Waspada, marak lowongan kerja abal-abal bergaji tinggi
Merdeka.com - Jumlah pengangguran di Indonesia masih cukup tinggi. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, angka pengangguran pada Februari 2015 lalu sebesar 7,45 juta orang. Kondisi ini membuat lowongan kerja abal-abal semakin marak.
Demi menarik perhatian, lowongan kerja abal-abal ini kerap mengiming-imingi gaji besar kepada korbannya. Tak pelak, sejumlah mahasiswa yang baru saja menyelesaikan masa studinya tertarik untuk bergabung di dalamnya.
Tentu saja, tak seperti lowongan kerja pada umumnya. Perusahaan abal-abal tersebut diketahui sering meminta sejumlah uang dengan berbagai alasan, seperti biaya pelatihan atau administrasi lainnya yang bisa mencapai jutaan rupiah.
-
Siapa yang sering jadi korban penipuan lowongan kerja? Di tengah era persaingan kerja yang ketat, adanya lowongan pekerjaan yang menjanjikan posisi tertentu dengan gaji menarik jelas jadi hal yang menggiurkan. Namun, waspada jika mendapatkan informasi lowongan pekerjaan dari Blibli jika tidak melalui saluran informasi resmi.
-
Apa modus baru penipuan lowongan kerja? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku. 'Kalau mau, ya saya bilang ada Rp50 ribu. Udah, Rp100 ribu aja katanya. Ya sudah, saya kasih Rp100 ribu,' terangnya.
-
Pekerjaan apa yang banyak dicari oleh perusahaan di Indonesia? Data LinkedIn menunjukkan bahwa analitik, desain, dan teknik adalah skill yang paling banyak dimiliki di kalangan tingkat pemula saat ini.
-
Kenapa sulit cari kerja di Indonesia? Susahnya mencari pekerjaan masih menjadi masalah di Tanah Air Tak hanya karena lapangan kerja yang minim, rendahnya kemampuan pribadi juga jadi sebab kesulitan mencari pekerjaan
-
Di mana penipuan interview bodong terjadi? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Di mana pekerja Indonesia bekerja? Haygrove, sebuah perkebunan di Hereford yang memasok buah beri ke supermarket Inggris, memberikan surat peringatan kepada pria tersebut dan empat pekerja Indonesia lainnya tentang kecepatan mereka memetik buah sebelum memecat mereka lima dan enam pekan setelah mereka mulai bekerja.
Salah satu lowongan kerja abal-abal ini sempat menarik perhatian salah seorang mahasiswa di Jakarta bernama Anisa Arumningtias. Lewat akun Facebook miliknya, gadis ini menceritakan pengalamannya menyelidiki perusahaan tempat lowongan kerja abal-abal tersebut berasal.
Berikut pengalamannya yang dikutip merdeka.com, Selasa (22/9):
Dear Students. Kalau ada lowongan kerja online yang menawarkan part time job dan beralamat di Jl. Dewi Sartika no.17 lt.3 (depan STBA Pertiwi samping PGC) atas nama PT. Indo Pramitra itu PENIPUAN brooo.. Dia taruh lowongan kerja di mana-mana termasuk Trovit dan JobsDB. Awalnya meyakinkan dengan menawarkan kerja paruh waktu sebagai Staff Administrasi dengan gaji yang lumayan besar untuk ukuran mahasiswa, gaji bersihnya di atas 3 juta. Mahasiswa pasti tertarik. Tapi yang mencurigakan adalah mereka menerima karyawan yang TANPA PENGALAMAN. Makin tertarik lah mahasiswa. Di trovit dan jobsDB mereka mencantumkan no.HP, bagi yang berminat katanya suruh SMS ke nomer itu dengan format tertentu. Karena lokasinya dekat banget sama rumah gue, akhirnya gue coba SMS hari Jumat sore, dan engga sampai 2 jam langsung dapat balasan yang intinya harus datang besok (Sabtu) untuk interview dan ketemu Ibu Mikha SH (HRD). Masih engga yakin dengan itu, akhirnya gue coba untuk googling nama perusahaan tapi yang muncul semuanya lowongan kerja, engga ada yang memuat profil perusahaan satupun. Akhirnya gue coba googling deh "Jl.Dewi Sartika no.17" dan yang keluar semua tentang penipuan berkedok lowongan pekerjaan.
Sore ini kebetulan gue lewat persis di depan gedungnya (sesuai ciri-ciri yang dia kasih tau via SMS). Di depannya banyak mobil parkir dan banyak banget "tukang jaga parkir" yang duduk-duduk di gerbangnya. Gue berdiri liatin dulu gedung itu, mereka mulai colek-colek satu sama lain. Di tengah kemacetan lalin disitu, langsung dengan cepat gue ambil HP dan foto.
Alhasil?? Gue disamperin dan diteriakin kayak abis kecolongan sesuatu, dengan marahnya dia bilang "Heh!! Mba!!! Ngapain foto foto?!!! Buat apaan?!!" gue cuekin terus sampe dia makin dekat dan gue masukin HP terus gue tanya "lho, kenapa?" dengan melotot dan nada yang makin tinggi dia bilang "mau ngapain? Hah!!! Izin dulu kalo mau foto2!!!"
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Marak penipuan berkedok lowongan kerja di Bekasi, milenial tak lepas dari penipuan ini.
Baca SelengkapnyaPeningkatan pekerja informal di era gig ekonomi menimbulkan kekhawatiran di masa depan, yaitu pekerja yang kurang terampil dalam teknologi.
Baca SelengkapnyaSekjen Anwar menekankan, adanya job fair merupakan upaya yang sangat bermanfaat terhadap penciptaan peluang.
Baca SelengkapnyaTindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan menawarkan pekerjaan dan modus-modus lain semakin marak terjadi.
Baca SelengkapnyaBeredar video mengenai pengakuan sejumlah korban interview bodong.
Baca SelengkapnyaPrevalensi pekerjaan kelas menengah mengalami penurunan dari 14 menjadi 9 persen.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini modus penipuan berkedok lowongan kerja kembali beraksi.
Baca SelengkapnyaPemerintah bisa menggandeng ulama untuk mengurangi aktivitas judi online melalui pendekatan agama.
Baca SelengkapnyaKetidakcocokan keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan industri, berkontribusi terhadap masalah ini.
Baca SelengkapnyaSektor informal menunjukkan penurunan, dan optimisme mengenai tren pertumbuhan pekerjaan formal cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaSektor yang mengalami pertumbuhan lapangan kerja bukanlah sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan upah yang tinggi.
Baca Selengkapnya