Waspada! Pencuri Ini Menyamar Ngaku Keluarga saat Ada Hajatan di Medan
Merdeka.com - Pencuri satu ini pandai memanfaatkan situasi. Dia berpura-pura jadi pihak keluarga lalu dengan mudah mencuri sepeda motor di lokasi hajatan atau kemalangan.
Pria yang belum diketahui identitasnya ini terakhir beraksi di acara pesta pernikahan di Jalan Platina Raya Gang Tukul, Lingkungan 20 Kelurahan Rengas Pulau, Medan Marelan, Medan, Sabtu (14/9) sekitar pukul 11.00 WIB. Aksinya kemudian diposting di akun Facebook Larasati Dhiafaqry.
Dalam postingan perempuan warga Jalan Bilal, Medan, ini disebutkan bahwa pelaku mengaku sebagai keluarga pada pesta pernikahan. Pria itu lalu meminjam sepeda motor kepada korban dengan alasan ingin membeli sesuatu di warung. Namun, dia tidak kunjung kembali.
-
Bagaimana pelaku menjalankan modus penipuan ini? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Kenapa motor jadi incaran pencuri? 'Warga harus menjaga betul keamanan kendaraan bermotornya terutama roda dua yang sering menjadi incaran para pelaku curanmor. Tetap waspada dan selalu parkir sepeda motor di tempat parkir yang benar dan gunakan kunci pengaman tambahan,' Kapolres Banjar AKBP Ifan Hariyat di Martapura, Kabupaten Banjar, Rabu (19/6).
-
Bagaimana pelaku mencuri tas pesepeda? Pelaku melakukan aksinya dengan cara mencopot klep tas selempang yang digunakan oleh korban. Saat memepet korban, tangan pelaku dengan cepat mencopot klep tas dan langsung menariknya.
-
Bagaimana cara pelaku mencuri kursi roda? Dilakukan dengan cepat Mengutip Instagram @andreli_48, aksi tersebut dilakukan dengan cepat oleh kedua pelaku.Mereka kemudia berbagi tugas untuk menjalankan aksi pencurian satu unit kursi roda milik kakek disabilitas itu.
-
Kenapa pelaku mencuri tas pesepeda? Dengan cepat, korban lantas kehilangan kendali dan tas dibahunya raib tasnya dan pelaku berhasil kabur.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
Keluarga mempelai laki-laki pada pesta pernikahan itu, Sigit Irnanda Putra (23), mengonfirmasi kebenaran postingan itu. Dia pun menyatakan pesta pernikahan digelar di rumahnya.
Sigit menyatakan, yang menjadi korban pencurian adalah ayah mempelai wanita, Beny Aspan (53), warga Pasar Lama, Lingkungan 29, Medan Labuhan. Dia datang mengendarai sepeda motor.
Pelaku yang tidak diketahui dari mana datangnya menyambut pihak keluarga mempelai wanita dengan ramah. Setelah menyalami semua, dia pun berbincang dengan ayah mempelai perempuan.
Pelaku pun berlaku sok akrab dengan Beny. Dia kemudian masuk ke rumah dan membuatkan kopi. Tidak ada keluarga yang curiga kepadanya. Kepada pihak mempelai pria, dia mengaku sebagai keluarga mempelai wanita. Begitu pula sebaliknya, dia mengaku sebagai kerabat mempelai pria kepada keluarga mempelai wanita.
Singkat cerita, si pelaku pun tanpa hambatan dapat membuat kopi. "Kopi sengaja dibuat encer. Lalu kepada korban dia bilang 'encer kali kopinya, sebentar lah biar saya belikan kopi sama rokok ke depan'. Dia lalu meminjam sepeda motor korban," jelas Sigit.
Beny tak curiga. Ayah mempelai wanita ini memberikan kunci sepeda motor Honda Vario 125 warna putih dengan nomor polisi BK 4942 RAS miliknya.
©2019 Merdeka.com/Yan MuhardiansyahPelaku dengan mudah membawa sepeda motor itu. Kecurigaan mulai muncul setelah satu jam dia tidak kunjung kembali.
Keluarga mempelai wanita mulai bertanya-tanya kepada pihak laki-laki. "Lho Pak De mu mana yang berkumis, jenggot dan pakai kacamata?" tanya Beny, seperti ditirukan Sigit.
Mendapat pertanyaan itu, mempelai pria pun kebingungan. "Kami bilang tidak tahu. Kami tanya sana-sini, tidak ada yang kenal," ujar Sigit.
Akibat kejadian itu, Beny mengalami kerugian Rp 18 juta. "Rencananya siang ini mau dilaporkan ke Polsek Medan Labuhan," sebut Sigit.
Setelah kejadian itu diposting, sejumlah komentar muncul. Pelaku diduga sudah berulang kali beraksi di pesta pernikahan maupun kemalangan. Dia disebutkan pelaku pernah beraksi di Bilal, Marelan, Tanjung Morawa dan Binjai.
Modusnya yang digunakan pelaku tetap sama. "Misalnya di tempat orang meninggal dia berpura-pura membantu memasang teratak. Saat ada yang lengah, dia mencoba minjam sepeda motor dengan alasan untuk membeli pulsa atau kopi," papar Sigit.
Dalam setiap aksinya, pelaku diduga kerap menyesuaikan suasana. Di lokasi kemalangan, dia memakai koko dan peci. Sementara di lokasi pesta dia berpakaian rapi.
Terkait kejadian ini, Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Ikhwan Lubis, menyatakan akan mengantisipasi agar kejahatan serupa tidak terulang. "Kalau ada kegiatan acara pesta anggota akan ditempatkan untuk monitor dan memantau," sebutnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan satu Polres tertawa terbahak-bahak karena pelaku curanmor ini.
Baca SelengkapnyaPemilik rumah terlihat menikmati menyiksa maling yang tertangkap.
Baca SelengkapnyaPeristiwa pencurian yang dilakukan pria dewasa yang menutupi wajah menggunakan masker dan topi itu.
Baca SelengkapnyaNamun maling tersebut justru tidak lari. Bahkan sempat mengajak "tos" dengan korbannya.
Baca SelengkapnyaPasutri asal Probolinggo jadi spesialis curanmor dan telah beraksi di 20 tempat berbeda. Modusnya naik motor pelat merah untuk intai motor korban.
Baca SelengkapnyaPolisi gadungan bawa kabur motor, ponsel hingga uang mahasiswi Palembang
Baca SelengkapnyaPengakuan para pelaku sudah beraksi di 30 lokasi berbeda di Kawasan Bandara, Jakarta Barat dan Tangerang
Baca SelengkapnyaSopir Fortuner Ugal-ugalan ditangkap di rumahnya kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda berusia 26 tahun spesialis curanmor menjadikan korban kekasih sebelum membawa kabur motor. Korbannya tak cuma satu.
Baca SelengkapnyaKomplotan pencuri sepeda motor antardaerah terbongkar di Palembang. Anggotanya merupakan residivis kasus curanmor, pembunuhan, hingga peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaTersangka mencoba menghidupkan sepeda motor dengan kunci kontak miliknya.
Baca SelengkapnyaPelaku lantas menyekap korban dan enam anak majikannya yang masih kecil.
Baca Selengkapnya