap menyusul kericuhan pada pertandingan yang digelar di Stadion Bumi Massenrempulu, Kota Enrekang, Jumat (24/12).
Kepala Polres Enrekang Ajun Komisaris Besar Polisi Andi Sinjaya mengatakan, mereka sudah memeriksa 10 orang saksi terkait penganiayaan itu.
-
Siapa yang protes wasit? Dirinya pun sempat melayangkan protes kepada wasit saat berada di lapangan, termasuk para pemain lain lantaran wasit dianggap sengaja memperpanjang waktu agar Bahrain bisa mencetak gol.
-
Dimana pemukulan itu terjadi? Ajang Porprov Jawa Timur 2023 yang digelar di Sidoarjo Jawa Timur terciderai insiden kekerasan.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang terjadi di PSSI? PSSI telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Diketahui, jumlah karyawan yang diberhentikan mencapai 43 orang, termasuk dari divisi media.
"Sepuluh saksi dari pihak korban, panitia pelaksana, pemain dan petugas. Ini masih terus dikembangkan," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Sabtu (25/12).
Sinjaya menambahkan, pihaknya juga masih menunggu hasil visum kekerasan yang diterima wasit utama laga Gasma Enrekang melawan PS Nene' Mallomo. "Sementara kami proses dan menunggu hasil visum," tuturnya.
PSSI Siapkan Sanksi
Terpisah Sekretaris Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sulsel Ahmadi Djafri mengecam tindakan penganiayaan dilakukan pemain PS Nene' Mallomo terhadap wasit. Ia menegaskan kasus itu telah dilaporkan ke Polres Enrekang.
"Jadi kami dari Asprov PSSI Sulsel tidak ada ruang pemain yang melakukan tindakan pidana di dalam lapangan. Jadi untuk proses ini sementara kami laporkan ke Polres Enrekang," tegasnya.
Selain melaporkan ke polisi, Asprov PSSI Sulsel juga sudah menyiapkan sanksi bagi pemain PS Nene' Mallomo yang melakukan kekerasan terhadap wasit. Ia menegaskan pihaknya tidak akan kompromi terkait persoalan tersebut.
"Bagi kami itu sudah tidak pantas seorang pemain (melakukan penganiayaan terhadap wasit). Nanti kita lihat hasilnya seperti apa, tapi kami dari Asprov tidak ada kompromi persoalan ini," jelas dia.
Serahkan Video Pemukulan
Ia mengatakan sekurangnya ada tiga pemain yang secara jelas melakukan kekerasan terhadap wasit. Meski tak menyebut nama, Ahmadi mengatakan, nomor punggung pelaku.
"Kalau tidak salah nomor 11, 22 dan 20 (melakukan pemukulan terhadap wasit). Itu bisa bertambah karena hasil video menunjukkan itu," ungkapnya.
Ia menambahkan pihaknya juga telah menyerahkan video pemukulan dilakukan oleh pemain PS Nene' Mallomo ke Polres Enrekang. "Kemudian tadi malam Polres Enrekang juga sudah melakukan gelar perkara. Itu dia minta videonya dan semua akan dipanggil," ucapnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PB PON XXI Aceh-Sumut sepakat dengan PSSI mengecam peristiwa yang memalukan sepak bola Indonesia itu.
Baca SelengkapnyaDeretan kasus pemukulan wasit di sepak bola Indonesia jadi bukti bobroknya perwasitan di tanah air. Apa saja?
Baca SelengkapnyaWasit yang memimpin laga Tarkam Bener Bersatu Cup 2024 Piala Bupati Semarang dikeroyok pemain dan penonton di Lapangan Pule Bener, Tengaran, Minggu (2/6).
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan 4 orang menjadi tersangka kericuhan pertandingan sepak bola antara Persido Dogiyai vs Biak United.
Baca SelengkapnyaKontroversi yang terjadi yakni diduga keputusan wasit yang tampak condong membela tuan rumah Aceh
Baca SelengkapnyaTak terima rekannya dikeroyok saat jadi wasit sepak bola, satu kompi prajurit TNI geruduk dan cari pelaku pengeroyokan.
Baca SelengkapnyaTerkait kericuhan tersebut, Satpol PP akan melapor ke Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Baca SelengkapnyaPara tersangka terancam penjara 5 tahun dan denda sebanyak Rp15 juta.
Baca SelengkapnyaWasit pertandingan tinju di PON XXI 2024 diduga tidak sportif dan memihak pada tuan rumah.
Baca Selengkapnya"Saya mewakili tim Sulteng meminta maaf atas perlakukan pemain saya," ungkapnya.
Baca SelengkapnyaKrishna Murti soroti kinerja wasit di cabor sepak bola PON 2024 antara Aceh vs Sulteng hingga singgung ancaman pidaha.
Baca SelengkapnyaSatgas Anti Mafia Bola Polri membeberkan alasan penahanan tersangka pengaturan skor Vigit Waluyo.
Baca Selengkapnya