Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter, BMKG Imbau Pelaku Pelayaran Perhatikan Keselamatan
Merdeka.com - Badan Meteorologi Klimatologi,dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 17 - 18 Desember 2022.
Menurut BMKG, kecepatan angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Laut - Timur Laut berkisar 5 - 30 knot. Sedangkan, di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka, perairan utara Sabang, Laut Natuna Utara. Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1.25 - 2.5 meter," tulis keterangan BMKG pada Sabtu (17/12).
-
Dimana angin kencang terjadi? Di Desa Watuagung, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, hujan yang turun disertai angin kencang pada Selasa (9/1) sore menyebabkan pohon dan sebuah kendang ayam roboh.
-
Bagaimana BMKG menjelaskan cuaca panas di Jawa-Nusa Tenggara? Mengutip dari Instagram InfoBMKG, menjelaskan beberapa hal mengapa kondisi cuaca yang panas kembali terjadi. Padahal semestinya musim hujan.
-
Bagaimana cara BMKG mengukur badai magnet di Indonesia? Selain itu, pihaknya juga mendapati status gangguan akibat badai magnet yang terdeteksi di Indonesia berskala kecil, dan dapat dibuktikan dari hasil pengamatan BMKG pada empat observatorium magnet bumi yang ada di Indonesia dalam medio 5-11 Juli 2024.
-
Dimana angin monsun bertiup? Angin ini bertiup dari Australia menuju Asia, melintasi wilayah Indonesia dan perairan Samudera Hindia.
-
Dimana angin kencang menyebabkan kerusakan? Di daerah Plengkung Wijilan dekat Alun-Alun Utara Yogyakarta, sebuah delman jadi korban setelah tertimpa pohon yang ambruk akibat angin kencang.
-
Kapan cuaca di Indonesia ekstrem? Cuaca belakangan ini di Indonesia seperti sedang bergejolak, kadang panas menyengat, kadang hujan deras disertai angin kencang.
Gelombang tinggi itu berpeluang terjadi di perairan Lhokseumawe, perairan barat Aceh, perairan timur P. Simeulue - Kep. Mentawai, perairan selatan Kep. Anambas - Kep. Natuna, Laut Natuna, perairan selatan Jawa Barat - Sumbawa, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, perairan selatan P. Sumba, perairan P. Sawu, Laut Sawu bagian selatan, Samudra Hindia Selatan NTB - NTT, Selat Makassar bagian selatan, dan perairan barat Sulawesi Selatan.
Berikutnya, perairan Kep. Selayar, perairan Baubau bagian selatan, Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, perairan Kep. Sangihe, perairan selatan Kep. Talaud, perairan Kep. Sitaro, perairan Bitung, Laut Maluku, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan Manokwari, perairan Biak, perairan Jayapura, Samudra Pasifik Utara Papua Barat - Jayapura, Laut Banda, perairan selatan Kep. Kai - Kep. Aru, dan Laut Arafuru bagian tengah.
Sementara, untuk gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2.5 - 4.0 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan barat P. Simeulue - Kep. Mentawai, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudera Hindia Barat Aceh - Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan perairan selatan Banten, Samudra Hindia Selatan Banten - Bali, Laut Natuna Utara, perairan utara Kep. Anambas - Kep. Natuna, perairan utara Kep. Talaud, dan Samudera Pasifik Utara Halmahera.
BMKG mengimbau untuk memperhatikan risiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk perahu nelayan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25, Kapal Tongkang kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m, Kapal Ferry kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m , dan Kapal Ukuran Besar seperti kapal Kargo/Pesiar kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0.
"Bagi masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," imbau BMKG.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.
Baca SelengkapnyaTidak menutup kemungkinan tinggi gelombang saat puncak musim angin timuran bisa mencapai kisaran 4-6 meter.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang laut sangat berbahaya bagi nelayan yang sedang melaut.
Baca SelengkapnyaTerdapat 15 titik di Selat Sunda yang perlu diwaspadai terkait potensi munculnya gelombang tinggi.
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca Selengkapnya14 daerah tersebut berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir serta angin kencang.
Baca SelengkapnyaBMKG menetapkan 12 daerah berstatus siaga hingga waspada cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaKeputusan ini diambil untuk memastikan keselamatan pengguna jasa transportasi laut.
Baca SelengkapnyaNelayan Muara Angke saat ini menghadapi tantangan besar dengan adanya perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaBMKG menjelaskan, penyebab gelombang tinggi di perairan Bali karena suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 26-31 celcius.
Baca SelengkapnyaPotensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca Selengkapnya