Waspada, ISIS pakai 3,4 juta akun twitter sebarkan paham radikal
Merdeka.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bekerjasama dengan Universitas Vienna, Austria melakukan riset terhadap gerakan ekstrem di internet. Kelompok ISIS diketahui getol melakukan propaganda melalui media sosial.
Program yang dijalankan bernama Vienna Observatory for applied Research on Terrorism and Extremism (Vortex). Riset dilakukan selama empat bulan untuk mengetahui aktivitas ISIS.
"Ditemukan ISIS menggunakan lebih dari 3,4 juta akun twitter dan melakukan posting lebih dari 3,3 juta," ujar Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf di Jakarta, Rabu (12/10).
-
Siapa yang aktif dalam isu ini? Rieke Diah Pitaloka juga aktif dalam isu ini, membuat video untuk menjelaskan pentingnya mengawal putusan MK lengkap dengan pasal-pasal yang relevan.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Siapa yang melakukan penelitian? Para peneliti dari Universitas Cincinnati menangkap tiga ekor piton Burma di sekitar Taman Nasional Everglades, lalu mengukur ukuran rahang mereka. Salah satu dari ular tersebut memiliki panjang tubuh mencapai 5,8 meter, menjadikannya piton terpanjang yang pernah tertangkap di Florida, meskipun bukan yang terberat.
-
Dimana Nurul melakukan penelitiannya? Untuk penelitian sendiri, Nurul melakukan riset tentang Cost Effectiveness Analysis Antibiotik Empiris Levofloksasin dibanding Kombinasi Seftriakson/Azitromisin pada Pasien Community Acquired Pneumonia Rawat Inap di RSA UGM.
Selain itu kelompok radikal ini juga memproduksi dokumen untuk disebarkan. "Setiap hari juga memproduksi satu atau dua materi, termasuk video dan materi lain dokumen ajaran mereka yang di-upload pada website lebih dari 1,8 juta," ungkapnya.
Menurutnya, pergerakan kelompok radikal terutama ISIS sudah sangat masif, khususnya di dunia maya. Tidak hanya materi yang bersifat ajaran agama, tetapi dari berbagai bidang seperti ekonomi, seni, budaya dan politik.
"Malahan mereka mampu membuat video dan film dengan standar Hollywood, dan melibatkan seniman, musikus, budayawan, politikus, dan lain-lain dalam menjalankan propaganda," jelasnya.
Yahya menegaskan dengan fakta ini dibutuhkan kekuatan yang hadir di dunia cyber untuk melawan kelompok radikal. Menurutnya, PBNU telah menjalankan program-program agar para santri di seluruh Indonesia cerdas di dunia maya.
"Sejak 2006, generasi muda NU sudah menyadari dan merasakan penetrasi gerakan ekstrim ini di media internet. Bahkan santri NU secara mandiri sebagai relawan melakukan upaya kontra narasi menghadapi kelompok radikal," ungkap Yahya.
Menurut mantan juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid ini, menghadapi ancaman radikal seluruh komponen bangsa harus terlibat. Untuk itu harus ada dukungan signifikan dari pemerintah agar program pencerdasan santri dan generasi muda Indonesia di dunia cyber bisa berjalan baik.
"Ancaman tidak hanya kepada para santri, NU, atau umat Islam saja, tapi bangsa Indonesia," tegasnya.
Bidang Kajian dan Hubungan Strategis PBNU, Amrin menjelaskan pihaknya terus melakukan sosialisasi pentingnya berdakwah melalui sosial media. Salah satunya PBNU bersama Kementerian Agama (Kemanag) mengumpulkan kiai muda NU di Surabaya, Makassar, Medan, dan Tangerang terkait masalah itu.
PBNU juga melakukan pelatihan membuat aplikasi, web, video dan lain-lain di Yogyakarta. Menurut Amrin, sambutan generasi muda NU, utamanya santri, sangat luar biasa.
"Kami juga membuat video ceramah ulama dan di-upload youtube. Itu kami lakukan untuk meluruskan kelicikan kelompok radikal yang sering memotong dakwah ulama untuk melancarkan niat mereka," tandasnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaKasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap berinisial BI, ST dan SQ.
Baca SelengkapnyaIndonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengungkapkan awal mula terduga teroris remaja berinisial HOK terpapar ideologi ISIS hingga berujung keinginan melakukan bom bunuh diri
Baca SelengkapnyaSalah satu simpatisan ISIS bergerak sendiri adalah DE, karyawan BUMN yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga pelaku teroris merupakan jaringan Anshor Daulah yang beroperasi di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan anggota kelompok Daulah Islamiyah yang masih terafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaNoor Huda berpesan agar masyarakat tidak terpaku pada stereotipe atau subjektivitas yang berlaku di masyarakat.
Baca SelengkapnyaTersangka teroris itu ditangkap di perumahan pesona anggrek harapan blok B 7 Nomor 20A RT 07 RW 027 harapan Jaya Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan Rycko usai mengikuti peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali di Ground Zero atau Tugu Peringatan Bom Bali.
Baca Selengkapnya