Waspada, cuaca ekstrem di Medan diperkirakan hingga 3 hari ke depan
Merdeka.com - Cuaca ekstrem yang melanda Kota Medan sekitarnya diperkirakan masih akan berlanjut. Warga diminta lebih waspada.
"Cuaca ekstrem yang melanda kawasan pantai dan lereng Timur Sumatera Utara dan sekitarnya diprakirakan akan bertahan 2 hingga 3 hari ke depan," kata Syahnan, Kepala Bidang (Kabid) Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah l Medan, Senin (9/7).
Sebelumnya, Minggu (8/7) malam, puluhan rumah rusak diterjang angin puting beliung dan angin kencang di Kota Medan sekitarnya. Sejumlah pohon juga tumbang. Sementara hujan deras juga memicu banjir di sejumlah lokasi.
-
Apa saja dampak dari cuaca ekstrem? Hujan dan angin kencang yang terjadi pada Kamis (4/1) menyebabkan kanopi drop zone di sisi selatan Stasiun Yogyakarta roboh. Akibatnya lima unit mobil tertimpa kanopi itu dan mengalami kerusakan ringan. Manager Humas DAOP 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, mengatakan bahwa tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. 'Karena hujan yang deras dan angin kencang, tiang-tiang penyangga yang terbuat dari pipa besi mengalami bengkok dan patah sehingga kanopi turun ke bawah. Pihak KAI Group akan menanggung seluruh kerusakan yang dialami para pelanggan yang terdampak,'
-
Dimana angin kencang terjadi? Di Desa Watuagung, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, hujan yang turun disertai angin kencang pada Selasa (9/1) sore menyebabkan pohon dan sebuah kendang ayam roboh.
-
Apa contoh anomali cuaca? Contoh anomali cuaca yakni seperti badai salju yang menghantam Amerika Selatan.
-
Mengapa cuaca ekstrem terjadi di Jateng? Potensi cuaca ekstrem itu dipicu oleh pola belokan angin dan korvergensi yang terlihat dominan di wilayah Pulau Jawa termasuk Jateng, serta labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah.
-
Dimana potensi cuaca ekstrem mengancam? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Bagaimana perubahan cuaca terjadi? Perubahan cuaca merupakan efek dari perubahan iklim yang terjadi karena perubahan lingkungan.
Syahnan memaparkan, pertumbuhan awan dan hujan masih berlangsung di kawasan Sumatera Utara. Indikasi ini terlihat dari suhu muka laut di Samudera Hindia dan Selat Malaka yang hangat atau berkisar 31-32 derajat Celsius yang lebih hangat 0,5-1,0 derajat Celsius dari normalnya.
"Ini mengindikasikan adanya penambahan uap air yang cukup tinggi di wilayah tersebut yang mendukung pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Sumatera Utara," jelas Syahnan.
Cuaca ekstrem juga dipicu adanya gangguan berupa belokan angin dan konvergensi di Pantai Timur Sumatera Utara. Kondisi ini disebabkan adanya pusat tekanan rendah di Laut China Selatan yang juga memicu pertumbuhan awan-awan hujan.
Karena cuaca ekstrem diperkirakan masih terjadi, BMKG mengimbau warga agar selalu waspada. “Masyarakat yang berada di daerah aliran sungai agar lebih mewaspadai potensi banjir. Yang di daerah pegunungan agar lebih waspada terhadap potensi longsor," imbau Syahnan.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi ini akibat di wilayah ibu kota Provinsi Sumatera Utara tersebut sudah masuk musim kemarau terhitung sejak Januari tahun ini.
Baca SelengkapnyaPotensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca SelengkapnyaPantauan citra radar pada 23 Juli 2024 menunjukkan tidak terjadi pertumbuhan awan dari pagi hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaHujan lebat disertai angin kencang dan kilat berpotensi guyur wilayah Indonesia
Baca Selengkapnya14 daerah tersebut berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir serta angin kencang.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah penjelasan lengkap BMKG tentang cuaca hujan belum mereta di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBMKG Ahmad Yani memperkirakan cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga tiga hari ke depan. Kota Semarang yang dilanda banjir berpotensi dilanda hujan lebat.
Baca SelengkapnyaBMKG menetapkan 12 daerah berstatus siaga hingga waspada cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaBMKG menjelaskan, penyebab gelombang tinggi di perairan Bali karena suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 26-31 celcius.
Baca SelengkapnyaHujan badai yang dimaksud yaitu hujan disertai angin kencang serta kilat dan petir.
Baca SelengkapnyaBMKG keluarkan peringatan dini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sejumlah wilayah di Indonesia
Baca Selengkapnya